Anda di halaman 1dari 45

Tim Penyusun

1.Ns. Turiman., S.Kep


2.Sumedi., Ns., M.Kep., P.h.D
3.Ns. Nurhayati Nurdin., S.Kep.,
M.K.K.K
Tujuan Umum:
Setelah pembelajaran, peserta
mampu melakukan Penanganan
Kasus COVID-19 pada Jemaah
Haji

Tujuan Khusus:
Setelah pembelajaran, peserta
diharapkan dapat
 melakukan askep kasus Covid Asimptomatik
 melakukan askep kasus Covid Ringan
 melakukan askep kasus Covid Sedang
 melakukan askep kasus Covid Berat
 melakukan askep kasus Covid Kritis
Indikator Hasil Belajar

1. Mampu menjelaskan klasifikasi kasus keperawatan Covid-19


2. Mampu menjelaskan derajat kasus Covid-19
3. Mampu melakukan penanganan kasus keperawatan Covid-19
4. Mampu melakukan asuhan keperawatan kasus Covid-19
5. Mampu melakukan rujukan kasus Covid-19
6. Mampu melakukan prosedur penanganan jemaah wafat dengan Covid-
19
POKOK BAHASAN

 Pendahuluan : Konsep Dasar


 Askep Kasus Covid Asimptomatik
 Askep Kasus Covid Ringan
 Askep Kasus Covid Sedang
 Askep Kasus Covid Berat
 Askep Kasus Covid Kritis
 Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Pendahuluan: Konsep Dasar
PATOGENESIS
Masuknya 2019-nCoV ke dalam sel
menginduksi pelepasan sitokin

Tingkat sitokin yang tinggi


ditemukan: IL1B, IFNγ, IP10, dan
MCP1 dan kemungkinan
mengaktifkan T-helper-1 (Th1),

Selain itu, meningkatkan sitokin T-


helper-2 (Th2) (misalnya, IL4 dan
IL10) yang menekan peradangan
SARS-CoV

Badai Sitokin (Sitokin Storm)


terkait dengan tingkat keparahan
Pulmonologist’S Consensus on Covid-19. International Pulmonologist’s Consensus On Covid-19, 1–37.
Burhan, E. (2020). Tatalaksana Klinis COVID-19.
Berdasarkan Beratnya Kasus,Covid-19 dibagi menjadi 5 (lima) kategori:

Tanpa Gejala Kondisi teringan dan tidak ditemukan gejala (OTG)

Ringan Infeksi saluran napas tidak berkomplikasi

Pneumonia tetapi tidak membutuhkan


Sedang suplementasi oksigen

Pneumonia disertai RR >30 x/menit, distres napas


Berat berat, SpO2 <93% atau PaO2/FiO2 <300

Gagal napas, acute respiratory distress syndrome


Kritis (ARDS), syok sepsis dan/atau multiple organ failure

Sumber: Burhan et al (2020). Protokol Tatalaksana Covid-19. Jakarta: PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI
Referensi : PAK Covid 19 DPP. PPNI (2021)
Referensi : PAK Covid -19 DPP. PPNI (2021)
Referensi : PAK Covid -19 DPP. PPNI (2021)
PENGKAJIAN DENGAN JEMAAH HAJI
COVID-19
Pada Jamaah Haji yang dicurigai COVID-19 (memiliki 3 gejala
utama demam, batuk dan sesak) perlu dilakukan pengkajian:

 Riwayat Perjalanan: Petugas kesehatan wajib mendapat secara


rinci riwayat perjalanan/kontak pasien/jamaah haji saat
ditemukan demam dan penyakit pernapasan akut.

 Pemeriksaan Fisik: Pasien/Jamaah Haji yang mengalami


demam, batuk dan sesak napas dan telah kontak dengan orang
yang terkonfirmasi Covid-19, perlu dilakukan isolasi kurang lebih
14 hari.
Pengkajian pada Pasien Covid 19

Keluhan Utama
Kondisi /Riwayat Penyakit
Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Psikososial
Spiritual
Riwayat Alergi
Skrining Nutrisi
Keutuhan Edukasi
Burhan, E. (2020). Tatalaksana Klinis COVID-19.
Early Warning Sistem pada pasien Covod 19

Sumber: Liao, X., Wang, B., & Kang, Y. (2020). Novel coronavirus infection during the 2019–2020 epidemic: preparing intensive care units—the
experience in Sichuan Province, China. Intensive care medicine, 46(2), 357-360.
Respon Early Warning Score (EWS) pada Pasien COVID-19
 
Tingkat Tingkat Frekuensi Respons Klinis
Skor Solusi
Risiko kewaspadaan Monitoring
      Setiap 12 jam    
0 / (atau sekali Monitoring rutin /
tiap shift)
          Pertahankan frekuensi
          monitoring / Tingkatkan
      frekuensi monitoring /
Setiap 6 jam Evaluasi oleh perawat Informasikan dokter
1-4 Rendah Kuning

          Pertahankan terapi/
      Perawat menginforma- Sesuaikan rencana terapi/
Total: 5-6 atau       sikan dokter untuk Konsultasi jarak jaug
3 dalam satu Setiap 1 – 2 jam melakukan evaluasi dengan Rapid Response
parameter Medium Orange Team

        Perawat menginforma-  
        sikan dokter untuk evaluasi  
        kegawatan / Konsultasi Konsultasi onsite dengan
        jarak jauh dengan Rapid Rapid Response Team
>7 Tinggi Merah Kontinu Response
Team

        Pasien yang mengalami penyakit parah yang ireversibel


        dan sudah terminal serta menghadapi kematian seperti
        trauma otak ireversibel, gagal organ multipel irreversibel,
>7       penyakit ginjal atau paru kronis terminal, metastase
Tinggi Hitam Kontinyu tumor, dan sebagainya. Harus didiskusikan dengan
DPJP untuk
keputusan masuk ICU

Sumber: Liao, X., Wang, B., & Kang, Y. (2020). Novel coronavirus infection during the 2019–2020 epidemic: preparing intensive care units—the
experience in Sichuan Province, China. Intensive care medicine, 46(2), 357-360.
NEWS ( National Early Warning System )
TATALAKSANA

SKOR SKOR SKOR


SKOR
2-3 4-5 >6
0-1

Pemantauan Perlu
Stabil, Ketat di Kloter pemantauan tiap
1 jam Kordinasi untuk
Observasi rujuk ke RSAS
Perlu Kordinasi Rujuk
pemantauan ke KKHI/RSAS
tiap 2 jam
Asuhan Keperawatan Jemaah Haji Covid-
19 Asimtomatik – Kritis
ALGORITMA PENEGAKAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA
PASIEN COVID-19
SESAK NAPAS
Validasi data tambahan
Bersihan Jalan Napas
A Sekret?
Sekret? Ya
Tidak Efektif
Batuk tidak efektif

Validasi data tambahan


Gangguan pCO2 ↑, PO2 ↓,
B Ronkhi? Ya
Pertukaran pH abnormal
Gas Validasi data tambahan
Hipoksemia,hipoksia
C Hipotensi? Ya Risiko Syok , sepsis, SIRS
Validasi data tambahan
Gangguan Ventilasi
D Kelemahan/keletihan
Kelemahan/keletihan
otot napas?
Ya
Spontan
Volume tidal menurun

Diadaptasi dari:
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
Diagnosis Keperawatan
Covid-19 dengan Gejala Ringan - Kritis

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif


• b/d hipersekresi jalan napas, proses infeksi

Gangguan Pertukaran Gas


• b/d perubahan membran alveolus-kapiler

Ansietas
• b/d krisis situasional, ancaman terhadap
kematian
Sumber:
SDKI (2016), Baird (2016), Gulanick & Myers (2014)
Diagnosis Keperawatan ( lanjutan )

Gangguan Ventilasi Spontan


• b/d gangguan metabolisme, kelemahan/keletihan otot pernapasan

Risiko Syok
• b/d hipoksia, sepsis, sindrom respons inflamasi
sistemik

Gangguan Sirkulasi Spontan


• b/d penurunan fungsi ventrikel

Sumber:
SDKI (2016), Baird (2016), Gulanick & Myers (2014)
Luaran Keperawatan Covid-19

Bersihan Dalam 24 jam, Bersihan Jalan Napas Meningkat


Jalan Napas dengan kriteria:
Tidak Efektif Batuk efektif meningkat, sputum menurun, wheezing
menurun.

Dalam 2 – 4 jam, Pertukaran Gas Meningkat


Gangguan dengan kriteria:
Pertukaran RR 12-20 kali/menit, SpO2 ≥90%, PaO2 >80 mmHg,
Gas PaCO2 35-45 mmHg, pH 7.35-7.45, ronkhi menurun.

Dalam 24 jam, Tingkat Ansietas Menurun


Ansietas dengan kriteria:
Perasaan bingung menurun, perasaan kuatir
Menurun, gelisah menurun, tegang menurun
.
Sumber: SLKI (2018), Baird (2016), Gulanick & Myers (2014), Kemenkes RI (2020)
Luaran Keperawatan Covid-19 (Lanjutan)

Dalam 24 – 48 jam, Ventilasi Spontan Meningkat


Gangguan dengan kriteria:
Ventilasi
Volum tidal meningkat, dispnea menurun, PaO2 >80
Spontan
mmHg, PaCO2 35-45 mmHg, gelisah menurun

Dalam 8 jam, Tingkat Syok Menurun dengan kriteria:


Risiko Syok Output urine >0,5 mL/kg/jam, akral hangat, pucat
menurun, TDS >90 mmHg, MAP ≥65 mmHg, CVP 2-12
mmHg (+3 jika terpasang ventilasi tekanan positif)

Dalam 30 menit, Sirkulasi Spontan Meningkat


Gangguan
dengan kriteria:
Sirkulasi
Spontan Tingkat kesadaran meningkat, HR 60-100 x/menit,
TDS >90 mmHg, ETCO2 35-45 mmHg, EKG normal
Sumber: SLKI (2018), Baird (2016), Gulanick & Myers (2014), Kemenkes RI (2020)
PENATALAKSANAAN COVID 19
ASIMTOMATIK - RINGAN

 Isolasi Mandiri
 Pemantauan
 Edukasi
PENATALAKSANAAN COVID 19
SEDANG - KRITIS

 Rujuk RSAS
 Penggunaan Standar APD
 Transportasi
Gambar : Ilustrasi Alat Pelindung Diri Level 1 dan 2
Sumber: Rekomendasi Standar Penggunaan APD untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia Revisi 1
Panduan Asuhan Keperawatan Pengggunaan APD DPP. PPNI (2021)
Gambar : Ilustrasi Alat Pelindung Diri Level 3
Sumber: Rekomendasi Standar Penggunaan APD untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia Revisi 1
Panduan Asuhan Keperawatan Pengggunaan APD DPP. PPNI (2021)
ATAU

Gambar : Langkah Memasang APD Gaun


Sumber: Steps to put personal protective equipment (PPE) including gown WHO
Gambar : Langkah Memasang APD Coverall
Sumber: Steps to put personal protective equipment (PPE) including coverall WHO
Gambar: Langkah Melepas APD Coverall
Sumber: Steps to take off personal protective equipment (PPE) including coverall WHO
Sumber: https://cpr.heart.org/-/media/cpr-files/resources/COVID-19-resources-for-cpr-
training/english/kj1424_covid19_and_cpr_public_200408_ac.pdf?la=e
KESIMPULAN

 KonsepDasar
 Askep Covid Asimptomatik – Ringan :Isoman
dan pemantauan sesuai standar
 Askep Kasus Covid Sedang – Kritis : Rujuk ke
RSAS sesuai standar
Evaluasi Pembelajaran

1. Jelaskan kriteria derajat gejalan Covid 19


2. Jelaskan Askep pada Jemaah Covid Asimtomatik - Ringan
3. Jelaskan Askep Jemaah Covid Sedang - Kritis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai