Anda di halaman 1dari 3

NAMA PESERTA : 12_4_ Ns.

EM WINARTO

OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI


(Mohammad Imran)

I. TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN IBADAH HAJI


Dalam Permenkes no.62 tahun 2016 tujuan penyelanggaraan kesehatan ibadah haji
adalah:
1. Mencapai istithoah kesehatan jemaah haji
2. Mengendalikan faktor resiko kesehatan haji
3. Menjaga agar jemaah haji dalam keadaan sehat ditanah air dan di Arab saudi.
4. Menjaga transmisi penyakit menular
5. Memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penyelanggaran kesehatan haji.

II. PENYELENGGARAN KESEHATAN DI ARAB SAUDI


1. Penguatan pembinaan kesehatan haji, melalui promotif dan preventif, dengan
tetap meningkatkan kuratif dan rehabilitatif.
2. Penguatan fungsi pelayanan, melalui mobilisasi petugas penyelenggaran
kesehatan haji Arab saudi dan petugas
3. Penguatan pelayanan kesehatan di arafah, mudzalifah dan mina
4. Penguatan sistem komunikasi dan informasi antar daerah kerja
5. Penguatan koordinasi antar petugas penyelenggaran kesehatan haji secara
integrasi
6. Penguatan perlindungan kesehatan dalam pelayanan bergerak, safari wukuf,
tanazul, jemaah haji sakit, serta pelayanan kesehatan haji arab saudi pasca
operasional

Ruang lingkup penyelenggaran kesehatan di arab saudi meliputi :


1. promotif dan preventif,
2. kuratif adan rehabilitatif,
3. safari wukuf, vistitasi, tanazul dan evakuasi
4. Emergency gerak cepat
5. Sanitasi
6. Obat dan perbekalan kesehatan
7. Penyakit menular
8. Kegiatan pendukung lainnya

Fasilitas pelayanan penyelenggaran kesehatan di arab saudi meliputi :KKHI, Sektor, Kloter
dan pos kesehatan Armina.
III. UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF (PP)
 Dilaksanakan oleh satgas PP
 Perlengkapan media KIE dan megaphone/ mini loudspeker
 Kegiatannya : Koordinasi, Penyuluhan dan perlindungan spesifik
 Deteksi dini dan pengobatan yang tepat
 Mengikuti pola gerak jemaah ; mekah, armina, medinah

IV. KURATIF DAN REHABILITATIF (TKR)


 Dilaksankan oleh satgas TKR
 Sarapras :KKHI mekah, madinah dan bandara (jedah)
 Pelayanan : Emergency, rawat inap, HCU /ICU, pemeriksan penunjang, rujukan,
visitasi, safari wukuf, evakuasi dan tanazul, obat dan perbekalan kesehatan
 Saat periode / masa Armina :
 KKHI mekah bertugas di KKHI safari wukuf, poskes mudzalifah
 KKHI madinah bertugas di poskes mina
 KKHI Bandara jedah bertugas di poskes arafah, dibantu tenaga medis BKO
KKHI mekah dan madinah

V. SAFARI WUKUF
Kriteria jemah dapat dilakukan safari wukuf :
 Kesadaran baik; ABC baik, GCS 15, Kesadaran psikiatri 3P ( memusatkan,
mempertahankan dan mengalihkan), kemampuan menilai realita baik.
 Haemodinamik (sirkulasi) stabil, MAP paling trendah 65 mm Hg
 Saturasi oksigen > 89 dengan nasal kanula 2-3 lt/ menit
 Transportable
 Tidak mengidap penyakit menular
 Penyakit tidak dalam keadaan akut
 Tidak dalam krisis hipertensi

VI. TANAZUL
Kriteria bisa dilakukan tanazul pemulangan jemaah haji kloter lebih dulu dari pada
rombongan kloternya :
 Kesadaran baik ditandai dengan ABC baik
 Haemodinamik (sirkulasi) stabil. Mean Arterial Pressure (MAP) paling rendah
65 mmHg
 Saturasi oksigen > 92
 Transportable
 Tidak mengidap penyakit menular
 Penyakit tidak dalam periode akut
 Tidak dalam krisis hipertensi
VII. PENYELENGGARAN SANITASI
 Dilaksanakan oleh Satgas Sanitasi
 Sarana dan prasarana: Sanitarian Field Kit dan Rapid Food Security Test
 Pelayanan:
 pengendalian vektor
 pengelolaan limbah medis
 pengukuran sampel air
 pengukuran lingkungan fisik
 pengawasan keamanan makanan
 kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus
 Pada periode armina melakukan pengawalan sampel makanan dan pengawasan
sanitasi

VIII. PENYELENGGARAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN


 Dilaksanakan oleh Satgas OP
 Pelayanan: pengadaan, penyimpanan, distribusi, pelaporan dan pengembalian
 Pada periode Armina menyiapkan obat dan perbekalan kesehatan untuk poskes
di armina dan safari wukuf

IX. PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR


Kegiatannya sebagai berikut :
 koordinasi dan komunikasi
 promotif dan preventif
 kesiapsiagaan
 surveilans
 alat pelindung diri
 penilaian risiko
 komunikasi risiko
 testing, tracing, treatment
 penyelidikan epidemiologi
 penatalaksanaan limbah medis
 rujukan dan evakuasi
 pelaporan

X. PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA


Kegiatannya : perencanaan kebutuhan, pengadaan, penatausahaan, penggunaan dan
pemanfaatan, pemusnahan dan penghapusan serta pengawasan dan pengendalian BM

Anda mungkin juga menyukai