Anda di halaman 1dari 14

HIGIENE

INDUSTRI
THERMAL
PENDAHULUAN
✗ Menurut Internasional Labour Organisazion (ILO), sekitar 4% dari total bruto dunia produk
domestik (PDB) hilang setiap tahun sebagai akibat dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengeluaran kesehatan, pensiun, absensi, dan rehabilitasi.
✗ Data dari International Labour Organization (ILO) tahun 2018 menyebutkan bahwa lebih dari
1,8 juta kematian akibat kerja terjadi setiap tahunnya di kawasan Asia dan Pasifik. Lebih dari
2,78 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja secara
global. Selain itu, terdapat sekitar 374 juta cidera dan penyakit akibat kerja yang tidak fatal
setiap tahunnya, yang banyak mengakibatkan absensi kerja (ILO, 2018).
✗ Hygiene industri thermal di lingkungan tempat kerja bermanfaat untuk melakukan proses
identifikasi bahaya dan penilaian risiko sehingga rekomendasi pengendalian yang tepat dapat
ditentukan sehingga dapat menurunkan kecelakaan kerja dan PAK serta meningkatkan
produktivitas kerja.
OUTLINE
 Iklim kerja dan thermal (panas)
 Hygiene industri thermal
 Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh
pekerja
 Efek heat stress pada tubuh pekerja
IKLIM KERJA
Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,
kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat
pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat
pekerjaannya. Kombinasi keempat faktor tersebut
dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh menjadi
tekanan panas (heat stress).
THERMAL (PANAS)
✗ Sumber panas di lingkungan kerja:
1. Mesin produksi (peleburan baja, steam boiler, pabrik
kaca dan panas dari reaksi kimia proses produksi) di
dalam ruangan.
2. Radiasi matahari langsung pada pekerja di luar ruangan,
panas matahari yang diserap oleh atap pabrik di luar
ruangan.
3. Iluminasi pencahayaan dan distribusi pipa uap akan
menambah beban panas pada fasilitas pabrik.
HYGIENE
INDUSTRI
Kegiatan hygiene industri meliputi
identifikasi bahaya dan pengukuran
untuk mengetahui secara kualitatif dan
kuantitatif bahaya yang sedang dihadapi
atau yang dapat terjadi dan dengan
pengetahuan yang tepat mengenai risiko
faktor bahaya serta pencegahan secara
menyeluruh.
HYGIENE INDUSTRI
THERMAL
ANTICIPATION

Antisipasi yang dilakukan untuk mencegah pekerja


mengalami heat stress akibat terpapar panas adalah
membuat berbagai program pencegahan heat stress dan
melakukan identifikasi bahaya.
HYGIENE INDUSTRI
THERMAL
RECOGNITION AN EVALUATION CONTROL
penilaian risiko heat pengendalian heat
Identifikasi bahaya thermal
stress stress
Kenaikan suhu di ruangan kerja Pendekatan untuk mengukur 1. Pengendalian secara teknis (isolasi sumber
dapat mengakibatkan dehidrasi, iklim kerja dapat melalui berbagai panas, insulation, pelindung radiasi, ventilasi,
bekeringat, kelelahan pada saat indeks, antara lain heat index dan pendinginan ruang kerja).
bekerja sehingga mengganggu thermal work limit. Alat ukur 2. Pemeriksaan kesehatan.
produktivitas dan efektifitas yang daapat digunakan 3. Pendidikan dan pelatihan.
kerja. adalahWet Blube Globe 4. Aklimatisasi.
Temperatur (WBGT) dan 5. Pengaturan lama kerja dan istirahat.
termometer 6. Pengadaan air minum dan garam dapur (0,1 %
NaCl) sebanyak 150-200 cc setiap 15-20 menit.
7. Penggunaan APD
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SUHU
TUBUH PEKERJA
✗ Kecepatan metabolisme basal tiap individu
✗ Rangsangan saraf simpatis
✗ Hormon pertumbuhan
✗ Hormon tiroid
✗ Hormon kelamin
✗ Gangguan organ
✗ lingkungan tempat kerja
EFEK HEAT
STRESS
TERHADAP
TUBUH PEKERJA
Heat Rash
Heat rash merupakan gejala awal dari penyakit akibat tekanan panas. Penyakit ini berkaitan
dengan panas, kondisi lembab dimana keringat tidak mampu menguap dari kulit dan
pakaian. Penyakit ini mungkin terjadi pada sebagaian kecil area kulit atau bagian tubuh.
Meskipun telah diobati pada area yang sakit, produksi keringat tidak akan etabol normal
pada empat hingga enam minggu.

Heat Syncope
Heat syncope adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri-ciri dari gangguan
ini adalah pusing dan pingsan akibat berada dalam lingkungan panas pada waktu yang
cukup lama.

Heat Cramp

Heat cramp adalah salah satu efek heat stress yang memiliki gejala berupa rasa nyeri dan
kejang pada kaki, tangan dan abdomen serta banyak mengeluarkan keringat. Hal ini
disebabkan karena ketidakseimbangan cairan dan garam selama melakukan kerja fisik
yang berat di lingkungan yang panas.
Heat Exhaustion
Heat exhaustion diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau volume darah. Kondisi ini terjadi
jika jumlah air yang dikeluarkan seperti keringat melebihi dari air yang diminum selama terkena
panas. Gejalanya adalah keringat sangat banyak, kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan
pendek dan cepat, pusing dan pingsan. Suhu tubuh antara (37°C-40°C).

Heat Stroke
Heat stroke adalah penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa berkaitan dengan pekerjaan
pada kondisi sangat panas dan lembab. Penyakit ini dapat menyebabkan koma dan kematian. Gejala
dari penyakit ini adalah detak jantung cepat, suhu tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering
dan tampak kebiruan atau kemerahan, tidak ada keringat di tubuh korban, pusing, menggigil, mual,
kebingungan mental dan pingsan.

Multi-dysfungsion Syndrome Continuum


Multi-dysfungsion syndrome continuum adalah rangkaian sindrom/gangguan yang terjadi pada
lebih dari satu/ etaboli anggota tubuh akibat heat stroke dan trauma. Penyakit lain yang biasanya
timbul adalah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan gangguan psikiatri.
Penyakit akibat terpapar panas ini diakibatkan karena naik-turunnya suhu tubuh
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai