Anda di halaman 1dari 11

METODE DAN TEKNIK

 
KELOMPOK II
ANGGOTA :
1. PUTU CHRISTIAN PRATAMA PUJA ( E1C118068 )
2. RAHMATUL AHWAN (E1C118069 )
3. RAHMAWATI ( E1C118070 )
4. RAIS ARHAM DINATA ( E1C118071 )
Dalam penyusunan kamus ada beberapa prosedur Dalam uraian di bawah ini akan
yang dilalui. Prosedur tersebut tercermin pada dibicarakan secara berurutan tentang
metode dan teknik penelitian. Metode yang dipakai sumber data dan teknik penyediaan
dalam penelitian kamus pada umumnya adalah data. Pada bagian ini akan
metode deskriptif kualittaif. Artinya, penelitian dikemukakan dahulu perihal sumber
kamus lebih pada penjelasan kualitatif tanpa analisis data, kemudian teknik pengumpulan
statistik (nonstatistik). Untuk itu, dalam penelitian data, teknik pengartuan data, teknik
bahan kamus terlebih dahulu ditetapkan tentang penyeleksian data dan teknik
sumber datanya. Setelah penentuan sumber data, ada penyusunan data. Sebagai contoh,
beberapa teknik yang dikembangkan dalam dalam buku ini dikemukakan teknik
penyediaan data, misalnya: teknik pengumpulan penyusunan kamus dwibahasa.
data, teknik pengartuan data, teknik penyeleksian  
data dan teknik penyusunan data.
2.1 Sumber Data 2.2 Teknik Penyediaan Data
Dalam penyediaan data akan
Sumber data untuk kamus ditempuh beberapa teknik yaitu,
dwibahasa adalah bahasa sumber, teknik pengumpulan data,
yaitu bahasa yang dipilih atau teknik pengartuan data, teknik
ditetapkan sebagai masukan data penyeleksian data dan teknik
kamus yang akan dijelaskan dan penyusunan data. Teknik
dicarikan padanannya dalam bahasa tersebut diuraikan pada bagian
lain yang berkedudukan sebagai berikut ini.
bahasa sasaran. Sumber data dapat  
diambil dari media cetak, media
elektronik, atau bahkan bahasa
lisan yang diperoleh dari informan
melalui rekaman. Dasar
pengambilan data kamus bertolak
dari tujuan penyusunan kamus
dwibahasa yang akan disusun.
2.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Data masukan kamus dapat dikumpulkan melalui teknik rekam, simak


dan cakap. Data kamus selanjutnya dicatat dengan bantuan sistem
pengartuan. Setiap data dari bahasa sumber dikartukan, maksudnya
ditulis pada carik kertas atau kartu atau digunting untuk ditempelkan
pada carik kertas atau kartu. Carik kertas atau kartu yang digunakan
dalam pengumpulan data harus memiliki ukuran yang sama, umpamanya
(10 x 16) Cm. Kesamaan ukuran itu untuk memudahkan dalam
penyimpanan serta membantu kelancaran dan kerapian kerja. Bahkan,
bukan saja kesamaan ukuran yang perlu diperhatikan, tetapi keberaturan
sistem pengartuan dengan teknik leksikografis yang memadai sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya serta ketaatasasan
terhadap sistem pengartuan yang telah dipilih harus betul-betul
diperhatikan bagi pengumpulan data.
2.2 Teknik Pengartuan Data

Setelah data - yaitu bahasa sumber yang akan digarap – sudah


ditetapkan, barulah data kamus mulai dikumpulkan dari bahasa
sumber. Data-data itu direkam dengan cara mencatat data beserta
konteks pemakaiannya dalam kalimat pada carik kertas yang telah
disediakan dengan cara menggunting koran, majalah atau buletin
pada bagian data yang dipilih sekaligus dengan konteks kalimatnya
yang jika mungkin, dapat mendukung makna data itu. Konteks
kalimat yang baik adalah kalimat yang dapat mendukung makna
data yang diambil. Contoh kalimat untuk data yang berkategori
nomina konkret tidak diperlukan.
2.2.4 Cara Pengartuan Hasil 2.3 Teknik Penyeleksian Data
Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data,
Dalam pengolahan data, salah satu langkah yang perlu
kartu-kartu data hasil dilakukan adalah adalah penyeleksian
pengumpulan data dikartukan data. Data yang telah dikumpulkan,
lagi setelah melalui dikelompokkan berdasarkan kategori
penyeleksian, pendefinisian, bentuk dan kategori maknaknya.
dan penyuntingan kartu hasil Dalam hal ini, penyusun kamus
pengolahan ini disebut kartu memilih jalan yang paling baik,
induk yang kemudian dipakai efektif dan efisien. Efektif berarti
sebagai dasar pengetikan berhasil guna, yaitu dengan tenaga
naskah setelah disusun dan waktu yang tersedia penyusun
menurut abjad. dapat mencapai hasil yang sebanyak-
banyaknya.
Untuk memperoleh data yang memadai, beberapa langkah perlu
ditempuh sebelum penyeleksian data. Langkah-langkah itu
adalah sebagai berikut.
1. Data dilihat sepintas secara keseluruhan dan sekaligus
memisahkan data yang diperlukan dari data yang harus
disisihkan
2. Data dikelompokkan berdasarkan bentuk kata atau entri
masukan
3. Data dipilah atas dasar medan makna
4. Data disusun menurut urutan abjad perkelompok entri
masukan
5. Penyeleksian data
Kelima langkah tersebut di atas adalah langkah-langkah yang
perlu dilakukan sebelum melakukan penyeleksian terhadap
data yang berhasil dikumpulkan. Setelah keempat langkah
itu dilakukan, barulah penyusun kamus beranjak ke langkah
berikutnya, yaitu langkah kelima, langkah penyeleksian data.
Data diperiksa satu persatu ditelaah untuk dipilah dan
dipilih, data yang mana yang dapat dianggap sebagai data
yang baik. Data yang baik adalah data yang disertai dengan
konteks pemakaian data di dalam kalimat yang dapat
mendukung makna data itu (Sunaryo, 1984).
Di dalam penyeleksian data, beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Setiap kelompok data yang memiliki ciri makna yang
sama paling banyak berisi 3-5 buah data sejenis.
2. Data sejenis dilihat dari segi kelas kata (kategori
gramtikal) dan maknanya. Atas dasar penalaran itu,
setiap data dengan kategori gramatikal (kelas kata)
tertentu maksimal berjumlah 3-5 buah data.
3. Data yang disisihkan jangan dibuang, tetapi
disimpan sebagai data cadangan karena mencari satu
data sejenis lebih sulit daripada membuang seribu data
serupa.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai