Anda di halaman 1dari 11

LAMBANG, LABEL DAN SINGKATAN

KELOMPOK 4 :
SITI RAF’IAH
SEPTA DWI RISNU
SEPTIYANA TRI LUDYASARI
SALSABILA NURUL IKHSANI
LAMBANG, LABEL DAN SINGKATAN

1. Lambang Ortografi
Lambang-lambang ortografi yang yang digunakan dalam penyusunan kamus kadang-kadang menyimpang dari kaidah
ortografis yang berlaku resmi, misalnya kaidah ortografis yang tertuang di dalam buku Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Namun, dengan alasan kepraktisan serta kemudahan pemakaian
kamus, penyimpangan terhadap kaidah yang berlaku masih dapat ditoleransi.
Berikut adalah lambang-lambang ortografi yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1984).
 Tanda . . . . (Garis bawah tunggal)

Garis bawah tunggal (. . . .) dipakai sebagai penanda cetak miring. Hal ini berarti bahwa huruf atau kata yang diberi
tanda garis tunggal di bawahnya akan dicetak miring untuk membedakannya dari entri yang diberi label. Yang dicetak
miring adalah label dialek regional, label sumber pungutan kata, label kelas kata, label pembidangan kata, label
untuk akronim, label untuk ragam bahasa (seperti ragam percakapan, ragam kasar, ragam khusus, ragam hormat, dan
ragam intim) kata arkais, label untuk kata-kata, dan kalimat contoh pemakaian entri.
LAMBANG

 Tanda (,) (Koma)

Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf kecil pada entri pertama setiap abjad.
Contoh:
a. B,b /bè/ n huruf kedua abjad bahasa Indonesia
b. F,f /èf/ n nama huruf keenam abjad bahasa Indonesia
 Tanda (;) (Titik koma)

(1) Tanda titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang
terdapat pada deskripsi makna.
Contoh:
 in.car n gurdi; jara
 in.dah a elok; bagus benar

(2) Tanda Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir deskripsi makna sebuah entri yang masih belum merupakan bentuk derivasi
terakhir (deskripsi makna subentri yang merupakan bentuk derivasi terakhir sebuah entri pokok tidak diakhiri dengan tanda apa pun).  
LAMBANG

 Tanda (;) (Titik koma)

(1) Tanda titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang
terdapat pada deskripsi makna.
Contoh:
 in.car n gurdi; jara
 in.dah a elok; bagus benar
 in.di.kasi n petunjuk; tanda
 in.fil.tran n penyusuf; perembes  

(2) Tanda Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir deskripsi makna sebuah entri yang masih belum merupakan bentuk
derivasi terakhir (deskripsi makna subentri yang merupakan bentuk derivasi terakhir sebuah entri pokok tidak diakhiri dengan
tanda apa pun). 
LAMBANG

 Tanda (:) (Titik dua)

Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di dalam deskripsi untuk mengawali kalimat contoh bagi entri
yang diberi deskripsi.
Contoh:
 e.fek /èfèk/ n akibat (hasil daya pengaruh dari sesuatu) [:] tindakan itu tidak ada == nya pada khalayak ramai.
 e.ja.wan.tah /èjawantah/, mengejawantahkan n penjelasan; pernyataan; manifestasi; perwujudan atau matrealisasi
sesuatu. posisi, kondisi, situasi, semangat, pendirian, sikap, kekuatan, kekuasan, dsb[:] politik
 nonblok RI terjelma dari kecintaannya terhadap kemerdekaan dan sebagai == kekuatan Indonesia.
LAMBANG

 Tanda kurung) ( )

(1) Tanda kurung seperti ((...)) dipakai sebagai penanda alternatif bentuk kata yang masih memiliki persamaan makna dan
masing-masing bentuk itu dapat menduduki fungsi kelas kata dan makna yang sama di dalam sebuah kalimat contoh
yang sama. Tanda kurung ini dapat diartikan sama dengan atau,
 Tanda kurung dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam deskripsi yang
diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang terdapat di depannya.
Contoh:
 ik.rar v, janji (dgn sumpah); pengakuan; pengesahan; penetapan
 i.kut v, mengikuti 1 menurutkan (sesuatu yg berjalan dahulu, yg telah terjadi, atau yg telah ada); a turut belajar, atau
mendengarkan (dl kursus, kuliah, latihan, dsb.)
TANDA KOREKS

2. Tanda-tanda Koreks
Tanda-tanda koreksi diperlukan dalam penyusunan kamus memudahkan kerja sama yang baik antara korektor dan tukang
ketik Oleh karena itu, kesepakan antara korektor dan tukang ketik sangat diperlukan agar pekerjaan penyusunan kamus dapat
dengan cepat diselesaikan.Sebagai pedoman, dalam bab ini disajikan tanda-tanda koreksi yang dapat dipakai sebagai sarana
dalam rnemperlancar pelaksanaan tugas (dikutip dari Sunaryo, 1984).
1. Hilangkan huruf ini
2. Pisahkan dengan jarak satu spasi.
3. Rapatkan menjadi satu
4. Beri tanda hubungan
5. Rapatkan dengan jarak satu spasi
6. Beri garis bawah ganda
7. Beri garis bawah tungggal
SINGKATAN KATA

3. Singkatan Kata
Berdasarkan pertimbangan kemudahan dan kepraktisan pula maka dalam penyusunan kamus diperlukan pemakaian label-label serta
singkatan kata. Sehubungan dengan hal itu, dalam bab ini disajikan contoh-contoh penggunaan label dan singkatan kata atau lambang
yang digunakan sekaligus cara penulisannya.
Label sering digunakan untuk menandai leksem yang berasal dari dialek regional. Label dipakai juga untuk menandai kelas kata, kata
pungutan dan lain-lain, seperti variasi pemakaian kata beserta maknanya dalam suatu bahasa daerah.
Contoh:
a. Label leksem bahasa daerah
Ab Ambon Lk Langkat
Ac Aceh Lp Lampung
Bg Bugis Md Medan
Bj Banjar Mdr Madura
Bl Bali Mk Minangkabau
SINGKATAN KATA

b. Label kelas kata


Label kelas kata dipakai untuk menandai golongan kelas kata sesuai dengan fungsinya dalam kalimat.
Contoh:
n nomina adv adverb
v verba num numeralia
adj adjektiva p partikel
c. Lebel Pembidangan Kata
Label pembidangan kata dipakai untuk menandai pemakaian kata dalam lingkungan bidang (ilmu) tertentu dengan makna khusus.
Contoh:
Adm Administrasi Geol Geologi
Ag Agama Huk Hukum
Bud Budha Ikn Perikanan
Hin Hindu Kim Kimia
Isl Islam Lay Pelayaran
SINGKATAN KATA

d. Label Kata Pungutan


Ar Arab
Bnd Blanda
Cn Cina
e . Label-label Lain
akr akronim
ark arkais
cak ragam percakapan
hor ragam hormat
SINGKATAN KATA

Catatan:
Singkatan Kata Lambang singkatan kata dipakai dalam deskripsi.
bd bandingkan dgn dengan Apabila kata-kata yang disingkat itu dipakai bersama
imbuhan, lambang singkatan kata itu tidak berlaku lagi
dl dalam dp daripada dan kata berimbuhan itu ditulis penuh (tanpa disingkat).
dll dan lain-lain dr dari Contoh:
dsb dan sebagainya sbg sebagai  kepadanya tidak dituliskan kepadanya tetapi kpdnya.
kpd kependekan spt seperti  di dalamnya tidak dituliskan di dlmnya, tetapi di
dlnya.

Anda mungkin juga menyukai