Anda di halaman 1dari 23

PENULISAN UNSUR

SERAPAN DAN PENULISAN


TANDA BACA
KELOMPOK 1
KETUA : NURUL HAMDANA
ANGGOTA : ERVIANA
KAUSAR

PENGERTIAN UNSUR
SERAPAN
Unsur serapan adalah unsur dari suatu
bahasa (asal bahasa) yang masuk dan
menjadi bagian dalam bahasa lain
(bahasa penerima) yang kemudian oleh
penuturnya dipakai sebagaimana
layaknya bahasa sendiri.
Semua unsur bahasa lain yang digunakan
dalam konteks bahasa indonesia
digolongkan sebagai unsur serapan.

BENTUK-BENTUK
PENYERAPAN
Bentuk penyerapan dalam bahasa Indonesia
dapat dibedakan atas penyerapan secara
alamiah, penyerapan seperti bentuk asal,
penyerapan dengan terjemahan dan
penyerapan dengan perubahan.
Penjelasannya sebagai berikut :
a. Penyerapan Secara Alamiah

Kata-kata asing yang diserap kedalam bahasa


Indonesia yang lazim dieja dan dilafalkan dalam
bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan.

b. Penyerapan Secara Bentuk Asal


Unsur asing yang belum sepenuhnya
terserap ke dalam Bahasa Indonesia
dipakai konteks Bahasa Indonesia, tetapi
pengucapannya masih mempertahankan
lafal bahasa aslnya (asing).
c. Penyerapan dengan Terjemahan
Penyerapan dilakukan melalui
penerjemahan kata-kata asing tertentu
yang dipadankan dengan satu kata
bahasa indonesia.
d. Penyerapan dengan Perubahan
Unsur-unsur asing yang diserap ke
dalam bahasa Indonesia ada yang

KAIDAH-KAIDAH UNSUR
SERAPAN
a. Gabungan Vokal
Gabungan vokal yang akan
dibicarakan disini adalah gabungan
vokal aa ee ai au eu ee ei eo eu ie
oe oo ou ua ue ui uo dan uu.
Misalnya gabungan /uu/ menjadi
/u/ dalam bahasa indonesia
Contoh : vacuum vakum

Gabungan Konsonan
Gabungan konsonan yang dibahas
adalah /cc/, /cch/, /ch/, /gh/,/kh/, /ng/, /ph/,
/ps/, /pt/, /ph/, dan /sc/.
Misalnya gabungan /ph/ menjadi /f/ dalam
bahasa Indonesia
Contoh : phase fase
c. Konsonan Tunggal
Konsonan yang dimaksud adalah /c/, /f/,
/q/, /t/, /v/, /x/, /y/, dan /z/.
Misalnya konsonan /c/ dimuka a, o, u dan
konsonan menjadi /k/, sedangkan /c/
dimuka e, l, dan /y/ menjadi /s/
Contoh : cabin kabin
b.

PENYERAPAN AKHIRAN
ASING
Penyesuaian huruf dan bunyi pada
kata-kata serapan, bahasa
Indonesia banyak mengambil
akhiran-akhiran asing sebagai
unsur serapan. Akhiran-akhiran
asing tersebut disesuaikan dengan
ketentuan-ketentuan yang ada
dalam bahasa Indonesia. Ketentuan
itu telah diatur dalam kaidah Ejaan
Yang disempurnakan.

LANJUTAN.
Akhiran asing ada yang
diserap sebagai bagian kata
yang utuh, seperti kata
standarisasi di samping kata
standar, kata implementasi
disamping kata implemen,
dan kata obyektif di samping
kata obyek. Akhiran asing
tersebut antara lain akhiran

PENGIMBUHAN UNSUR
SERAPAN
Unsur serapan yang sudah
disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia dapat diberikan imbuhan
(afiks) bahasa Indonesia. Hal ini
berlaku pada unsur serapan yang
sudah digunakan dalam bahasa
Indonesia. Beberapa contoh berikut
dapat menunjukkan hal tersebut.
Contoh : terjemah menerjemahkan

PENGGUNAAN TANDA BACA


Tulisan lebih mudah dipahami isinya
apabila sudah menggunakan tanda baca,
seperti titik pada akhir kalimat, tanda
hubung ppada pemisah suku kata, dan
penggunaan tanda-tanda baca.
Penggunaan tanda-tanda baca secara
tepat merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi dalam kegiatan tulismenulis. Tulisan yang tidak mengindahkan
pemakaian tanda baca tidak memberikan
informasi yang lengkap tentang apa yang
ditulis

KAIDAH TANDA BACA


Tanda Titik ( . )
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat
pernyataan
Contoh : Kami mahasiswa Fakultas
Sastra Universitas Muslim Indonesia
Tanda titik dipakai pada singkatan
nama orang
Contoh : B.J. Habibie

Tanda Koma ( , )
Tanda koma diantara unsur-unsur dalam
pemerian
Contoh : UniversitasMuslim Indonesia memiliki
beberapa fakultas, antara lain : Fakultas
Hukum, Fakultas Eonomi, Fakultas Sastra.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat
setara yang didahului dengan kata sedangkan,
tetapi dan melainkan
Contoh : Dia ingin sekali membeli buku-buku
itu, tetapi uangnyabelum cukup.
Dia bukan mahasiswa Unhas, melainkan
mahasiswa UMI.

Tanda Titik Koma ( ; )

Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan


bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara
Contoh : Ombak telah reda; lautpun tenang;
nelayan pulang ke rumah.
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan
setara di dalam kalimat majemuk sebagai
pengganti kata penghubung
Contoh : Para petani giat bekerja; anak-anak
main laying-layang; ibu-ibu mempersiapkan
makanan dan minuman.

Tanda Titik Dua ( : )


Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap diikuti rangkaian atau
pemerian.
Contoh : Dari segi ekonomi, masyarakat di
daerah ini terbagi atas : ekonomi lemah,
ekonomi sedang, dan ekonomi kuat.
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau
ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh : Acara ini akan dilaksanakan pada :
Hari : ahad
Tanggal : 10 Mei 1992
Pukul : 19.00
Tempat : Aula UMI

Tanda Penghubung ( - )
Tanda hubung dipakai untuk menyambung
suku-suku kata yang terpisah karena
pergantian baris
Contoh : Universitas Muslim Indonesia
merayakan hari ulang tahunnya yang
kedua puluh lima.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung
awalan dengan bagian kata dibelakangnya,
menyambung unsur-unsur kata ulang
Contoh : Kemerah-merahan
Dibolak-balikkan

Tanda Pisah ( )
Tanda pisah dipakai untuk membatasi
penyisipan kata atau kalimat yang memberi
keterangan atau penjelasan.
Contoh : Kemerdekaan bangsa itu saya
yakin akan tercapai diperjuangkan dengan
jiwa dan rasa bangsa itu.
Tanda pisah dipakai untuk menegaskan
adanya aposisi atau keterangan lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh : Diskusi yang singkat hari ini
mengenai fonologi, morfologi, dan sintaksis
mudah-mudahan memperluas pengatahuan
kita mengenai kebahasaan.

Tanda Ellipsis ( )
Tanda ellipsis dipakai untuk
menggambarkan kalimat terputusputus
Contoh : Memang tiada perjuangan
yang tidak menuntut pengorbanan.
Tanda ellipsis dipakai untuk
menunjukkan bahwa suatu petikan
ada bagian yang dihilangkan
Contoh : Dalam kehidupan seharihari, kita harus pandai bergaul

Tanda Tanya ( ? )

Tanda tanya dipakai pada akhir


kalimat Tanya
Contoh : Sejak kapan ia menjadi
mahasiswa UMI?
Tanda tanya dipakai untuk
menyatakan kesangsian tentang
sesuatu
Contoh : Gajinya empat juta
rupiah (?) setiap bulan

Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh : Alangkah seramnya peristiwa itu !
Tanda Kurung (())
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Contoh : Bagian perencanaan sudah selesai
menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Contoh : Sajak Tranggono berjudul ubud (nama
tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun
1962.

Tanda Kurung Siku ([])


Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan
pada kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau
kekurangan itu memang terdapat dalam
naskah asli.
Contoh : Sang Sapurba men[d]engar bunyi
gemerisik
Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh : Persamaan kedua proses ini
(perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II
[lihat halaman 35 38] tidak dibicarakan)
perlu dibentangkan di sini.

Tanda Petik ()
Tanda petik mengapit petikan langsung
yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh : Saya belum siap, kata Mira,
Tunggu sebentar!
Tanda petik mengapit judul syair,
karangan atau bahan yang dipakai dalam
kalimat.
Contoh : Bacalah Bola Lampu dalam
buku dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.

Tanda Garis Miring ( / )


Tanda garis miring dipakai di dalam nomer surat dan
nomer pada alamat dan penadaan masa satu tahun
yang terbagi dalam dua tahun kawin.
Contoh : No. 7/PK/1973
Tahun Anggaran 1999/2000
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata
atau, tiap.
Contoh : dikirimkan lewat dari / laut
Harganya Rp. 25,00/lembar
Tanda Penyingkat atau Apostrop ( )
Tanda penyingkat menunjukkan penghiangan bagian
kata atau bagian angka tahun.
Contoh : Alikan kusurati (kan=akan)
Malam lah tiba
1 Januari 88 (88=1988)

ANY
QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai