Anda di halaman 1dari 18

EB

I
ANGGOTA KELOMPOK :

Rimadhani Putri B 14040119120028

Nadia Audy Janatun 14040119130074

Nefribia Mulia Fatika 14040119130116

Cindy Anisa Dyah 14040119140061

BAHASA INDONESIA
KELAS 9
APA ITU EBI ?
EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) adalah :

Kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat) di


dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Tiga Aspek Ejaan

1. Aspek fonologis : aspek ejaan yang berhubungan dengan


penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.
2. Aspek morfologi : aspek ejaan yang berhubungan dengan
penggambaran satuan-satuan morfesis.
3. Aspek sintaksis : aspek ejaan yang menyangkut penanda
ujaran tanda baca.

Dua Jenis Ejaan

1. Ejaan fonetis : ejaan yang meggambarkan tiap varian fonem


atau bunyi dengan satu lambang.
2. Ejaan fomenis : ejaan yang menggambarkan tiap fonem
dalam bahasa dengan satu lambang secara konsisten.
SEJARAH

Ejaan Van Ophusyen (1901)


Ejaan ini menggunakan bahasa Melayu tetapi dengan huruf latin.

Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947)


Mr. Soewandi (Menteri Pendidikan) meresmikan ejaan baru yang dikenal sebagai Ejaan Republik.

Ejaan Melindo (1962)


Ejaan Melindo atau Melayu-Indonesia diciptakan Bersama dengan Malaysia.

EYD (1972)
Presiden RI menetapkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, lalu disebarkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dalam buku “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”.

EBI (2015)
Kemendikbud menetapkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 50 Tahun 2015 mengenai
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
PENULISAN HURUF

PENULISAN KATA
E
PEMAKAIAN TANDA BACA B
PENULISAN UNSUR SERAPAN

I
PENULISAN HURUF

1 Huruf Kapital

- Unsur gelar kehormatan.


Contoh : Raden Ajeng Kartini berasal dari
kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa.

- Huruf pertama peristiwa bersejarah.


Contoh : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945.

- Huruf pertama kata penunjuk kekerabatan.


Contoh : Arya bertanya, “Kemana Ibu hendak
pergi?”
2 Huruf Miring

- Penulisan judul buku, surat kabar, atau majalah dalam daftar pustaka.
Contoh : Syafani, Riska. 2001. Gaya Fashion Terkini. Makasar: Media Baru.
Maharani, Intan. 2000. Panduan Penulisan Biografi. Jakarta: Intermedia.

- Mengkhususkan huruf atau kata.


Contoh : Huruf terakhir kata penjajahan adalah n.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

- Menuliskan ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing.


Contoh : Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan
suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
PENULISAN KATA

1 Kata Gabungan

• Unsur gabungan kata majemuk ditulis terpisah.


Contoh : Rasa tanggung jawab adalah suatu pengertian dasar
untuk memahami manusia sebagai makhluk Susila.

• Unsur gabungan kata yang memungkinkan terjadinya salah


pengertian ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-).
Contoh : ibu-bapak kami (ibu dan bapak kami)
ibu bapak-kami (ibu dari bapak kami)
• Unsur gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis
terpisah.
Contoh : Tepuk tangan seperti ini akan menghasilkan suara yang
kecil serta menimbukan kesan berbeda

• Unsur gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran


sekaligus maka ditulis serangkai.
Contoh : Ketika berpuasa, pahala dari amalan ibadah yang
menyertainya otomatis akan dilipatgandakan.

• Unsur gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.


Contoh : Saputangan biasanya tersimpan di dalam saku celana.
2 Kata Ganti
3 Partikel

• Partikel -lah dan -kah (ditulis serangkai).


• Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya. Contoh : Bacalah buku itu dengan baik.
Contoh : sepatu ini telah kujual, makanan ini • Partikel pun (ditulis terpisah, kecuali apabila digunakan
boleh kauambil. untuk menulis kata penghubung).
Contoh : Apa pun alasannya, kami tidak peduli.
• Kata ganti -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
• Partikel per (ditulis terpisah)
dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : Para siswa memasuki ruangan kelas satu per satu.
Contoh : Ini pensilku dan itu sepatunya.
PEMAKAIAN TANDA BACA

1 Tanda Titik Koma

 Dipakai sebagai pengganti penghubung.


Contoh: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.

 Dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.


Contoh: Syarat penerimaan beasiswa ini adalah:
(1) Berkewarganegaraan Indonesia;
(2) Menduduki semester 4;

 Untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah


menggunakan tanda koma.
Contoh: Ibu membeli buku, pensil, dan bolpen; baju, celana, dan rok; pisang, apel,
dan jeruk.
2 Tanda Hubung
3 Tanda Pisah

 Untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian


baris.  Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
 Untuk menyambung unsur kata ulang. memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
 Untuk menyambung tanggal, bulan, tahun yang dinyatakan
 Untuk menegaskan adanya keterangan keterangan
dengan angka. Contoh: 11-11-2011.
 Untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan. aposisi atau keterangan yang lain.
Contoh: Ber-evolusi, Meng-ukur
 Dipakai di antara dua bulangan, tanggal, atau tempat
 Untuk merangkai. Contoh : se-Indonesia, tahun 1950-an
yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
 Untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
lain.
Contoh: di-sowan-i, di-back up.
 Untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
Contoh: Kata pasca- berasal dari bahas Sansekerta.
4 Tanda Elipsis (…)

 Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan
ada bagian yang dihilangkan.

Contoh: Penyebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.

Tokoh yang mendengar bahwa Jepang menyerah kepada sekutu adalah …

 Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.

Contoh: “menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”


5 Tanda Petik Tunggal ‘…’
6 Tanda Kurung Siku […]

 Untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai


 Untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan
koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di
lain.
dalam naskah asli yang ditulis orang lain.

Contoh: Tanya dia, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ Contoh : Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik
tadi?” Indonesia dirayakan secara khidmat.

 Untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan  Untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang

kata atau ungkapan. terdapat dalam tanda kurung.

Contoh : Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di


Contoh: Tergugat ‘yang digugat’
dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
7 Tanda Garis Miring

 Dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim. Contoh: Nomor: 7/PK/II/2013.

 Dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, dan setiap. Contoh: Harganya Rp1.500,00/lembar.

 Untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi dalam naskah asli. Contoh: Dia sedang
menyelesaikan /h/utangnya di bank

8 Tanda Apostrof

Dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.

Contoh: Dia ‘kan kutemui, 9-1-’19.


PENULISAN UNSUR SERAPAN

- Unsur asing yang cara pengucapan serta penulisannya masih


mengikuti cara asing.

Contoh : de facto, de jure, force majeur.

- Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan


dengan kaidah bahasa Indonesia.

Contoh : Congres (Inggris) menjadi Kongres.

Qalbu (Arab) menjadi Kalbu.

Politiek (Belanda) menjadi Politik.


Any
Question?

Anda mungkin juga menyukai