Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 5

Bahasa Indonesia

1. Jelaskan perbedaan penggunaan tanda pisah dan tanda hubung. Sertakan contoh
penggunaan kedua tanda tersebut pada sebuah kalimat.

Jawab :

 Penggunaan Tanda Pisah ( ─ )


1) Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberi penjelasan di luar bangunan kalimat. Misalnya :
 Kemerdekaan bangsa itu─saya yakin akan
tercapai─diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2) Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan yang lain. Misalnya :
 Soekarno-Hatta─Proklamator Kemerdekaan RI─diabadiakan
menjadi nama Bandar udara internasional.
3) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Misalnya :
 Toko ini sudah berdiri sejak tahun 2010─2013.
 Penggunaan Tanda Hubung (-)
1) Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal
oleh pergantian baris. Misalnya :
 Nelayan pesisir itu itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
2) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Misalnya :
 Awas banyak anak-anak.
3) Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau
ungkapan. Misalnya :
 Dua-puluh-lima ribuan ( 25 x 1000,-)
4) Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun
yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata
yang dieja satu-satu. Misalnya :
 11-11-2022
5) Tanda hubung dipakai untuk merangkai kata. Misalnya :
 Ke- dengan angka ( peringkat ke-2 )
6) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsure bahasa Indonesia
dengan unsure bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya :
 Data itu harus di-backup
7) Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi
objek bahasan. Misalnya :
 Kata pasca- berasal dari bahasa Sansekerta.
2. Analisislah dengan memberikan jawaban benar atau salah pada masing-
masing nomor tersebut terkait dengan penggunaan huruf kapital dan tanda
petik. Jawaban sertakan dengan teori pendukung.

Jawab :

1. Wati suka membeli bika Ambon.


Jawab :
Kalimat di atas merupakan kalimat yang salah karena “Ambon” dalam kata
bika Ambon bukan menunjukan tempat melainkan menunjukan jenis makanan
sehingga harus ditulis dengan huruf nonkapital sehingga kalimat yang benar
adalah Wati suka membeli bika ambon.

2. Kita harus menghormati Ibu dan Bapak Dosen.


Jawab :
Kalimat di atas merupakan kalimat yang salah penulisannya karena kata Ibu
dan Bapak Dosen bukan bentuk sapaan sehingga yang benar ditulis dengan
huruf nonkapital.
Kalimat yang benar : Kita harus menghormati ibu dan bapak dosen.

3. Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya
HAMKA.
Jawab :
Kalimat di atas merupakan kalimat yang salah karena dalam penulisan judul
novel, sajak, lagu, film, sinetron, artikel, atau naskah harus diapit
menggunakan tanda petik.
Kalimat yang benar : Saya telah membaca novel “Tenggelamnya Kapal van
Der wijck” karya HAMKA.

4. Ibu Nana dari mana? “kata Wati”.


Jawab :
Kalimat di atas merupakan kalimat yang salah karena tanda petik digunakan
untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau
bahan tertulis lain.
Kalimat yang benar : “ibu Nana dari mana?” kata Wati.

5. Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.


Jawab :
Kalmat di atas merupakan kalimat yang salah karena huruf kapital digunakan
pada huruf pertama yang menunjukan dokumen resmi negara.
Kalimat yang benar : Pada tahun 2005, Undang-Undang Guru dan Dosen
sudah diresmikan.
6. Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo.
Jawab :
Kalimat di atas merupakan kalimat yang salah karena kata seperti danau, laut,
kota, sungai harus ditulis kapital jika merujuk pada suatu wilayah geografis.
Kalimat yang benar adalah : Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai
Bengawan Solo.

Anda mungkin juga menyukai