Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yusak Eko Priambodo

Nim : 044027621

Kode Matkul : MKWU4108

Kelas Tuton : 129

Sesi 5 (Bahasa Indonesia)


Salam,
Mohon ijin menanggapi diskusi,
1. Perbedaan penggunaan tanda pisah dan tanda hubung yaitu :
 Tanda hubung (-)
Tanda hubung dalam sebuah karya ilmiah dapat digunakan karena beberapa kondisi. Kondisi-
kondisi tersebut dalam PUEBI dijelaskan, antara lain :
- Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Contohnya : (1) Ekosistem lingkungan laut sa-
ngat berbeda dengan …….
- Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Contohnya : (1) anak-anak, (2) berulang-ulang, (3) kupu-kupu
- Tanda hubung dipakai dalam menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan
dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Contohnya : (1) 28-07-2015, (2) m-a-h-a-s-i-s-w-a
- Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.
Contohnya : (1) ber-evolusi bandingkan dengan be-revolusi, (2) 23/27 (dua-puluh-tiga
perdua-puluh-tujuh) bandingkan dengan 20 3/27 (dua-puluh tiga perdua-puluh-tujuh)
- Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah
atau bahasa asing.
Contohnya : (1) di-sowan-i (bahasa jawa, ‘didatangi’), (2) di-back up
- Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
Contohnya : (1) kata pasca- berasal dari bahas Sanskerta, (2) Akhiran -isasi pada
kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.
- Tanda hubung digunakan untuk merangkai
i. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital;
Contohnya : (1) se-indonesia, (2) se-Jawa Timur
ii. ke- dengan angka;
Contohnya : posisi ke-3
iii. angka dengan -an;
Contohnya : tahun 1950-an
iv. kata atau imbuan dengan singkatan yang berupa huruf kapital;
Contohnya : (1) hari-H, (2) di-SK-kan
v. kata dengan kata ganti tuhan;
Contohnya : (1) ciptaan-Nya, (2) kuasa-Mu
vi. huruf dan angka
Contohnya : (1) D-3, (2) S-2
vii. kata ganti-ku, -mu, -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital
Contohnya : (1) KTP-mu, (2) SIM-nya,
NB : Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut
melambangkan jumlah huruf
Contohnya : BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia)

 Tanda Pisah (—)


Tanda pisah dalam sebuah karya ilmiah dapat digunakan karena beberapa kondisi. Kondisi-
kondisi tersebut dalam PUEBI dijelaskan, antara lain :
- Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.

Contohnya : Kesuksesan ini —kita sependapat —adalah hasil kerjasama yang solid
- Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain.

Contohnya : Sosok bapak Proklamator Indonesia — Ir. Soekarno—lahir di Surabaya, Jawa


Timur.
- Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contohnya : (1) periode 2019—2022, (2) tanggal 7—9 Januari 2016, (3) Jakarta—Surabaya
2. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1) Wati suka membeli bika Ambon
Pada kalimat di atas penulisan bika Ambon seharusnya ditulis bika ambon, karena huruf
pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf
kapital.
Sehingga penulisan yang benar yaitu : Wati suka membeli bika ambon.
2) Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen 

Pada kalimat di atas penulisan Ibu dan Bapak Dosen seharusnya ditulis ibu dan bapak
dosen, karena kata tersebut bukan termasuk bentuk sapaan.
Sehingga penulisan yang benar yaitu : Kita harus selalu menghormati ibu dan bapak
dosen.

3) Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA 

Pada kalimat di atas penulisan Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA


seharusnya ditulis “ Tenggelamnya Kapal van Der Wijck” karya Hamka, karena tanda
petik seharusnya dipakai untuk mengampit judul sajak, lagu, artikel, naskah, atau bab
buku yang dipakai dalam kalimat. Dan huruf kapital hanya dipakai pada huruf pertama
pada unsur nama orang, termasuk julukan.

Sehingga penulisan yang benar yaitu : Saya telah membaca novel “ Tenggelamnya Kapal


van Der Wijck” karya Hamka.

4) Ibu Nana dari mana? “kata Wati” 

Pada kalimat di atas seharusnya yang mendapatkan tanda petik yaitu bagian “Ibu
Nana dari mana?” karena tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang
berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Sehingga penulisan yang benar yaitu : “Ibu Nana dari mana?” kata Wati.


5) Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan. 
Pada kalimat di atas penulisan kata undang-undang seharusnya menjadi Undang-Undang
karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua huruf
bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen.
Sehingga penulisan yang benar yaitu : Pada tahun 2005, Undang-Undang Guru dan
Dosen sudah diresmikan. 
6) Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo. 
Pada kalimat di atas penulisan sungai seharusnya menjadi Sungai, karena kata sungai
diikuti oleh nama diri geografi.
Sehingga penulisan yang benar yaitu : Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai
Bengawan Solo.
Sumber Referensi :
BMP MKWU4108 Modul 6 (Bahasa Indonesia)
https://puebi.js.org/tanda/hubung, diakses pada 7 November 2022 pukul 22.05
https://puebi.js.org/tanda/pisah, diakses pada 7 November 2022 pukul 22.13
https://puebi.js.org/huruf/kapital, diakses pada 7 November 2022 pukul 22.46
https://puebi.js.org/tanda/petik, diakses pada 7 November 2022 pukul 22.50

Anda mungkin juga menyukai