Anda di halaman 1dari 5

1.

Saudara Mahasiswa UT yang berbahagia, karena  materi sesi 5 ini berisi materi tentang menulis
karya ilmiah maka kita isi ruang diskusi  ini untuk berlatih . Berikanlah pendapat Anda berkaitan
dengan tugas-tugas berikut ini. Teman lain tetap dapat memberi pendapat atau feed back/balikan
atas jawaban teman lainnya.   

1. Jelaskan perbedaan penggunaan tanda pisah dan tanda hubung sertakan contoh penggunakan 
kedua tanda tersebut pada sebuah kalimat. 
2. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!

1) Wati suka membeli bika Ambon

2) Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen 

3) Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA 

4) Ibu Nana dari mana? “kata Wati” 

5) Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan. 

6) Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo. 

Berdasarkan kalimat-kalimat di atas, analisislah dengan memberikan jawaban benar atau salah
pada masing-masing nomor tersebut terkait dengan penggunaan huruf kapital dan tanda
petik. Jawaban sertakan dengan teori pendukung. 

Selamat Berdiskusi!

Jawab:
1. Perbedaan tanda pisah dan tanda penghubung adalah

Tanda pisah (-)


Penggunaan tanda pisah pada penulisan, menggunakan ketentuan PUEBI sebagai berikut:
1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya: Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai- diperjuangkan oleh bangsa
itu sendiri. Keberhasilan itu-kita sependapat-dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain.
Misalnya: Soekarno-Hatta-Proklamator Kemerdekaan RI-diabadikan menjadi nama
bandar udara internasional. Rangkaian temuan ini-evolusi, teori kenisbian, dan
pembelahan atom-telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. Gerakan
Pengutamaan Bahasa Indonesia-amanat Sumpah Pemuda-harus terus digelorakan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya: Tahun 2010-2013 Tanggal 5-10 April 2013 Jakarta-Bandung

Tanda hubung (-)


Ketentuan tentang penggunaan tanda hubung menurut PUEBI dijelaskan seperti berikut:

1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Misalnya: Di samping cara lama, diterapkan juga ca-ra baru …. Nelayan pesisir itu
berhasil mem-budidayakan rumput laut. Kini ada cara yang baru untuk meng-ukur panas.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.


Misalnya: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan, mengorek-ngorek.

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan
dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Misalnya: 11-11-2013; p-a-n-i-t-i-a.

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.
Misalnya: ber-evolusi; meng-ukur; dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000); ²³∕₂₅ (dua-puluh-
tiga perdua-puluh-lima); mesin hitung-tangan.
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai: se-dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat); ke- dengan angka (peringkat ke-2); angka
dengan –an (tahun 1950-an); kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf
kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan); kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-
Nya, atas rahmat-Mu); huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan kata ganti -ku, -mu, dan -nya
dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).

2. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!


1) Wati suka membeli bika Ambon
Jawab:
Salah

Seharusnya:
Wati suka membeli bika ambon.

Teori landasan:
Bika ambon adalah nama jenis makanan dan bukan menunjuk pada geografis atau
wilayah sehingga tidak ditulis kapital kecuali jika makanan ini ditulis pada awal kalimat.

2) Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen


Jawab:
Salah

Seharusnya:
Kita harus selalu menghormati ibu dan bapak dosen.

Teori landasan:
Kata ibu dan bapak dosen di kalimat bukan bentuk sapaan sehingga yang benar tidak
ditulis dengan huruf kapital.
3) Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA
Jawab:
Salah

Seharusnya:
“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka.

Teori landasan:
Judul film dalam kalimat menurut PUEBI harus ditulis dengan huruf kapital pada awal
kata dan disertai tanda kutip. Jika judul tersebut adalah judul buku, majalah atau surat
kabar maka ditulis sebagai huruf miring. Adapun HAMKA ditulis sebagai Hamka karena
merupakan nama seseorang. Huruf kapital hanya dibutuhkan di awal kata saja.

4) Ibu Nana dari mana? “kata Wati”


Jawab:
Salah

Seharusnya:
“Ibu Nana dari mana?” kata Wati

Teori landasan:
Penulisan kata langsung harus dengan tanda kutip. Pada kalimat, yang merupakan
kalimat langsung adalah “Ibu Nana dari mana?”, bukan “kata Wati”.

5) Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.


Jawab:
Salah

Seharusnya:
Pada tahun 2005, Undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.
Teori landasan:
Awal kata undang-undang harus menggunakan huruf kapital jika menunjuk pada
dokumen resmi negara. Pada kalimat, dokumen yang ditunjuk adalah Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

6) Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo.


Jawab:
Salah

Seharusnya:
Saksi bisu pertemuan kita adalan Sungai Bengawan Solo

Teori landasan:
Kata seperti danau, laut, kota, sungai harus ditulis kapital jika menunjuk pada wilayah
geografis. Pada kalimat di atas, kata sungai menunjuk pada wilayah geografis sehingga
harus ditulis sebagai Sungai Bengawan Solo.

Sumber buku:
• Drs. Asep Supriyatna, M.Pd., 2021, MKWU4108 – Bahasa Indonesia (Menyusun Karya
Ilmiah), Edisi 2, Universitas Terbuka, Modul 6 6.19-6.31

Sumber internet:
• https://dosenbahasa.com/contoh-penggunaan-tanda-hubung-dalam-kalimat

• http://www.literasi.net/2018/01/perbedaan-penulisan-serta-penggunaan.html

• https://tirto.id/perbedaan-tanda-hubung-pisah-dalam-ejaan-bahasa-indonesia-puebi-gbzH

• https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_gaya/Huruf_kapital

Anda mungkin juga menyukai