Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanda hubung adalah tanda garis (-)
untuk menghubungkan unsur kata yang terpisah oleh pergantian baris, memisahkan
bentuk ulang, atau menggabungkan unsur bentuk majemuk.
Sementara itu, tanda pisah adalah tanda baca (—) yang membatasi penyisipan kata
atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Meski memiliki lambang yang mirip, fungsi keduanya jelas sangat berbeda.
a. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian
baris. Contohnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-ra baru ….
Kini ada cara yang baru untuk meng-ukur panas.
2Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata ulang. Contohnya:
anak-anak
berulang-ulang
b. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contohnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
2. Tanda pisah dapat digunakan juga untuk menegaskan keterangan aposisi atau
keterangan yang lain. Contohnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara
internasional.
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah
konsepsi kita tentang alam semesta.
3. Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA.
Penulisan kalimat diatas salah seharusnya diberi tanda petik sebelum kata novel dan
penulisan kata HAMKA seharusnya awalannya saja yang menggunakan huruf kapital.
Penulisan kalimat yang benar :
- Saya telah membaca novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" karya Hamka.
Sumber :
- BMP MKWU4108/3SKS/MODUL 1-9
- https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-tanda-hubung-dan-tanda-pisah-serta-
contohnya-1wsZqLbZoe9/3