Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanda hubung adalah tanda garis (-)
untuk menghubungkan unsur kata yang terpisah oleh pergantian baris, memisahkan
bentuk ulang, atau menggabungkan unsur bentuk majemuk.
Sementara itu, tanda pisah adalah tanda baca (—) yang membatasi penyisipan kata
atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Meski memiliki lambang yang mirip, fungsi keduanya jelas sangat berbeda.
a. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian
baris. Contohnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-ra baru ….
Kini ada cara yang baru untuk meng-ukur panas.
2Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata ulang. Contohnya:
anak-anak
berulang-ulang
b. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contohnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
2. Tanda pisah dapat digunakan juga untuk menegaskan keterangan aposisi atau
keterangan yang lain. Contohnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara
internasional.
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah
konsepsi kita tentang alam semesta.

2. Perhatikan kalimat-kalimat berikut


a. Wati suka membeli bika Ambon
penulisan kalimat diatas salah, karena bika ambon merupakan nama makanan bukan
daerah, jadi seharusnya menggunakan huruf kecil semua, kecuali kata pertama
menggunakan kapital.
penulisan kalimat yang benar :
- Wati suka membeli bika ambon
b. Kita seharusnya selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen
penulisan kalimat diatas salah, karena penulisan kata Ibu dan Bapak seharusnya
menggunakn huruf kecil semua karena bukan kata sapaan. kecuali kata diawal kalimat.
penulisan kata kalimat yang benar :
- Kita seharusnya selalu menghormati ibu dan bapak dosen

3. Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA.
Penulisan kalimat diatas salah seharusnya diberi tanda petik sebelum kata novel dan
penulisan kata HAMKA seharusnya awalannya saja yang menggunakan huruf kapital.
Penulisan kalimat yang benar :
- Saya telah membaca novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" karya Hamka.

4. Ibu Nana dari mana? “kata Wati”


Penulisan kalimat diatas salah, seharusnya tanda petik diberikan pada kalimat depan
yang merupakan kalimat percakapan.
Penulisan kalimat yang benar :
- "Ibu Nana dari mana?" kata Wati

5. Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.


Penulisan kalimat diatas salah, karena awalan kata undang-undang seharusnya ditulis
dengan huruf kapital dan kata Guru dan Dosen tidak menggunakan huruf kapital.
Penulisan kalimat yang benar :
- Pada tahun 2005, Undang-Undang guru dan dosen sudah diresmikan.

6. Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo.


Penulisan kalimat diatas salah karena didalam penulisan nama geografi menggunakan
huruf kapital.
Penulisan kalimat yang benar :
- Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai Bengawan Solo.

Sumber :
- BMP MKWU4108/3SKS/MODUL 1-9
- https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-tanda-hubung-dan-tanda-pisah-serta-
contohnya-1wsZqLbZoe9/3

Anda mungkin juga menyukai