Tanda hubung merupakan tanda baca yang digunakan untuk menggabungkan kata atau
bagian kata. Tujuan utama tanda hubung adalah untuk merekatkan kata-kata. Tanda tersebut
akan memberitahu pembaca bahwa terdapat dua atau lebih elemen dalam sebuah kalimat
terhubung.
Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat. Contohnya:
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
Tanda pisah dapat digunakan juga untuk menegaskan keterangan aposisi atau keterangan
yang lain. Contohnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama
bandar udara internasional.
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah
mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
Tanda pisah diterapkan di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti 'sampai
dengan' atau 'sampai ke'. Contohnya:
Tahun 2012—2022
Tanggal 7—14 April 2022
Karawang—Bekasi
Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA
Pernyataan ini salah seharusnya van ditulis dengan huruf kapital sedangankan Der tidak
serta wijk dan HAMKA ditulis huruf kapital di awal. Sehingga menjadi Saya telah
membaca novel “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk” karya Hamka.
Sumber referensi
Santoso, A., dkk. (2021). Bahasa Indonesia (MKWU4108). Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-tanda-baca/tanda-hubung/
https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-tanda-baca/tanda-pisah/