Anda di halaman 1dari 2

1.

Penggunaan tanda hubung (-)


Peran tanda hubung dalam memperjelas hubungan antar bagian kata. Seorang penulis mungkin
menggunakan tanda hubung untuk memperjelas hubungan antar kata.
Contoh:
bentuk kalimat "tiga puluh dua perlima" Ini berarti ganda karena bentuk yang mungkin berarti 32/5 dan
30 2/5. Untuk lebih jelasnya dapat dituliskan seperti ini “Tiga puluh dua perlima”.
 Menggunakan tanda hubung

Tanda hubung memiliki tiga fungsi:

a) Batasi penyisipan kata atau frasa yang memberikan penjelasan di luar struktur kalimat.
Contoh:
Kemerdekaan bangsa saya yakin akan dimenangkan_ oleh rakyat sendiri.

b) Tekankan adanya informasi lokasi atau informasi lainnya agar kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
Rangkaian penemuan_evolusi, relativitas, dan pembelahan atom ini mengubah pandangan kita
tentang alam semesta.
c) Digunakan di antara dua angka, tanggal atau tempat yang berarti 'sampai'.
Contoh:
Santoso (2012:100_102) rumusan bahwa ideologi seorang penutur dapat ditelusuri dalam sejumlah
ciri kebahasaan, seperti kepekaan, negasi, modalitas, dan kata ganti orang mengaku.

2. Perhatikan kalimat berikut!

1) Wati suka membeli bika Ambonais (Salah karena nama Ambon menggunakan huruf kapital di depan)
2) Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak dosen (ya, karena kata Ibu dan Bapak dihormati,
sedangkan jika tulisan Ibu dan Bapak dimaklumi sebagai Ibu dan Bapak Dosen

3) Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck de HAMKA (Salah karena 'Der'
menggunakan huruf kapital, karena HAMKA juga menggunakan huruf kapital)

4 )Ibu Nana dari mana ? “kata Wati” (salah, penggunaan tanda kutip salah sedangkan huruf kapital sudah
benar )

5) Pada tahun 2005, undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan. (benar karena huruf kapital
benar)

6) Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo.

(benar, karena penggunaan huruf kapital yang benar, kata Solo ditulis dengan awalan kapital karena nama
tempat atau kota)
SUMBER : MKWU4108/MODUL 6

Anda mungkin juga menyukai