1) Tanda titik digunakan di akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
2) Penggunaan tanda baca titik untuk menunjukkan angka, jam, menit, dan detik sebagai penanda
waktu.
Contoh:
Tepat pukul 14.34.30 (pukul 14 lewat 34 menit 30 detik) kereta api jurusan Jakarta-Bandung akan
diberangkatkan.
3) Tanda titik digunakan di antara nama penulis , judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya
dan tanda seru, serta tempat terbit pada daftar pustaka.
Contoh:
Gempa bumi yang terjadi dua hari yang lalu menewaskan 1.411 jiwa.
5) Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
1) Penggunaan tanda baca koma (,) di antara unsur-unsur pada suatu pembilangan atau perinciannya.
Contoh:
2) Penggunaan tanda baca koma untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat kalau anak kalimat
mendahului kalimat induk.
Contoh:
3) Tanda koma digunakan di bagian belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang
terdapat pada awal kata. Termasuk di dalamnya adalah kata; oleh karena itu, lagi pula, meskipun, jadi,
dan akan tetapi.
Contoh:
4) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam suatu kalimat.
Contoh:
“Saya senang sekali,” kata ibu, “karena kamu berbuat baik kepada temanmu.”
5) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri , keluarga, atau marga.
Contoh:
Contoh:
Saat ini kita memerlukan prabot rumah tangga: lemari, kursi, dan meja.
Hanya ada dua pilihan bagi para pahlawan pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.
2) Penggunaan tanda baca titik dua digunakan setelah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.
Contohnya:
Bendahara : Astriani
3) Tanda titik dua bisa digunakan pada teks drama setelah kata yang menunjukkan pelaku pada
percakapan.
Contoh:
Vivi : (sambil meletakkan beberapa potong kue), “Bawa ini ke kampus, Gi!”
Gina : “Sip, Vi.” (mengangkat kardus yang berisi kue lalu berangkat)
Arni : “Ingat ya, letakkan dengan hati-hati!” (duduk di kursi sambil memperbaiki make up)
Contoh:
2) Penggunaan tanda baca titik koma sebagai pengganti kata penghubung dalam memisahkan kalimat
yang setara pada kalimat majemuk.
Contoh:
Ibu sibuk memasak di dapur; Ayah mengurus ayam jagonya di belakang rumah; Adik sibuk menggambar;
aku sendiri asyik menonton siaran langsung pertandingan sepak bola.
Contohnya:
3) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada ungkapan yang berkaitan dengan nama Tuhan
dan kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan.
Baca juga: Contoh Kata Pengantar Makalah, Laporan, Proposal, dan Skripsi
Contoh:
4) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar keagamaan, keturunan dan kehormatan
yang diikuti nama orang.
Misal:
5) Huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti dengan nama
orang atau yang dipakai sebagai nama pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.
Contoh:
Contoh:
7) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama suku, bangsa, negara, dan bahasa.
Contoh:
8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
Setelah satu bulan penuh berpuasa, umat Islam merayakan Idul Fitri.
***
Nah, itu aturan penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, dan titik koma. Semoga bermanfaat dan
semakin memperbaiki tata cara kita dalam menulis, mengikuti Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Categories: Edukasi
Tags: Bahasa
Leave a Comment
Titikdua.net
Back to top