'
1. Seringkali digunakan dalam membicarakan suatu kata secara spesifik, atau kata
yang memiliki makna yang tidak seperti biasanya. Biasanya dijumpai dalam
pembahasan
ilmu
filsafat,
teologi,
dan
linguistik.
Contoh:
I asked him, "What will you say if she says 'I love you' to you?"
I asked him, 'What will you say if she says "I love you" to you?'
2. Digunakan dalam scare quotes/sneer quotes (kata yang memiliki makna tersirat
yang berlawanan dengan makna kata yang sebenarnya). scare quotes/sneer
quotes biasanya dipakai dalam dunia politik dan bisa menyiratkan ironi, sindiran,
ejekan, gaya pengucapan secara tidak langsung (circumlocution), apophasis,
atau insinuasi. Contoh (sindiran antara partai Liberal dengan partai Conservative
di A.S.):
Liberal: We've heard about these conservatives and their tax "relief".
Conservative: The liberals have proposed yet another form of "commonsense" gun control.
3. Untuk mengutip kalimat yang berfungsi sebagai contoh dalam membahas suatu
kata. Cara lain yang juga bisa diterima adalah dengan menggunakan cetak
miring (italics), tergantung selera kita. Contoh:
Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali)
ditulis pada tahun 1962.
3. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.
4. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Contoh:
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
Pemakaian
Contoh
Mengapit tambahan
Bagian Perencanaan sudah selesai
keterangan atau penjelasan menyusun DIK (Daftar Isian Khusus).
Mengapit keterangan atau
Sajak Tranggono yang berjudul
penjelasan yang bukan
Ubud (nama tempat di Bali) ditulis
bagian integral pokok
pada tahun 1962.
pembicaraan.
Mengapit huruf atau kata
Pejalan kaki itu berasal dari (kota)
yang kehadirannya di dalam Surabaya.
teks dapat dihilangkan.
Mengapit kata atau huruf
Faktor produksi menyangkut masalah
yang memerinci satu urutan (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c)
keterangan.
modal
Sedangkan tanda kurung siku
[3]
digunakan untuk:
1. Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa
kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
Aturan Penggunaan
Adapun aturan penggunaan ellipsis beserta skemanya dapat dilihat pada tabelsebagai
berikut.
No
Jika
ellipsis berada di tengah kalimat (diapit
oleh huruf atau kata), maka diantara
tanda baca ini diberikan satu spasi.
Aturan
Skem
a
Keterang
an
lr
lihat
contoh 1.a
l
l !
l ?
lihat
contoh 2
l ,
lihat
contoh 1.b
,r
lihat
contoh 1.b
Contoh Kalimat
1.a