Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL DISKUSI

O
L
E
H

Nama : Muhammad Rajali


No.Absen : 31
Lokal : 1C Non Reguler
Npm : 202207874
Kelompok 1
Sebagai warga Negara yang baik dan mencintai negara, seharusnya kita
menjunjung tinggi bahasa
persatuan kita, Bahasa Indonesia. Kita bangga dengan bahasa daerah, kita
berusaha melestarikan
bahasa daerah, tapi dengan bahasa Indonesia lah kita dipersatukan.
Perkembangan zaman dan derasnya
arus informasi membawa manusia ke berbagai daerah dan tujuan, termasuk
luar negeri. Orang-orang
Indonesia yang bergaul di luar sana sedikit banyak membawa bahasa dari luar
dan mengaplikasikannya
dalam berbahasa Indonesia, sehingga kemudian munculah kata-kata baru yang
bukan berasal dari
Indonesia. Hal-hal seperti ini lah yang perlu kita perhatikan, sehingga dengan
adanya pedoman
penggunaan bahasa Indonesia, memunculkan aturan baku untuk berbahasa
Indonesia, yang menjadikan
bahasa Indonesia bahasa yang kuat dan diakui.
Kelompok 2
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan
huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa
Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian
dan penulisan
huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
Indonesia.
Kelompok 3
Sesuai pemaparan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa Bangsa
Indonesia memang banyak sekali menngambil istilah kata kata asing ataupun
kata
daerah. Salah satunya bentuk perkembangan Indonesia adalah berupa
penyerapan
kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa asing
memberikan
pengaruh. Begitu juga dengan tanda-tanda baca. Karena dengan salahnya
penggunaan tanda baca, maka akan menimbulkan makna ganda dalam kalimat
tersebut.
Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan karya tulis atau
karya ilmiah. Masing masing tanda baca memiliki aturan dan tata letak
penggunaanya, sehingga kita harus cermat dalam menggunakan tanda baca
dan
menempatkan tanda baca pada aturan yang telah di tetapkan.
Penggunaan ejaan yang disempurnakan (E Y D) sangat dibutuhkan dalam
penulisan karya tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tersebut dapat
tersusun
dengan baik dan mudah dipahami.
Dari berbagai macam kesimpulan, maka penggunaan tanda baca perlu untuk
dipahami dan dipelajari lebih detail agar penggunaan tanda baca pada karya
ilmiah
yang kita buat menjadi benar dan mudah dipahami oleh orang-orang yang
akan
membaca karya tulis kita.
Kelompok 4
Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks
(imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks
untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda Pemakaian imbuhan
dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan bisa
menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Jenis – jenis imbuhan ada 4 macam
Awalan
Sisipan
Akhiran
Awalan dan akhiran.
Kelompok 5
Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, skripsi ataupun makalah, salah satu hal
yang perlu
diperhatikan adalah penulisan kata maupun kalimat yang tepat. Dengan
penulisan kata yang
tepat maka pembaca tidak akan mengalami salah tafsir terhadap kata dasar
yang telah diberi
imbuhan dan isi dari tulisan tersebut dapat tersalurkan kepada pembaca,
sehingga tujuan penulis
dapat tersampaikan ke pembaca.
Kelompok 6
Pembentukan kata itu adalah proses mengolah dari leksem atau huruf yang
menjadi kata. kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa
komponen yang berbeda. Jadi, gabungan kata merupakan suatu
penggabungan antara satu kata dengan kata lainnya.
Imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata.Imbuhan yang ada
dalam bahasa Indonesia adalah : sufiks (akhiran)prefiks (awalan) Infiks
(sisipan), dan kunfiks (imbuhan gabung)
Dalam penulisan kata gabung harus sesuai dengan tata cara yang diatur dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Kelompok 7
Pembentukan kata itu adalah proses mengolah dari leksem atau huruf yang
menjadi kata. kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa
komponen yang berbeda. Jadi, gabungan kata merupakan suatu
penggabungan antara satu kata dengan kata lainnya.
Imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata. Imbuhan yang ada
dalam bahasa Indonesia adalah : sufiks (akhiran)prefiks (awalan) Infiks
(sisipan), dan kunfiks (imbuhan gabung)
Dalam penulisan kata gabung harus sesuai dengan tata cara yang diatur dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Kelompok 8
1. Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata -
entah di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan dari antara tiga itu -
untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang
pertama.
2. Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah : sufiks (akhiran)
prefiks (awalan) Infiks (sisipan), dan kunfiks (imbuhan gabung).
Kelompok 9
Kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau
resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah
standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku
atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika,
dan kenasionalan-nya. Kalimat baku harus logis, subyek jelas, tidak ada unsur
sia-sia, dan tidak terpengaruh bahasa daerah. Definisi baku dibedakan dari segi
lafal, ejaan, gramatikal, dan nasional. Adapun sebab-sebab ketidak bakuan
diantaranya adalah kesalahan dalam pelesapan imbuhan awalan dan akhiran,
pemborosan kata, pengunaan bahasa jawa, kesalahan pembentukan kata, dan
ketidaktepatan pemilihan kata.
Kata baku memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan konteks kalmat yang dipakai,
tidak tekontaminasi, tidak rancu, eksplisit, dan tidak termasuk daalam ragam.
Kelompok 10
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa agar kata,
kalimat, maupun paragraf di dalam suatu karangan akan menjadi teratur.
Berdasarkan kedudukannya, konjungsi dapat dibedakan menjadi empat yaitu
Konjungtor koordinatif menggabungkan kata atau klausa yang setara, kalimat
yang dibentuk adalah kalimat majemuk setara; konjungtor korelatif
membentuk frasa atau kalimat, unsur frasa yang dibentuk memiliki status
sintaktis yang sama; konjungtor subordinatif membentuk anak kalimat,
penggabungan anak kalimat dengan induk kalimatnya menghasilkan kalimat
majemuk bertingkat; dan konjungtor antarkalimat merangkaikan dua kalimat,
tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri-sendiri.
Berdasarkan letaknya, konjungsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu konjungsi
intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan bahasa
dalam suatu kalimat; dan konjungsi ekstrakalimat adalah konjungsi yang
menghubungkan kalimat dengan kalimat, paragraf dengan paragraf, atau dunia
di luar bahasa dengan suatu wacana.
Kelompok 11
Frasa merupakan gabungan kata yang terdiri dari dua kata atau lebih yang
memiliki satu
makna gramatikal atau bisa dibilang gabungan dari dua kata atau lebih akan
tetapi tidak
bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat.
Frasa dapat ditinjau dari segi katagori,jenis,fungsi dan berdasarkan satuan
makna
yang terkandung (memiliki) unsur-unsur pembentukannya.
Berdasarkan katagori frasa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Frasa setara.
2. Frasa bertingkat.
Kategori frasa berdasarkan jenis dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Frasa verbal.
2. Frasa nominal.
3. Frasa ajektiva.
4. Frasa preposisional.
Kategori frasa berdasarkan fungsi unsur pembentukannya dapat dibedakan
menjadi 2
yaitu :
1. Frasa endosentris.
2. Frasa eksosentris.
Kategori Frasa Berdasarkan Satuan Makna yang Terkandung (Memiliki)
Unsurunsur Pembentukannya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Frasa biasa.
2. Frasa idiomatik.
3. Frasa ambigu.
Kelompok 12
a. Kalimat majemuk merupakan perluasan kalimat tunggal yang membentuk
satu atau lebih pola kalimat baru disamping pola kalimat yang sudah ada.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua kalimat tunggal atau
lebih. Contoh: Ketika adik tidur dan kakak sedang membaca buku, ayah pergi
ke kantor.
b. Kalimat majemuk terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang mempunyai dua klausa atau
lebih yang berkedudukan setara. Contoh: Ayah berangkat ke kantor dan ibu
pergi ke pasar.
2. Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-
bagiannya dirapatkan. Contoh:
Asep bermain basket
Anto bermain basket
Asep dan Anto bermain basket
3. Kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat
tunggal yang kedudukannya tidak setara atau sederajat yakni yang satu
menjadi bagian yang lain. Contoh: Ketika saya masih tidur ayah berangkat ke
sekolah.
4. Kalimat majemuk campuran adalah gabungan kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat. Contoh: Pekerjaan ini selesai, ketika ayah datang
dari kantor, dan ibu selesai memasak.
Kelompok 13
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas
maknanya, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu kalimat
dapat dikatakan kalimat efektif apabila memiliki beberapa syarat yang harus
dipenuhi yaitu, Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya, Tidak
menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis,
Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya
dengan cepat, dan Sistematis tidak bertele-tele.
Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan struktur,
kepararelan bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan serta
kelogisan.
Kelompok 14
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada
kalimat pertama. Pola pengembangan paragraf ini yaitu umum - khusus.
Sedangkan Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak
pada kalimat akhir. Pola pengembangan paragraf ini yaitu khusus - umum.
Contoh paragraf deduktif :
Pemuda warga desa Tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar
masyarakat dengan tertib. Sebelumnya, banyak anak sekolah yang dibiarkan di
luar rumah, dan hanya duduk duduk di pinggir jalan pada saat jam jam belajar.
Para pemuda mulai mendatangi orang tua dan memberi pengertian
pentingnya belajar bagi anak anak mereka. Apabila warga menemukan anak-
anak mereka sedang kumpul - kumpul di pinggir jalan pada saat jam belajar,
mereka akan diperingatkan dan diajak untuk belajar bersama. Jam belajar
masyarakat dimulai pukul18.00 sampai pukul 20.00.Kalimat utama dalam
paragraf di atas adalah kalimat yang pertama yaitu , Pemuda warga desa
tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib.
Kelompok 15
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat
akhir. Pola pengembangan paragraf ini yaitu khusus – umum. Paragraf
campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat
pertama dan kalimat terakhir, sehingga paragraf ini juga disebut paragraf
deduktif-induktif. Pola pengembangan paragraf ini yaitu umum – khusus –
umum.
Contoh paragraph induktif :
Dengan akal budi, kemampuan berbahasa dan kemampuan belajar yang
dianugrahkan Tuhan, manusia secara potensial memiliki kemampuan bernalar
dan berkreatifitas. Namun kedua kemampuan itu tidak dengan sendirinya
berkembang dengan baik. Lingkungan sosial termasuk sekolah yang tidak
menunjang dapat menghambat atau mematikannya. Jika hal ini terjadi, tujuan
pendidikan untuk membentuk peserta didik yang mandiri tidak akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai