Anda di halaman 1dari 8

KALIMAT EFEKTIF

DALAM BAHASA
INDONESIA
Dalam berbahasa, penutur tidak menggunakan kata-kata secara lepas, tetapi
merangkaikannya dalam
bentuk untaian kata yang mengungkapkan pikiran tang utuh. Untaian kata yang
mengungkapkan pikiran secara utu disebut kalimat. Sebagaimana diungkapakan
dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

- MOELIONO, 1988:54
Penyusunan Kalimat yang Tidak Cermat

(1) penulisan kalimat yang tidak utuh, (2) penulisan subjek berkata depan, (3)
penulisan objek berkata depan, (4) kalimat pasif bentuk diri, (5) pemakaian kata
atau ungkapan yang tidak tepat, (6) pemakaian di mana, dalam mana, di dalam
mana, dari mana, yang mana sebagai penghubung, (7) pemakian kata depan
yang tidak tepat, (8) penghilangan kata depan, (9) pengholangan imbuhan, (10)
pemakaian bentuk yang mubazir, (11) pemilihan kata yang kurang cermat, (12)
kesalahan pemakaian bentuk kata.
Penulisan Kalimat yang Tidak Utuh

1. Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi bersama.

2. Kegagalan proyek itu karena perencanaan yang tidak mantap.

3. Yaitu tenun ikat yang khas Kabupaten Berau

Ketidakbenaran kalimat (1) adalah bahwa kalimat itu tidak menampilkan apa atau siapa yang menghasilka nlima
ketetapan yang harus dipatuhi bersama. Bagian itu dalam (1) dihilangkan sehingga pikiran yang diungkapakan kalimat
tersebut menjadi tidak utuh.Dalam kalimat (2) kita tidak melihat bagian kaliimat yang menyatakan perbuatan apa atau dalam keadaan
apa yang dilakukan atau dialami oleh kegagalan proyek itu sehingga dengan hilangnya bagian itu, kalimat menjadi tidak utuh lagi. Lebih-
lebih lagi dalam kalimat (3) ada beberapa bagian yang dihilangkan, yaitu bagian yang menyatakan siapa yang berbuat dan jenis pebuatan
apa yang dilakukannya yang diterangkan oleh tentu ikat yang khas Timor-Timur itu.
Pemakaian Subjek Berkata Depan

Dalam pemakaian bahasa sering dijumapai kalimat-kalimat yang berbentuk sebagai berikut.

4. Dari hasil penelitian itu kelak akan dapat meningkatkan fungsi dan kedudukan bahasa daerah pada
umumnya dan bahasa Indonesia pada khususnya.

5. Di dalam keputusan itu menunjukakan kebijaksaan yang dapat menguntungkan masyarakat umum.

6. Dalam pengujian hipotesis ini dilaksanakan dengan mebagi responden menjadi dua kelompok.
Sepintas lalu kalimat (4-6) di atas termasuk kalimat yang benar, tetapi jika diamati dengan seksama ternyata kalimat-
kalimat itu menngandung kesalahan fungsional, subjek yang dimaksudkan oleh penulis dalam kalimat itu ialah dari
hasil penelitian itu, di dalam keputusan itu, dan dalam pengujian hipotesis. Tentu saja, frasa-frasa itu bukanlah frasa
benda, malainkan frasa depan depan atau frasa proposisional dengan kata depa dari, di dalam, dan dalam sebagai
penandanya. Dengan demikian, kalimat (4-6) belum memenuhi kaidah bahasa Indonesia karena fungsi subjek-nya tidak
diisi oleh kata atau frasa benda. Perbaikan terhadap kalimat-kalimat tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan
kata depan dari, di dalam, dan dalam yang terdapat di temapat subjek sehingga kalimatnya berbentuk sebagai berikut.

4. Hasil penelitian itu kelak akan dapat meningkatkan fungsi dan kedudukan bahasa daerah pada umumnya dan bahasa
Indonesia pada khususnya.

5. Keputusan itu menunjukkan kebijaksanaan yang dapat menguntungkan masyrakat umum.

6. Pengujian hipotesis ini dilaksanakan dengan membagi responden menjadi dua kelompok.
Kalimat Pasif Bentuk Diri

Dalam bebagai tulisan sering kita jumpai suatu kalimat yang susunannya sebagai berikut.

1. Rambu-rambu yang terdapat di jalan raya kamu harus diperhatikan.

2. Masalah kata majemuk dalam bahasa Indonesia kiita akan bicarakan nanti.

Sepintas lalu kalimat (10- 11) di atas merupakan kalimat yang benar, tetapi jika diperiksa lebih teliti, ternyata kalimat itu
salah. Kesalahan itu terletak pada penggunaan kamu harus perhatikan daan kita akan bicarakan. Kesalahan ini dapat
dibetulkan dengan mengubah susunannya menjadi kalimat (10a) dan (11a) berikut ini.

1. Rambu-rambu yang terdapat di jalan raya harus kamu perhatikan.

2. Masalah kata mejemuk dalam bahasa Indonesia akan kita bicarakan nanti.
Pemakaian Kata atau Ungkapan Penghubung yang Tidak
Tepat

Kalimat majemuk memiliki bentuk yang lebih kompleks daripada kalimat tunggal karena jumlah
klausanya yang membentuknya lebih banyak. Kalimat tunggal hanya terdiri dari sebuah klausa,
sedangkan kalimat majemuk tediri atas dua klausa atau lebih. Sebenarnya, kalimat majemuk
terbentukdari penggabungan kalimat tunggal. Dalam penggabungan itu sering terjadi penggantian
dan pnghilangan serta pengulangan unsure-unsur yang sama. Berdasarkan kedudukan klausa-
klausa pembentuknya, kalimat majemuk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sehubungan dengan penyusunan kalimat
majemuk tersebut, terdapat dua jenis kesalahan yang sering ditemui, yaitu penggunaan kata
penghubung yang kuarang tepat dan penggunaan kata penghubung setara pada awal kalimat.
Kesalahan kalimat berikut ini disebabkan oleh kekurangtepatan pemilihan kata penghubung.

Anda mungkin juga menyukai