Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

LAMBANG, LABEL DAN SINGKATAN

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang lambang ortografis, kemudian penggunaan
label/penamaan dan cara penulisan singkatan beserta contohnya.

4. 1 Lambang Ortografi
Lambang-lambang ortografi yang yang digunakan dalam penyusunan kamus kadang-
kadang menyimpang dari kaidah ortografis yang berlaku resmi, misalnya kaidah ortografis yang
tertuang di dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
Namun, dengan alasan kepraktisan serta kemudahan pemakaian kamus, penyimpangan terhadap
kaidah yang berlaku masih dapat ditoleransi.
Berikut adalah lambang-lambang ortografi yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI, 1984).

1) Tanda - (Garis hubung satu)


Garis hubung satu dipakai untuk menghubungkan kata dalam bentuk perulangan kata.

Contoh:
a. a.nai-a.nai n ...;

bo.lak-ba.lik v...;
b.
c. cu.bit v, mencubit....;

Cubit-mencubit v....;

2) Tanda -- (Pisah atau dash)


Tanda pisah atau garis hubung dua (dash) dipakai untuk menggantikan entri pokok.

Contoh:
a. a.gen /agèn/ n 1 wakil urusan perdagangan (bank, penjualan buku, surat kabar, dsb): -- surat
kabar Lombok Post; 2 kaki tangan atau mata-mata negara asing: kegiatan -- KBG di Timur
Tengah
b. ba.tik n kain bergambar (bercorak) yg proses pembuatannya dikerjakan dgn cara tertentu
(mula-mula ditulis atau ditera dgn lilin, lalu diwarnai dgn racum atau saga): -- tilis, baju batik
tradisional buatan Solo harganya lebih mahal dp - - cap Semar.
c. ca.ir a 1 bersifat sebagai air tidak padat atau keras dan tidak berupa gas; encer : air raksa
adalah benda - - ; 2 banyak bercampur dengan air (tidak kenal, tidak pekat, tidak baku):
larutan ini tidak kental tetapi, - - ; 3 meleleh (menjadi encer): aspel itu akan menjadi - - kalau
dipanskan terus di atas api.
d. da.tang v 1 sampai atau tiba di tempat yg dituju: pukul berapa beliau - - ; 2 asal (dari): ia
datang dr Timur Tengah; dr mana - -nya cinta, dr mata turun ke hati.
e. eks.pan.si /èkspansi/ n Pol perluasan wilayah negara dgn menduduki (sebagian atau
seluruhnya) wilayah negara lain : dalam Perang Dunia II beberapa negara Asia Tenggara
termasuk Indonesia telah menjadi sasaran politik - - Jepang; 2 Fis pemuaian (terutama
pemuaian gas dan uap): - - gas terjadi apabila gas itu kita panaskan.

3) Tanda ~ atau ~ (tilde)


Tanda (~) atau tilde dipakai untuk menggantikan subentri yang terdapat di dalam deskripsi.

Contoh:
a. fan.ta.si n berfantasi membayangkan dlm angan-angan;
membangkitkan fantasi dlm angan-angan; berkhayal : hendaknya anak-anak dilatih
supaya pandai ~
a. ge.le.dah /gelèdah/, menggeledah memeriksa (orang, rumah, dsb.)
untuk mencari sesuatu (spt barang curian, surat-surat bukti): petugas cukai yang
didampigi petugas keamanan. dl melaksanakan tugasnya, petugas selalu ~ setiap
penumpang pesawat yang akan memasuki ruang tunggu;
c. hi.dang, menghidangkan v 1 menyajikan; menyuguhkan; menyediakan makanan, minuman): ia
sedang ~ minuman dan kue-kue untuk para tamu; 2 ki mengemukakan, membentangkan
(dl rapat) : rapat itu ~ enam bua acara;
d. je.las a . . . .;
menjelaskan v menerangkan (menguraikan) dengan gamblang; menegaskan : orang itu ~
maksud kedatangannya,

4) Tanda . . . . (Garis bawah tunggal)


Garis bawah tunggal (. . . .) dipakai sebagai penanda cetak miring. Hal ini berarti bahwa
huruf atau kata yang diberi tanda garis tunggal di bawahnya akan dicetak miring untuk
membedakannya dari entri yang diberi label. Yang dicetak miring adalah label dialek
regional, label sumber pungutan kata, label kelas kata, label pembidangan kata, label untuk
akronim, label untuk ragam bahasa (seperti ragam percakapan, ragam kasar, ragam khusus,
ragam hormat, dan ragam intim) kata arkais, label untuk kata-kata, dan kalimat contoh
pemakaian entri.
cum.bu n 1 kata-kata manis untuk membujuk (merayu dsb.): segala, belai, bujuk dan .... nya
tidak mengena di hati anak kesayangannya itu; 2 senda gurau; kelakar; lelucon: spt .... si
tukang lawak mencumbu (i) menggunakan kata-kata manis untuk membujuk (merayu,
membelai-belai): demikianlah ia .... cucunya itu.

5) Tanda . . . (Garis bawah ganda)


Garis bawah ganda (. . . ) dipakai untuk menggarisbawahi (1) entri pokok, (2) subentri, (3)
gabungan kata (berimbuhan atau tidak), (4) kata rujukan, serta angka dan huruf untuk polisemi.
Garis bawah ganda ini dipakai sebagai penanda cetak tebal. Hal ini berarti bahwa huruf atau
kata yang diberi garis bawah ganda di bawahnya akan dicetak tebal.

Contoh:
Entri pokok
a. a.ir n [ 1] cairan spt yg terdapat di sungai,
danau, laut, atau lautan; [2] barang cair Angka untuk polisemi yang
terdapat dalam buah-buahan
[3] ki minuman (spt. teh, kopi);

-- abu - air yg télah mengandung zat abu; Gabungan kata


== anggur minuman yg dibuat dari buah anggur
Subentri
-berair v [1] mengandung (berisi, mengeluarkan, dsb.)
air perigi itu sudah tidak == lagi ;
[Angka penanda
Polisemi]
[2] ki berhasil: ada ==juga rupanya;

b. ba.la n pasukan prajurit ; Entri pokok

== tentara segenap pasukan prajurit [Gabungan kata]


beserta perlengkapannya ;
seribu Sas nama hikmat (mantra)

c. ba.kar v membakar [1] menyalakan Entri pokok


(memasang, menghanguskan, merusak, dsb) subentri
dgn api; [2]memaggang (memanaskan langsung [Angka
di atas api supaya mas ak: ia == sate; penanda polisemi]

~ arang membuat arang; == bata Gabungan


kata

membuat batu bata; ==[hati] ki- memanas


kan hati; meradangkan hati

d. bo.lak-ba.lik balik Entri rujukan


e. er.ti ark arti Entri rujukan

6) Tanda (,) (Koma)


(1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf kecil pada
entri pertama setiap abjad.
Contoh:
a. B,b /bè/ n huruf kedua abjad bahasa Indonesia
b. F,f /èf/ n nama huruf keenam abjad bahasa Indonesia

(2) Tanda koma (,) dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian sebagai
pilihan bentuk kata.
Contoh:
a. ba.wah n arah (letak, sisi sebelah) yang lebih rendah
b. cer.uk n liang (lubang, lekuk) yang masuk ke dinding
(tembok, tanah, dsb.); sudut (pojok, pelosok) dapur
(kamar, rumah, dst.)
c. ci.bir, mencibir v menyatakan tak senang (mengejek,
mencemooh) dengan mencebikkan bibir ; mencebik
b. ge.len.dong /glèndong/ n alat mèenggulung benang
(kawat, film) ; gulungan benang
e. ke.gi. la.an n 1 sifat (keadaan, hal) gila; 2 kegemaran (keasyikan, kesukaan) yang
berlebih-lebihan ; 3 sesuatu yang melampaui batas; 4 kebodohan; kesalahan (dengan
sengaja)

3) Tanda koma ( , ) dipakai untuk memisahkan entri prakategorial dari subentri.


Contoh:
a. ob.rol [,] mengobrol v bercakap-cakap yang bukan-bukan atau yang kurang
berfaedah: mereka biasanya == di warung kopi.
b. omel (omèl/, mengomel) v bersungut-sungut ; marah-marah dan banyak mengeluarkan
kata-kata ; mengomel.
c. ju.ang [,] berjuang v 1 berlaga ( tt binatang yang besar-besar) : gajah sama gajah ==
pelanduk mati di tengah-tengah ; 2 memperebutkan sesuatu yang mengadu tenaga;
berperang; berkelahi : segenap rakyat ikut serta == untuk mencapai kemerdekaan yang
sepenuh-penuhnya.
d. jeng.kang, terjengkang v 1 tergeletak, tertelentang; 2 kas mati; mampus.
4) Tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan pribahasa dari penjelasannya.
Contoh:
a. a.ir n . . .; tak == talang dipancung tak emas bungkal diasah [,] – pb tak segan-
segan melakukan apapun jua untuk mencapai maksud dan tujuan.
b. rum.pun n….;
== sebagai serai selubung (seliang) bagai tebu [, ] pb
bersatu hati dl segala hal.
c. re.bah v . . . ;
sokong membawa -- [,] pb dikhianati atau dicelakakan oleh teman (kawan sendiri)
d. sa.lak , . . . ;
disalak v
~ anjing bertuah [,] pb tidak dapat bertangguh lagi
e. ru.mah n . . . .;
-- gedang ketirisan [,] pb isteri yg tidak membawa kebahagiaan bagi suaminya

7) Tanda (;) (Titik koma)


(1) Tanda titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna
sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada deskripsi makna.
Contoh:
a. in.car n gurdi; jara
b. in.dah a elok; bagus benar
c. in.di.kasi n petunjuk; tanda
d. in.di.vi.du. n orang; seorang; perseorangan
e. in.fil.tran n penyusuf; perembes

(2) Tanda Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir deskripsi makna sebuah entri yang
masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir (deskripsi makna subentri yang merupakan
bentuk derivasi terakhir sebuah entri pokok tidak diakhiri dengan tanda apa pun).

Contoh:
a. in.jak v menginjak v memijak: orang itu == kakiku [;] menginjakkan v
meletakkan (memijakkan) kaki pada: pemain kuda lumping itu == kakinya pada
bara api [;] terinjak-injak a ...
b. in.saf a sadar; yakin benar: banyak orang yang belum == [;] menginsafi;
menyadari; mengerti benar (akan): rakyat telah == gentingnya suasana politik
waktu itu [;] menginsafkan; menasihati dsb. supaya insaf: biarlah kita yang ==
mereka [;] keinsyafan ...
c. in.tai v, mengintai v melihat dengan sembunyi-sembunyi; mengintip [;]
d. i.zin n pernyataan mengabulkan (tidak melarang); mengizinkan; memberi izin;
memperkenankan; memperbolehkan; tidak melarang[;] keizinan ...

(3) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir deskripsi makna
polisemi, Contoh:
a. ja.bat v, menjabat 1 memegang: == dayung [;] 2
melakukan pekerjaan (pangkat dsb.); menduduki
jabatan
b. ja.ga v 1 tidak tidur; bangun [;] 2 berkawal ; menunggui
supaya selamat (jangan hilang dsb)
c. ilus.tra.si n 1 sesuatu yg bersifat menerapkan atau mempertunjukkan [;] 2
penghiasan dalam gambar-gambar (lukisan-lukisan, diagram, grafik, dsb) yg
membantu menjelaskan isi buku (artikel, karangan, bacaan, dsb): - - itu seringkali
berfaedah dp definisi dalam menerangkan arti kata-kata [;] 3 contoh : uraiannya
diperjelas dengan beberapa - -
d. je.ru.mus v, menjerumuskan v 1 menjatuhkan sehingga
terjerumus [;] 2 ki menyesatkan; mencelakakan;
membawa ke lembah kesengsaraan
e. ju.des a 1 galak; lekas marah dan suka membentak-
bentak atau menyakiti hati orang; bengis [;] 2 suka
memfitnahkan orang

8) Tanda (.) (Titik)


Titik (.) dipakai sebagai penanda batas penyukuan kata bagi entri pokok (kecuali
gabungan kata yang unsur-unsurnya sudah pernah disukukan pada entri pokok yang lain).
Contoh:
a. ba.ha.sa n . . . ;
berbahasa . . . .;
kebahasaan . . . ;
b. ne.ga.ra n..;
kenegaraan...
c. sun.ting v
menyunting
Catatan:
Misalnya, Warga negara sebagai entri pokok tidak disukukan karena
unsur unsurnya sudah pernah disukukan pada entri pokok war.ga
dan ne.ga.ra.

9) Tanda (:) (Titik dua)


Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di dalam deskripsi untuk mengawali
kalimat contoh bagi entri yang diberi deskripsi.
Contoh:
a. e.fek /èfèk/ n akibat (hasil daya pengaruh dari sesuatu) [:] tindakan itu tidak ada ==
nya pada khalayak ramai.
e.ja.wan.tah /èjawantah/, mengejawantahkan n penjelasan; pernyataan; manifestasi;
perwujudan atau matrealisasi sesuatu. posisi, kondisi, situasi, semangat, pendirian,
sikap, kekuatan, kekuasan, dsb[:] politik
nonblok RI terjelma dari kecintaannya terhadap kemerdekaan dan sebagai ==
kekuatan Indonesia.
b. eks.plo.i.ta.si /èksploitasi/ n 1 pengusahaan secara besar-besaran (tt
perkebunan,pertambangan) : - - nikel di Waigeo (Irian Jaya) dilakukakan oleh
pengusaha Amerika ; 2 pemerasan
c. eks.ten.sif /éksténsif/ a luas; bersifat menjangkau secara luas[;] tinjauan yang luas.
d. esen.si /esensi/ n hakikat; inti; hal yg pokok : - - sumber pertikaian antara blok
Timur dan blok Barat ialah pertentangan idiologis.

10) Tanda kurung) ( )


(1) Tanda kurung seperti ((...)) dipakai sebagai penanda alternatif bentuk kata yang masih
memiliki persamaan makna dan masing-masing bentuk itu dapat menduduki fungsi
kelas kata dan makna yang sama di dalam sebuah kalimat contoh yang sama. Tanda
kurung ini dapat diartikan sama dengan atau,
Contoh:
a. fa.jar n cahaya kemerah-merahan di ufuk timur pd saat
matahari akan terbit: -- telah menyingsing (merekah)
b. gem.bul a selalu tidak merasa kenyang; banyak makan; pertandingan (adu) -- .
c. gi.git v, menggigit menyepit (mencengkram) dengan gigi : akhirnya ia tinggal - - jari
(telunjuk) karena kecewa.
d. gi.ling v , menggiling melunakkan dengan anak batu giling: (cabai, rempah- rempah)
di dapur

(2) Tanda kurung dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat
di dalam deskripsi yang diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi
kata-kata atau pernyataan yang terdapat di depannya.
Contoh:
a ik.rar v, janji (dgn sumpah); pengakuan; pengesahan;
penetapan
b. i.kut v, mengikuti 1 menurutkan (sesuatu yg berjalan dahulu,
yg telah terjadi, atau yg telah ada); a turut belajar, atau mendengarkan (dl kursus,
kuliah, latihan, dsb.)
d. gu.ruh n, suara menggelegar di udara (disebabkan oleh
halilintar) ; guntur

(3) Tanda kurung dipakai sebagai penanda alternatif bentuk entri yang memiliki kesamaan
kelas dan makna kata.
Contoh:
a. bu.buh, membubuhi (i) v ...
b. menggesa ( - gesa) v
c. il.ham, mengilham (i) v...
d. ke.ti.tir (an) n...

11) Tanda /…/ (garis miring)


(1) (garis miring (/../) dipàkai untuk menandai lafal kata yang mengandung unsur bunyi /e/
atau / Ė/ agar tidak terjadi kesalahan pada waktu melafalkannya.
Contoh:
a. mer.de.ka /merdèka / a
b. tem.pe /tèmpè / n
c. kre. tek /krètèk / n
d. te.ras /tèras/ n

(2) Tanda (/.../ (Garis miring) dipakai untuk menandai pelafalan nama huruf yang menjadi
entri pertama setiap abjad Indonesia yang mengandung unsur bunyi /e/ atau /+/ agar
tidak terjadi keslahan dalam melafalkannya.
Contoh:
a. do.ku.men /dokumén/ n....
b. i.le.gal /ilégal/ a...
c. i.ma.ji.ner /imajinér/ n....
d. mer.de.ka /merdéka/ a
e. te.ras /téras/ n...

12) Tanda .́.. (Accent aiqu)


Tanda accent aiqu (..́..) -- jika diperlukan -- dapat dipakai sebagai tanda diakritik di atas
́ atau [ε] seperti pada kata erotik atau deret dan sobek.
huruf e untuk menyatakan bunyi [́é]
Supaya tidak dilafalkan /e/.
Contoh:
a. mer.de.ka /merdéka/ n....
b. tem.pe /tèmpe/n....
c. ke.cap /kècap/ n....
d. je.lek /jelèk/a....
e. sa.leh /saleh/a ....

13) Tanda 1 (2/3)..., (Angka Arab)


Angka Arab biasa (1,2,3,...) dipakai untuk menandai bentuk-bentuk homonim (diletakkan
di depan entri yang memiliki bentuk homonim, (diletakkan agak sedikit ke atas).
Contoh:
¹. ba.bat , membabat v menebas (pohon); merambah; memangkas (semak belukar, dsb)
². ba.bat n golongan yang sama jenisnya (keadaannya); (jodoh) yang sama atau setara
³. ba.bat n perut (alat pencernaan pd lembu, kerbau, dsb.)
a. ¹. te.ras n 1 hati kayu atau bagian kayu yang keras; 2 bagian beras yang sudah bersih; 3
ki inti sari; isi yang terutama (terpenting); sesuatu yang terbaik
² te.ras n sj semen yang dari bubukan sj cadas
b. ¹ bu.ku n 1 tulang sendi (pada jari tangan atau jari kaki); 2 bagian yang keras pada
pertemuan dua ruas (buluh dan sebagainya)
² bu.ku n beberapa helai kertas yang terjilid
¹ ba.rut n kain dan sebagainya untuk membalut (luka dan sebagainya) atau untuk
membabat (bayi yang baru lahir)
² ba.rut Mk v membarut v 1 mengurap; melumas; mengoles; 2 menggosok- gosok
(supaya licin); 3 mengelus-elus; mengusap-usap.
d. ¹bi.sa adv dapat; boleh; mungkin
₂. bi.sa n zat racun yg dapat menyebabkan luka busuk atau mati pd sesuatu yg hidup
(biasanya terdapat pd binatang)

14. Tanda 1, 2, 3... (Angka Arab bergaris bawah ganda)


Angka Arab bergaris bawah ganda dipakai untuk menandai makna polisemi (jadi ada arti
kesatu, arti kedua, dan sebagainya).
Contoh:
a.dat n [1] aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu
kala
[2] kebiasaan; cara (kelakuan dan sebagainya) [Angka Arab
[Penanda polisemi]
sudah menjadi kebiasaan [3]

menurut peraturan yang berlaku (di pelabuhan dan sebagainya)

4.2 Singkatan Kata


Berdasarkan pertimbangan kemudahan dan kepraktisan pula maka dalam penyusunan
kamus diperlukan pemakaian label-label serta singkatan kata. Sehubungan dengan hal itu, dalam
bab ini disajikan contoh-contoh penggunaan label dan singkatan kata atau lambang yang
digunakan sekaligus cara penulisannya.
Label sering digunakan untuk menandai leksem yang berasal dari dialek regional. Label
dipakai juga untuk menandai kelas kata, kata pungutan dan lain-lain, seperti variasi pemakaian
kata beserta maknanya dalam suatu bahasa daerah.
Contoh:
a. Label leksem bahasa daerah
Ab Ambon Lk Langkat
Ac Aceh Lp Lampung
Bg Bugis Md Medan
Bj Banjar Mdr Madura
Bl Bali Mk Minangkabau
Bt Batak Mks Makasar
Dl Deli Mnd Manado
Dy Dayak Plb Palembang
Jk Jakarta Ri Riau
Jw Jawa Sd Sunda
Kp Kupang

b. Label kelas kata


Label kelas kata dipakai untuk menandai golongan kelas kata sesuai dengan fungsinya
dalam kalimat.
Contoh:
n nomina adv adverb
v verba num numeralia
adj adjektiva p partikel

c. Lebel Pembidangan Kata


Label pembidangan kata dipakai untuk menandai pemakaian kata dalam lingkungan
bidang (ilmu) tertentu dengan makna khusus.
Contoh:
Adm Administrasi Geol Geologi
Ag Agama Huk Hukum
Bud Budha Ikn Perikanan
Hin Hindu Kim Kimia
Isl Islam Lay Pelayaran
Kat Katolik Ling Linguistik
Kris Kristen Man Manajemen
Prot Protestan Mat Matematika
Anat Anatomi Mil Kemiliteran
Antr Antropologi Mus Musik
Astr Astrologi Olr Olah raga
Astron Astronomi Opt Optik
Biol Biologi Pol Politik
Bot Botani Psi Psikologi
Dag Perdagangan Publ Publistik
Dik Pendidikan Sas Kesusastraan
Dok Kedokteran Sen Kesenian
Ek Ekonomi Stat Statistika
Far Farmasi Tan Pertanian
Fils Filsafat Tek Teknologi
Fis Fisika Zoo Zoologi
Geog Geografi

d. Label Kata Pungutan


Ar Arab
Bnd Blanda
Cn Cina
Ing Inggris
Jp Jepang
Lt Latin
Skr Sanskerta

e . Label-label Lain
akr akronim
ark arkais
cak ragam percakapan
hor ragam hormat
kas ragam kasar
ki kiasan
kl klasik
pb peribahasa
khus ragam khsus

f. Urutan Label dalam Penerapan


Label-label seperti tertera pada butir 6.1 di dalam penerapannya ditulis secara berurutan
sebagai berikut:
1) dialek regional (atau pungutan kata)/arkais/klasik,
2) kelas kata,
3) pembidangan kata, dan
4) lain-lain
Contoh:
1) a.bai. ma.na ark a kedua lubang pd bagian badan setelah bawah pd manusia; kemaluan
dan dubur
2) a.ba.kus n 1 dag alat hitung di kalangan pedagang (biasa dipakai orang Cina); sipoa; alat
untuk belajar berhitung bagi anak prasekolah (taman kanak-kanak); dekak-dekak
3) a.boi Cn 1 sebutan pembesar orang Cina; kepala kampung orang Cina pada sebuah luak
di Kalimantan Barat
4) a.bor.tus n 1 dok terpancarnya embrio yg tidak mungkin lagi hidup (sebelum habis bulan
keempat dr kehamilan); 2 Biol, keadaan terhentinya pertumbuhan yg normal (tt
bagian tumbuh-tumbuhan atau binatang)

6. 2 Singkatan Kata
bd bandingkan dgn dengan
dl dalam dp daripada
dll dan lain-lain dr dari
dsb dan sebagainya sbg sebagai
kpd kependekan spt seperti
krn karena yg yang
msl misalnya thd terhadap
pd pada tsb tersebut
sbb sebagai berikut tt tentang

Catatan:
Lambang singkatan kata dipakai dalam deskripsi. Apabila kata-kata yang disingkat itu
dipakai bersama imbuhan, lambang singkatan kata itu tidak berlaku lagi dan kata berimbuhan itu
ditulis penuh (tanpa disingkat).
Contoh:
kepadanya tidak dituliskan kepadanya tetapi kpdnya.
di dalamnya tidak dituliskan di dlmnya, tetapi di dlnya.

4.3 Tanda-tanda Koreksi


Tanda-tanda koreksi diperlukan dalam penyusunan kamus memudahkan kerja sama yang
baik antara korektor dan tukang ketik Oleh karena itu, kesepakan antara korektor dan tukang
ketik sangat diperlukan agar pekerjaan penyusunan kamus dapat dengan cepat diselesaikan.
Sebagai pedoman, dalam bab ini disajikan tanda-tanda koreksi yang dapat dipakai
sebagai sarana dalam rnemperlancar pelaksanaan tugas (dikutip dari Sunaryo, 1984).

No Tanda Koreksi Maksud Tanda Koreksi

1. hilangkan huruf ini


2. pisahkan dengan jarak satu
spasi.
3. rapatkan menjadi satu
perkataan
4. beri tanda hubungan
5. rapatkan dengan jarak satu
spasi
6. beri garis bawah ganda
7. beri garis bawah tungggal
8. kapital
9. baris baru
10. bukan baris baru
11. disebariskan
12. sisipkan di sini
13. ke ataskan sedikit
14. ke bawahkan sedikit
15. pertukaran tempat huruf
atau perkataan
16. baris ini masukkan sedikit
17. baris ini jangan
dimasukkan
18. perbaikan tidak jadi
19. renggangkan jarak atau
barisnya.
20. kurangi jarak antara baris-
barisnya
21. tanda-tanda penunjuk

1. Contoh cara penerapan penggunaan tanda-tanda koreksi


ba.kti n 1 pernyatafan untuk dan hormat; perbuatan yg setia (kasih, hormat, tunduk):== kpd
Tuhan Yang Maha Esa; seorang anak kpd orang tuanya 2 se.ti.a a memperhambakan diri: sbg
tanda == istrinya berbuat kpd nusa dan bangsa .
berbakti v 1 berbuat bakti (kpd); setia (kpd): = = kpd orang tua merupakan kewajiban bagi
seorang anak kpd nusa dan bangsa; 2 tunduk dan khidmat (kpd); memperhambakan diri
(kpd); menghormati: == kpd Tuhan Yang Maha Esa membaktikan menghambakan;
menggunakan segenap tenaga untuk berbakti (kpd): agar mereka dapat == tenaganya kpd
tanah air dan bangsa; 2 memberikan sesuatu dengan tanda bakti : demi perjuangan
bangsanya, orang tidak segan- segan == harta bendanya kalau perlu nyawanya;
pembaktian hal (perbuatan) membaktikan : == tenaga dan pikiranya kpd perjuangan
bangsa, tidak dapat di nilai dengan uang kebàktian 1 rasa tunduk dan khidmat; kesetiaan;
perbuatan (pekerjaan) bakti; 2 perbuatan baik (menurut agarna); ibadat; 3 kat prot upacara
agama gereja (berdoa, bernyanyi)
ba.ku a 1 menjadi pokok; sebenarnya; utama; pokok: beras bahan makanan. -- bagi rakyat
Indonesia dipakai sbg ukuran (nilai, harga); standar. dari emas penilaian berdasarkan pd
emas membakukan membuat baku (standar); menjadikan baku (standar): == istilah-istilah
disegala merupakan bidan salah satu usaha yang menunjang pembakuan perihal (cara)
rnermbakukan; hal menjadikan baku (standar): salah satu tujuan politik bahasa nasional
ialah == pembakuan Indonesia.

3. Naskah hasil Perbaikan


bak.ti a 1 pernyataan tunduk dan hormat; perbuatan yg setia (kasih, hormat, tunduk): ==
kpd Tuha Yang Maha Esa == seorang anak kpd orang tuanya; 2 setia;
memperhambakan diri: sbg tanda berbuat kpd nusa dan bangsa
berbakti a 1 berbuat bakti (kpd): == orang tua merupakan kewajiban bagi seorang anak; ==
kpd nusa dan bangsa; 2 tunduk dan khidmat (kpd); memperhambakan diri (kpd);
menghormat: kpd Tuhan Yang Maha Esa membaktikan 1 menghambakan;
menggunakan segenap tenaga untuk berbakti (kpd): agar mereka == dapat tenaganya.
Kpd tanah air dan bangsa, 2 memberikan sesuatu dgn tanda bakti: demi perjuangan
bangsanya, orang tidak segan-segan == harta bendanya kalau perlu nyawanya;
pembaktian hal (perbuatan) membaktikan : == tenaganya dan, pikirannya kpd
perjuangan bangsa, tidak dapat dinilai dengan uang; kebaktian 1 rasa tunduk dan
khidmat kesetiaan; perbuatan (pekerjaan) bakti; 2 perbuatan baik (menurut agama);
ibadat; 3 Kat prot upacara agama di gereja (berdoa, bernyanyi)
ba.ku a 1 menjadi pokok; sebenarnya; utama; pokok: beras merupakan bahan makanan
== bagi rakyat Indonesia; dipakai sbg ukuran (nilai, harga); standar; emas pernilaian
berdasarkan emas; mambakukan membuat jadi baku (standar); menjadikan baku
(standar): pembakuan perihal (cara) membakukan; hal menjadikan baku (standar):

Anda mungkin juga menyukai