oleh:
Tim Penyusun
MKWU Bahasa Indonesia
PERKEMBANGAN SISTEM EJAAN
BAHASA INDONESIA
Van
Ophuijsen EYD EYD
Ejaan PUEBI
Republik
AGENDA
Pemakaian Huruf
Penulisan Kata
Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian Unsur Serapan
PEMAKAIAN HURUF
Bagian 1
Huruf Abjad Kapital-Nonkapital
• Vokal :AIUEO
• Konsonan :BCDFGHJKLMNVQRSTPWXYZ
Vokal AIUEO
• Contoh:
Awal Tengah Akhir
Api padi lusa
Konsonan BCDFGHJKLMNVQRSTPWXYZ
• Contoh:
Awal Tengah Akhir
Bahasa sebut adab
Huruf Diftong ai, au, ei, oi
• Contoh:
Survei pandai harimauamboi
Catatan:
Kapital
• Kata hubung tidak kapital
Contoh: bin/binti, sebagai, dari, pada, di, ke, yang, untuk
• Kapital dalam kutipan langsung
Contoh: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
• Kapital digunakan untuk (nama kitab, Tuhan, gelar, kehormatan)
Contoh: Yang Mulia, Kiai, Sultan, Dokter, Prof, Jenderal, S.H, Dr.
• Kapital digunakan untuk (nama bangsa, tahun, bulan, hari, peristiwa sejarah,
geografi).
• Kapital berubah sesuai jenis kelompok.
Contoh: Gula jawa
• Kapitas bukan jenis kelompok,
Contoh: batik Solo, sate Madura.
Huruf Miring Huruf Miring
• Menulis judul buku (dalam kalimat atau referensi).
Contoh:
- Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Doel Moes.
- Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempet (Cetakan
Kedua). Jakarta: garmedia Pustaka Utama.
• Menegaskan bagian huruf dan kata dalam kalimat.
Contoh: Huruf terakhir kata abad adalah d.
• Ungkapan Bahasa daerah dan asing.
Contoh: Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.
Imbuhan
• Awalan, akhiran, sisipan, gabungan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya
Contoh: Memanjat, gemetar, penggajian, pujian
• Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: antardesa, prasejarah, pascasarjana, mancanegara
• Bentuk terikat yang diikuti huruf kapital dipisah dengan tanda (-)
• Contoh: non-Indoesia, non-ASIAN, pro-Barat, anti-PKI
Bentuk Ulang
• Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-
unsurnya.
Contoh: anak-anak, kura-kura, lauk-pauk, tunggang-langgang, berjalan-jalan,
terus-menerus.
Gabungan Kata
c. Di tengah kata terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan konsonan) di antara dua huruf vocal,
pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu
Contoh: ba-pak de-ngan
Mu- ta-khir mu-sya-wa-rah
d. Jika di tengah kata dasar terdapat konsonan berurutan, maka pemenggalan dilakukan di antara kedua
huruf kosonan itu.
Contoh: Ap-ril cap-lok
Makh-luk som-bong
e. Jika di tengah kata terdapat 2 atau 3 huruf konsonan berurutan, maka dipisahkan sesuai satu bunyi.
Contoh: ul-tra in-fra
ben-trok in-stru-men
c. Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir bar
tidak dilakukan.
Contoh: itu, mau
Pemenggalan Kata
• Contoh:
Ru-am San-tai
La-in To-bat
Kata Depan
• Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
• Contoh:
• Di sini Ke rumah dari hati
• Di mana Ke mana dari sini
Partikel
• Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya
Contoh: Pelajarilah, apakah
• Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh: siapa pun, kapan pun, begitu pun
• Partikel per ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Contoh: satu per satu, per porsi, per 10 Februari
Singkatan dan Akronim
• Singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih
• Contoh: (K.H. Ahmad Dahlan), (S.E.), (Sdr.), (NKRI, UI, PT, SMA), (hlm.), (a.n.), (s.d.), (Rp, cm,
mm).
• Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlukan sebagai subuah kata.
• Contoh: Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Bukti Pelanggaran (Tilang),
(Kemendikbudristek)
• Contoh lain: Badan Intelijen Negara (BIN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Tanda Kurung ( ( ) )
• Mengapit tambahan keterangan
• Mengapit huruf atau angka