Anda di halaman 1dari 13

RATIO PROFITABILITAS

Pengertian Ratio Profitabilitas


 Merupakan ratio utk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan.
 Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal
ini ditunjukkan oleh laba yang dihsasilkan
dari penjualan dan pendapatan investasi.
 Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan.
Tujuan dan Manfaat Rasio
Profitabilitas
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal sendiri.
1. Profit Margin
 Merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur margin laba atas penjualan.

 A. Rumus untuk margin laba kotor :


Penj bersih - hpp
Profit margin = ---------------------------
sales
Contoh :
Profit margin =( 5.950-4.050 ) / 5.950 = 0,319 ( 2012 )
Profit Margin = ( 5.550-3.850 ) / 5.550 = 0,306 ( 2013 )
B. Untuk Margin Laba Bersih :

Rumus :
Earning After Interest and Tax
Net profit margin = --------------------------------------------
sales

Net Profit Margin = 1.296 / 5.950 = 0,2178% ( Tahun 2012 )


Net Profit Margin = 904 / 5.550 = 0, 1628 % ( Tahun 2013 )
Hasil pengembalian investasi
(Return on investment-ROI)
Merupakan rasio yang menunjukkan hasil ( return ) atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas
manajemen dalam mengelola investasinya.
Hasil ROI menunjukkan produktivitas dari seluruh dana
perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal
sendiri.
Semakin kecil ( rendah ) rasio ini, semakin kurang baik,
demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan
untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan.
Hasil pengembalian investasi
(Return on investment-ROI)
Rumus:
Earning After Interest and Tax
ROI = ------------------------------------------
total assets
Contoh :
ROI = 1.296 / 4.200 = 0,308 % ( Untuk Tahun 2012 )
ROI = 904 / 4.000 = 0.226 % ( Untuk Tahun 2013 )
Hasil Pengembalian investasi (ROI)
dg pendekatan Du Pont
Untuk mencari hasil pengembalian
investasi, dapat pula menggunakan
pendekatan “ Du Pont “.
Rumus:
ROI = margin laba bersih x
perputaran total aktiva
Ket : Perputaran Aset : Penjualan / Total Aset
Hasil Pengembalian ekuitas (return
on equity-ROE)
Ratio utk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri.
Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini, semakin
baik. Artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian
pula sebaliknya.
Hasil Pengembalian ekuitas (return
on equity-ROE)
Rumus:
Earning After Interest and Tax
ROE = --------------------------------------------
equity

Contoh :
ROE = 1.296 / 2.250 = 57, 6 % ( Tahun 2012 )
ROE = 904 / 2.100 = 43 % ( Tahun 2013)
Hasil Pengembalian ekuitas (return on equity-
ROE) dengan pendekatan Du Pont
.
Rumus:
ROE = margin laba bersih x perputaran
total
aktiva x pengganda ekuitas
Ket :
Perputaran Total Aset : Penjualan / Total Aset
Pengganda Ekuitas : Total Aktiva / Ekuitas
Laba Per Lembar Saham Biasa
( EPS )
 Merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham.
 Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk
memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi,
kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain,
tingkat pengembalian yang tinggi.
 Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah
dipotonga pajak.
 Keuntungan yang tersedia bagi pemgenag saham biasa adalah jumlah
keuntungan dikurangi pajak, dividen dan dikurangi hak-hak untuk
pemegang saham prioritas.
Laba Per Lembar Saham Biasa
( EPS )
 Rumus :
laba saham biasa
Laba per lbr saham = -----------------------------------
saham biasa yg beredar
Contoh :
EPS = 1.296.000 / 1.600 = Rp 810 ( Tahun 2012 )
EPS = 904.000 / 1.600 = Rp 565
Apabila di dalam perusahaan, di samping saham biasa, juga
terdapat saham prioritas, maka kita dapat menentukan
mana yang menjadi hak pemegang saham prioritas setelah
dikurangkan dari laba yang diperoleh. Baru kemudian
menghitung laba per lembar masing-masing saham.

Anda mungkin juga menyukai