Anda di halaman 1dari 22

bab viii

teori
penyebab
terjadinya
kejahatan
Oleh Kelompok 6
Anggota :
1. Nani Herawati 1912011139
2. Sukma Meta Zulfia 1912011169
3. Dhea Aulia Putri 1912011170
4. Rizqi Wahyu Naufal 191211174
5. Ilham Dibyo Sucahyo 1912011
6. Edo Aronta 1942011008
7. Christina Sugiarto 1912011022
01 02Faktor
03 04
Teori-teori Teori analisis
Kriminologi penyebab faktor penyebab
modern terjadinya Tipologi korban terjadinya
kejahatan kejahatan
01
Teori-teori kriminologi
modern
Apa itu
Kejahatan ?
Kejahatan merupakan perbuatan yang tidak sesuai
dengan norma yang berlaku. Kejahatan berasal dari kata
jahat dengan imbuhan ke-an yang berarti jelek, buruk,
sangat tidak baik (berkaitan dengan kelakuan, tabiat, dan
perbuatan).

Menurut para pakar kriminologi secara umum kejahatan


berarti perilaku manusia yang melanggar norma,
merugikan, menjengkelkan,, menimbulkan korban,
sehingga tidak dapat dibiarkan,
Teori-Teori Kriminologi Modern
Menurut Arbintoro Prakoso terdapat 13 teori kriminologi modern yang dapat
digunakan dalam mengatasi suatu permasalahan, yakni :

1) Teori Asosiasi Diferensial


Menurut teori ini, seseorang akan terlibat dalam perilaku kriminal ketika
definisi melanggar hukum melebihi yang tidak.

2) Teori Anomi
Menurut teori ini, perbedaan struktur sosial yang ada pada masyaarakat akan
menyebabkan perbedaan kesempatan dalam mencapai tujuan, dan menurut
Robert K. Merton, pada dasarnya setiap manusia selalu melanggar hukum
setelah terputusnya antara tujuan dan cara mencapainya menjadi demikian
besar.
—Arbintoro
CONTINUE
3) Teori Kontrol Sosial
Menurut teori ini, apabila seseorang terlepas atau terputus dari ikatan sosial
dengan masyarakat, maka ia bebas untuk berperilaku menyimpang.

4) Teori Sub-Budaya
Menurut teori ini, terjadinya kejahatan merupakan cerminan dari
ketidakpuasan terhadap norma dan nilai yang terdominasi pada kultur atau
budaya masyarakat.

5) Teori Sendiri
Menurut teori ini, kiriminalitas merupakan interpretasi atau penafsiran oleh
individu yang melakukan kejahatan.

—Arbintoro
CONTINUE
6) Teori Psikoanalisis (psycho-analitic theory)
Menurut teori ini, kriminalitas menghubungkan perilaku kriminal dengan
hati nurani akan rasa bersalah sehingga tidak dapat mengontrol dorongan-
dorongan si individu pelaku dengan kebutuhan yang harus segera dipenuhi.

7) Teori Netralisasi (the techniques of netralisation)


Menurut teori ini, aktivitas manusia selalu dikendalikan oleh pikirannya dan
manusia selalu memiliki persamaan pendapat akan hal yang baik dalam
kehidupan dan menggunakan jalan yang layak untuk mencapai hal tsb..

8) Teori Pembelajaran Sosial (social learning theory)


Menurut teori ini, perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengalaman belajar,
pengalaman dalam masyarakat, disertai nilai dan harapannya dalam hidup
bermasyarakat.
—Arbintoro
CONTINUE
9) Teori Kesempatan (opportunity theory)
Menurut teori ini, munculnya kejahatan adalah bergantung pada kesempatan,
baik kesempatan patuh norma, maupun kesempatan penyimpangan norma.

10) Teori Rangsangan Patologis (pathological stimulation seeking)


Menurut teori ini, kriminalitas merupakan manifestasi dari banyak sekali
kebutuhan bagi peningkatan atau perubahan dalam pola stimulasi pelaku.

11) Teori Interaksionis (interactionist theory)


Menurut teori ini, kriminalitas dapat timbul karena adanya interaksi dengan
orang lain, terutama dengan orang terdekat, dan interaksi tersebut dapat
berubah karena adanya interpretasi terhadap objek, orang lain, dan situasi.

—Arbintoro
CONTINUE
12) Teori Pilihan Rasional (rational choice theory)
Menurut teori ini, akibat pidana merupakan fungsi, pilihan langsung, serta
keputusan yang dibuat relatif oleh pelaku terhadap peluang yang ada bagi
dirinya.

13) Teori Perspektif Baru


Menurut teori ini, orang menjadi kriminal bukan karena cacat atau
kekurangan, namun karena apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berada
dalam kekuasaan, khususnya sistem peradilan pidana.

—Arbintoro
02
Faktor
penyebab terjadinya
kejahatan
Apa saja faktor
tersebut?
Menurut Abdulsyani, terdapat 2 faktor
terjadinya kriminalitas atau kejahatan, yakni :

1) Faktor Eksternal

Faktor yang berpokok pada lingkungan di luar


diri manusia, terutama hal yang berhubungan
dengan timbulnya kriminalitas, seperti :
 Ekonomi
 Agama
 Bacaan
 Film (termasuk televisi)
2) Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam diri manusia,
yang terbagi ke dalam dua bagian, yakni :
 Faktor Internal yang bersifat khusus;
Keadaan psikologis diri individu, seperti sakit
jiwa, daya emosional, rendahnya mental, dan
kebingungan.
 Faktor Internal yang bersifat umum;
Dikategorikan menjadi umur, jenis kelamin,
kedudukan dalam masyarakat, pendidikan,
masalah rekreasi atau hiburan individu.

Menurut Abdulsyani, salah satu faktor internal yang


menjadi penyebab seseorang melakukan kejahatan adalah
rendahnya moralitas, yang dipengaruhi oleh keharmonisan
keluarga, model yang menjadi gambaran ideal,
lingkungan, nalar, dan interaksi sosial.
03
Tipologi korban
(!) Pengkajian kejahatan dari sudut pandang viktimologi sebagai gejala sosial
memerlukan penentuan tipologi sesuai dengan konteks sosial penjahat dan
kejahatannya.

Stephan schafermengemukakan beberapa tipologi korban, yakni :


1) Korban yang tidak terkait (unrelated victims);
Adalah mereka yang tidak mempunyai hubungan apapun dengan pelaku, kecuali jika si pelaku
telah melakukan kejahatan terhadapnya.

2) Korban Profokasi (profocative victims);


Adalah mereka yang melakukan suatu pelanggaran yang berkonsekuensi menjadi pendorong
untuk menjadi korban.

3) Korban yang terlibat (participating victims);


Adalah mereka yang secara khusus tidak melakukan sesuatu terhadap penjahat namun
perilakunya mendorong penjahat untuk melakukan kejahatan terhadapnya.
CONTINUE
4) Korban yang lemah secara biologis (biologically weak victims);
Adalah mereka yang mempunyai bentuk fisik atau mental tertentu yang
menyebabkan orang melakukan kejahatan terhadapnya. Ex: anak-anak, lansia, orang
cacat mental.

5) Korban yang lemah secara sosial (socially weak victims);


Adalah mereka yang tidak diperhatikan oleh masyarakat luas sebagai anggota dalam
masyarakat tersebut. Ex: imigran, minoritas etnis, dsb.

6) Korban dari diri sendiri (self victimizing victims);


Adalah mereka yang menjadi korban atas kejahatan yang dilakukannya sendiri. Ex:
pecandu, alkoholisme, penjudi.

7) Korban Politik (political victims);


Adalah mereka yang menderita karena lawan politiknya. Namun korban ini secara
sosiologis tidak dapat dipertanggungjawabkan.
04
Teori analisis faktor
penyebab terjadinya
kejahatan
8 teori dalam menganalisis
penyebab terjadinya
kejahatan
1. Teori Biologis

2. Teori Psikogenesis

3. Teori Sosiogenis

4. Teori Subkultural Delikuensi

5. Teori Ekologis

6. Teori Konflik Kebudayaan

7. Teori Faktor Ekonomi

8. Teori Differential Association


1. Teori Biologis

Menurut teori ini, faktor biologis seseorang dapat mengindentifikasi pelaku kejahatan, karena
melalui gen dan keturunan dapat membuahkan penyimpangan tingkah laku yang abnormal.

2. Teori Psikogenesis

Menurut teori ini, perilaku kejahatan timbul karena faktor intelegensi, ciri kepribadian, motivasi,
sikap yang salah, internalisasi yang keliru, konflik batin, dan kecenderungan psikopatologis yang
artinya perilaku jahat merupakan reaksi terhadap masalah psikis.

3. Teori Sosiogenis

Menurut teori ini, penyebab tingkah laku jahat adalah pengaruh sosial yang deviatif, tekanan
kelompok, peranan sosial, status sosial, atau internalisasi simbolis yang keliru.

4. Teori Subkultural Delikuensi

Menurut teori ini, perilaku jahat adalah sifat-sifat struktur sosial dengan pola budaya yang khas
dari lingkungan dan masyarakat yang dialami penjahat.
CONTINUE
5. Teori Ekologis

Teori ini merupakan teori yang digunakan dalam mencari sebab-sebab kejahatan dari lingkungan
manusia maupun lingkungan sosial.

6. Teori Konflik Kebudayaan

Menurut teori ini, hasil dari konflik nilai sosial akan memengaruhi perkembangan kebudayaan dan
peradaban, yang kemudian dapat mengakibatkan terjadinya kejahatan.

7. Teori Faktor Ekonomi

Menurut teori ini, terjadinya kejahatan merupakan akibat dari ketimpangan ekonomi yang terjadi di
masyarakat.

8. Teori Differential Association

Menurut teori ini, perilaku kejahatan adalah perilaku yang dipelajari


8 tipe Unsur yang turut menjadi
kejahatan penyebab

1) Kejahatan peorangan dengan kekerasan 1) Terlantarnya anak-anak


2) Kejahatan terhadap harta benda yang 2) Kesengsaraan
dilakukan sewaktu-waktu
3) Nafsu ingin memiliki
3) Kejahatan yang dilakukan dalam pekerjaan
tertentu, umumnya oleh orang yang 4) Alkoholisme
berkedudukan tinggi
5) Rendahnya budi pekerti
4) Kejahatan politik
5) Kejahatan terhadap ketertiban umum
6) Kejahatan konvensional
7) Kejahatan terorganisasi
8) Kejahatan profesional.
Terima kasih!
Did you have any question?

Anda mungkin juga menyukai