ANAK
DAN ORANG TUA
DEFINISI KOMUNIKASI
Pengirim pesan / tukar menukar informasi, ide, gagasan melalui
simbol, tanda atau tingkah laku dalam bentuk komunikasi
verbal, nonverbal, dan komunikasi abstrak.
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
Komunikator
Pesan
Komunikan
Media
Respon/umpan balik
Sebagian informasi tentang anak diperoleh melalui observasi
langsung atau dari informasi yang di sampaikan orangtua ke
perawat.
Orangtua dapat menjadi kolaborator dalam asuhan keperawatan
pada anak
TEKNIK KOMUNIKASI
DENGAN ORANG TUA
Mendorong orang tua untuk berbicara
Memfokuskan pembicaraan
Mendengar secara aktif
Empati
Diam
Meyakinkan kembali
Merumuskan masalah bersama
Pemecahan masalah
Antisipasi kemungkinan yang akan terjadi
Berikan kesempatan pada anak untuk merasa nyaman
Bicara pada orang tua jika awalnya anak merasa malu
Hindari komunikasi non-verbal yang dapat di lihat sebagai
tindakan yang mengancam
Atur posisi yang berada sejajar dengan mata anak
Bicara dengan suara yang tenang, tidak tergesa-gesa dan
percaya diri
Bicara yang jelas dan spesifik, gunakan kata-kata sederhana dan kalimat
yang pendek
Tawarkan pilihan (jika ada)
Jujur pada anak
Berikan pada anak untuk mengungkapkan masalah dan ketakutan mereka
Berkomunikasi dengan objek transisi : seperti boneka
Tahap Perlocutionary ( 0-8-9 bulan)
Masa Bayi :
menggunakan jenis komunikasi nonverbal dengan cara menangis.
Dapat berespon terhadap tingkah laku orang dewasa sep; sentuhan,
mendekap, menggendong dan berbicara dengan lemah lembut
Masa Balita (1 sampai 5 tahun)
Anak sangat egosentris, perasaan takut pada
ketidaktahuannya (todler) cth: ukur suhu,maka
jelaskan bagaimana rasanya,anak boleh pegang
termometer
Anak belum dapat berbicara fasih maka gunakan
bahasa yang sederhana, singkat, istilah yang
dikenalnya.
Posisi tubuh: jongkok, duduk dikursi kecil,berlutut
shg mata sejajar dengan anak.
Beri pujian.
Pada anak usia usia 3 tahun :
anak sudah mampu menguasai sembilan ratus kata dan banyak kata-kata
yang digunakan seperti mengapa, apa, kapan dan sebagainya.
Komunikasi sifatnya sangat egosentris, rasa ingin tahunya sangat
tinggi, inisiatifnya tinggi, kemampuan bahasanya mulai meningkat,
mudah merasa kecewa dan rasa bersalah karena tuntutan tinggi,
setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya,
takut terhadap ketidaktahuan dan perlu diingat bahwa pada usia ini anak
masih belum fasih dalam berbicara
Anak peka terhadap stimulus yang dirasakan mengancam keutuhan
tubuhnya.
Anak akan bertanya mengapa dilakukan, untuk apa, bagaimana
caranya dilakukan?
Beri penjelasan yang dapat dimengerti dan berikan contoh sesuai
kemampuan Kognitifnya.
Anak usia sekolah, mampu berkomunikasi dgn org dewasa.
Anak sudah dapat berfikir konkrit.
Bila melakukan tindakan jelaskan dahulu dengan
mendemonstrasikan pada mainan anak
Fase remaja adalah masa transisi.
Hal yang prinsip adalah menghargai keberadaan identitas diri dan
harga dirinya.
Tunjukkan ekspresi wajah yang bersahabat, jangan memotong
pembicaraan, hindari perkataan yang menyinggung harga dirinya.
Hormati privasinya, beri dukungan, penguatan positif