Pert - 3 - Keseimbangan Harga (Equilibrium Price)
Pert - 3 - Keseimbangan Harga (Equilibrium Price)
(Price Equilibrium)
Pertemuan 3
Fakultas Ekonomi
Universitas Budi Luhur
PASAR
E 2.500 660 80
Berdasarkan data pada tabel sebelumya terlihat bahwa apabila harga turun maka jumlah mangga yang
diminta naik dan jumlah mangga yang ditawarkan turun (berlaku sebaliknya), sehingga kondisi tersebut akan
nampak seperti pada gambar berikut:
P
S
12.500
10.000
E
7.500
5.000
2.500
D
0 100 200 300 400 500 600 700 Q
Contoh soal:
Diketahui:
5.000
S
E
2.000
500
D
-250 0 750 1.250 Q
(pergeseran kurva
permintaan)
Bila permintaan akan barang “X” naik sebesar 300 unit, maka tentukan
keseimbangan harga yang baru!
Dengan adanya kenaikan permintaan sebesar 300 unit maka harga keseimbangan naik
menjadi Rp 2.400 dan jumlah barang yang diminta naik menjadi 950 unit
Pajak dan subsidi yang diterapkan pemerintah menyebabkan terjadinya perubahan dalam penawaran
sehingga keseimbangan harga akan berubah pula (tercermin dalam pergeseran kurva penawaran).
S'
P S
S'
Pengaruh
E' Pajak
P2
E
P1 Pengaruh
Subsidi
P2
0 Q2 Q1 Q2 Q
Tax
Diketahui:
Fungsi Permintaan barang “X” : QD = 1250 – 0,25 P
Tax : 75
Pajak mempengaruhi harga pada fungsi penawaran sehingga:
Kenaikan harga tidak sebesar pajak yang ditetapkan karena adanya kekuatan permintaan
dan penawaran.
Produsen tidak dapat menggeser keseluruhan beban pajak kepada konsumen karena
adanya kekuatan penawaran yang mendorong naik jumlah barang yang ditawarkan.
Dengan kata lain Konsumen menanggung beban pajak sebesar Rp 50,- dan Produsen
menanggung Rp 25,-.
Subsidiz
e
Diketahui:
Fungsi Permintaan barang “X” : QD = 1250 – 0,25 P
Subsidi: 15
Subsidi mempengaruhi harga pada fungsi penawaran sehingga:
Setelah Subsidi Rp 1 5
/unit)
1250 - 0,25 P = -242,5 + 0,5 P QD = 1250 – 0,25 P
0,75 P = 1.492,5 Q = 1250 - 0,25 (1.990)
P = 1.990 Q = 752,5
Penurunan harga tidak sebesar subsidi yang ditetapkan karena adanya kekuatan
permintaan dan penawaran.
Konsumen tidak dapat menerima seluruh subsidi karena dengan turunnya harga kekuatan
permintaan mendorong naik jumlah barang yang diminta.
Contoh kasus:
Panen beras gagal disebabkan karena sebagian besar lahan sawah dilanda banjir.
Akibatnya penawaran beras di pasar berkurang sedangkan permintaan akan beras
tetap bahkan cenderung bertambah (harga beras tidak stabil ), dimungkinkan kurva
penawaran akan bergerak ke kiri.
Dalam keadaan ini pemerintah campur tangan dengan melakukan “operasi pasar”
yaitu melalui Badan Urusan Logistik (BULOG) dengan membuka gudang berasnya
guna menambah jumlah beras yang ditawarkan di pasar sehingga mampu
memenuhi permintaan akan beras. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar harga
beras tetap stabil.
Latihan analisis: Pada pertengahan 2008 harga minyak dunia melambung tinggi.
Ekses Supply
Dampak: Harga turun karena jumlah barang yang ditawarkan melebihi permintaan
akan barang.
Contoh kasus:
Panen beras melimpah sehingga penawaran beras di pasar tinggi sedangkan
permintaan akan beras tetap, dimungkinkan kurva penawaran akan bergerak ke
kanan.
Dalam keadaan ini Badan Urusan Logistik (BULOG) membeli kelebihan beras yang
ada di pasar untuk disimpan di gudang sebagai cadangan beras bila terjadi gagal
panen (paceklik). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar harga beras tetap stabil,
petani tidak merasa rugi.