Anda di halaman 1dari 36

KESEIMBANGAN HARGA

(Price Equilibrium)

Pertemuan 3

Fakultas Ekonomi
Universitas Budi Luhur
PASAR

Pasar terbentuk karena adanya kekuatan permintaan dan


kekuatan penawaran (demand & supply)

 Produsen tidak dapat menentukan harga barang


dan jumlah barang yang ditawarkan/dijual
sesuai keinginannya sendiri

 Konsumen tidak dapat menentukan harga dan


jumlah barang yang diminta/dibeli sesuai
keinginannya sendiri
Harga keseimbangan
(price equlibrium)
 Harga barang yang bersangkutan
serta jumlah barang yang diminta
dan ditawarkan ditentukan oleh
mekanisme pasar selanjutnya
dikenal dengan istilah
KESEIMBANGAN HARGA (PRICE
EQUILIBRIUM)
Asumsi (anggapan)
 Hal-hal selain harga (pendapatan, selera,
harga barang substitusi, harga barang
komplementer, dll.) dianggap tidak
berubah.

 Sering diistilahkan ceteris paribus.


 Dalam bhs Inggris other things being
equal
 Catherine’s demand schedule
Catherine’s Demand Curve
Bens’s Supply Schedule
Bens’s Supply Curve
The equilibrium of supply and
demand
Market not in equilibrium
(surplus)
Market not equilibrium (shortage)
Harga keseimbangan tercipta bila terjadi pertemuan antara permintaan dan
penawaran yang ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva permintaan dan
kurva penawaran

Diketahui data sbb:


Permintaan dan Penawaran Mangga Manalagi
DKI Jakarta Bulan April 2008

Jumlah yang Jumlah yang


Harga
Kondisi diminta ditawarkan
(Rp/Kg)
(ton) (ton)

A 12.000 100 720

B 10.000 210 525

C 7.500 370 370

D 5.000 500 200

E 2.500 660 80
Berdasarkan data pada tabel sebelumya terlihat bahwa apabila harga turun maka jumlah mangga yang
diminta naik dan jumlah mangga yang ditawarkan turun (berlaku sebaliknya), sehingga kondisi tersebut akan
nampak seperti pada gambar berikut:

P
S
12.500

10.000

E
7.500

5.000

2.500
D
0 100 200 300 400 500 600 700 Q

Kurva Keseimbangan Harga Mangga Mangga Manalagi


DKI Jakarta Bulan April 2008
Dengan mengetahui fungsi permintaan dan penawaran suatu barang, akan
dapat diketahui harga keseimbangan di pasar.

Contoh soal:

Diketahui:

 Fungsi Permintaan barang “X” : QD = 1250 – 0,25 P

 Fungsi Permintaan barang “X” : QS = -250 + 0,5 P

Tentukan keseimbangan harga untuk barang “X”.

Syarat tercapainya keseimbangan harga: QD = Q S


maka:
Harga Keseimbangan barang “X” : Rp 2.000,-
1250 – 0,25 P = -250 + 0,5 P Jumlah barang “X” yang diminta dalam
0,75 P = 1.500 keseimbangan pasar sebanyak 750 unit
P = 2.000

QD = 1250 – 0,25 P QS = -250 + 0,5 P


Q = 1250 – 0,25 (2.000) atau QS = -250 + 0,5 (2.000)
Q = 750 Q = 750
Kurva Keseimbangan Harga

 Fungsi Permintaan barang “X” : QD = 1250 – 0,25 P

 Fungsi Permintaan barang “X” : QS = -250 + 0,5 P

5.000

S
E

2.000

500
D
-250 0 750 1.250 Q
(pergeseran kurva
permintaan)
Bila permintaan akan barang “X” naik sebesar 300 unit, maka tentukan
keseimbangan harga yang baru!

Kenaikan permintaan berpengaruh terhadap fungsi permintaan dan akan memberikan


perubahan terhadap besarnya konstanta.
Maka:

Fungsi Permintaan barang “X” menjadi : QD = 1250 – 0,25 P + 300


QD = 1550 – 0,25 P
QS = -250 + 0,5 P
Keseimbangan harga yang baru: QD' = QS

1550 – 0,25 P = -250 + 0,5 P QS = -250 + 0,5 P


0,75 P = 1.800 dan QS = -250 + 0,5 (2.400)
P = 2.400 Q = 950

Dengan adanya kenaikan permintaan sebesar 300 unit maka harga keseimbangan naik
menjadi Rp 2.400 dan jumlah barang yang diminta naik menjadi 950 unit

*) Hal ini juga berlaku bila terjadi perubahan penawaran


Penerapan Pajak dan Subsidi terhadap Keseimbangan Harga

Pajak dan subsidi yang diterapkan pemerintah menyebabkan terjadinya perubahan dalam penawaran
sehingga keseimbangan harga akan berubah pula (tercermin dalam pergeseran kurva penawaran).

S'

P S

S'
Pengaruh
E' Pajak
P2
E
P1 Pengaruh
Subsidi
P2

0 Q2 Q1 Q2 Q
Tax

Diketahui:
Fungsi Permintaan barang “X” : QD = 1250 – 0,25 P

Fungsi Permintaan barang “X” : QS = -250 + 0,5 P

Tax : 75
Pajak mempengaruhi harga pada fungsi penawaran sehingga:

QS = -250 + 0,5 P P = 500 + 2 Q


P = 500 + 2 Q + 75
P = 575 + 2 Q QS = -287,5 + 0,5 P
Keseimbangan harga: QD = 1250 - 0,25 P
QS = -287,5 + 0,5 P
Keseimbangan harga yang baru: QD' = QS

1250 - 0,25 P = -287,5 + 0,5 P QD = 1250 – 0,25 P


0,75 P = 1.537,5 dan Q = 1250 - 0,25 (2.050)
P = 2.050 Q = 737,5
Sebelum Pajak

1250 – 0,25 P = -250 + 0,5 P QD = 1250 – 0,25 P


0,75 P = 1.500 Q = 1250 – 0,25 (2.000)
P = 2.000 Q = 750

Setelah Pajak ( Rp 75 /unit)

1250 - 0,25 P = -287,5 + 0,5 P QD = 1250 – 0,25 P


0,75 P = 1.537,5 Q = 1250 - 0,25 (2.050)
P = 2.050 Q = 737,5

Kenaikan harga tidak sebesar pajak yang ditetapkan karena adanya kekuatan permintaan
dan penawaran.

Produsen tidak dapat menggeser keseluruhan beban pajak kepada konsumen karena
adanya kekuatan penawaran yang mendorong naik jumlah barang yang ditawarkan.

Dengan kata lain Konsumen menanggung beban pajak sebesar Rp 50,- dan Produsen
menanggung Rp 25,-.
Subsidiz
e
Diketahui:
Fungsi Permintaan barang “X” : QD = 1250 – 0,25 P

Fungsi Permintaan barang “X” : QS = -250 + 0,5 P

Subsidi: 15
Subsidi mempengaruhi harga pada fungsi penawaran sehingga:

QS = -250 + 0,5 P P = 500 + 2 Q


P = 500 + 2 Q - 15
P = 485 + 2 Q QS = -242,5 + 0,5 P
Keseimbangan harga: QD = 1.250 - 0,25 P
QS = -242,5 + 0,5 P
Keseimbangan harga : QD' = QS

1250 - 0,25 P = -242,5 + 0,5 P QD = 1250 – 0,25 P


0,75 P = 1.492,5 dan Q = 1250 - 0,25 (1.990)
P = 1.990 Q = 752,5
Sebelum Subsidi

1250 – 0,25 P = -250 + 0,5 P QD = 1250 – 0,25 P


0,75 P = 1.500 Q = 1250 – 0,25 (2.000)
P = 2.000 Q = 750

Setelah Subsidi Rp 1 5
/unit)
1250 - 0,25 P = -242,5 + 0,5 P QD = 1250 – 0,25 P
0,75 P = 1.492,5 Q = 1250 - 0,25 (1.990)
P = 1.990 Q = 752,5

Penurunan harga tidak sebesar subsidi yang ditetapkan karena adanya kekuatan
permintaan dan penawaran.

Konsumen tidak dapat menerima seluruh subsidi karena dengan turunnya harga kekuatan
permintaan mendorong naik jumlah barang yang diminta.

Konsumen menerima subsidi sebesar Rp 10,- dan produsen menerima Rp 5,-


IKHTISAR

 Permintaan meningkat : Harga keseimbangan naik, jumlah barang yang


diminta naik
 Permintaan turun : Harga keseimbangan turun, jumlah barang yang
diminta turun
 Penawaran naik (Pajak) : Harga keseimbangan turun, jumlah barang yang
diminta naik
 Penawaran turun (subsidi) : Harga keseimbangan naik, jumlah barang yang
diminta turun
 Ekses Demand : Kelebihan permintaan disebabkan karena jumlah
barang yang ditawarkan tidak mampu memenuhi
jumlah barang yang diminta
 Ekses Supply : Kelebihan penawaran disebabkan karena jumlah
barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang
diminta
Ekses Demand

Dampak: Harga meningkat (melambung) karena permintaan barang melebihi


jumlah barang yang ditawarkan.

Contoh kasus:
Panen beras gagal disebabkan karena sebagian besar lahan sawah dilanda banjir.
Akibatnya penawaran beras di pasar berkurang sedangkan permintaan akan beras
tetap bahkan cenderung bertambah (harga beras tidak stabil ), dimungkinkan kurva
penawaran akan bergerak ke kiri.

Dalam keadaan ini pemerintah campur tangan dengan melakukan “operasi pasar”
yaitu melalui Badan Urusan Logistik (BULOG) dengan membuka gudang berasnya
guna menambah jumlah beras yang ditawarkan di pasar sehingga mampu
memenuhi permintaan akan beras. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar harga
beras tetap stabil.

Latihan analisis: Pada pertengahan 2008 harga minyak dunia melambung tinggi.
Ekses Supply

Dampak: Harga turun karena jumlah barang yang ditawarkan melebihi permintaan
akan barang.

Contoh kasus:
Panen beras melimpah sehingga penawaran beras di pasar tinggi sedangkan
permintaan akan beras tetap, dimungkinkan kurva penawaran akan bergerak ke
kanan.

Dalam keadaan ini Badan Urusan Logistik (BULOG) membeli kelebihan beras yang
ada di pasar untuk disimpan di gudang sebagai cadangan beras bila terjadi gagal
panen (paceklik). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar harga beras tetap stabil,
petani tidak merasa rugi.

Anda mungkin juga menyukai