Anda di halaman 1dari 24

Syok

Obstruktif
dr.Haizah Nurdin Sp.An-KIC MKes
Syok Obstruktif
Syok adalah keadaan tidak mencukupi perfusi dan oksigen
pengiriman ke jaringan.

Syok obstruktif, merupakan obstruksi fisik aliran darah yang


menyebabkan menurunnya output jantung dan menyebabkan
jaringan hipoperfusi. Output jantung rendah adalah dari kegagalan
jantung untuk mengisi atau memindahkan darah keluar jantung
karena obstruksi fisik daripada kegagalan pompa jantung.
ETIOLOGI

Tamponade Jantung Emboli Paru

Tension Pneumothorax Krisis Hipertensi Paru

Auto-PEEP Cardiac Myxoma

Hipertensi Intra- Hypertensive obstructive


Abdominal cardiomyopathy
Patofisiologi
Patofisiologi Tension Pneumothorax

Udara yang Paru-paru yang


terperangkap pada terdesak menekan
rongga intra pleura pembuluh darah besar Mengganggu pengisian ventrikel
menekan paru-paru dan pembuluh darah vena balik

Syok Obstruktif
Patofisiologi Tamponade Jantung

Akumulasi cairan Darah dari system vena


Menghasilkan kekurangan
pada pericardial tidak dapat mengalir ke
pengisian pada jantung
mengakibatkan bagian kanan jantung
meskipun tekanan intrakardiak
peningkatan karena meningkatnya
tinggi
tekanan tekanan atrium Kanan

menurunkan cardiac output


Syok Obstruktif
Patofisiologi Emboli Paru

Emboli masuk ke Ukuran emboli membuat Meningkatkan afterload ventrikel


dalam pembuluh obstruksi pada kanan sehingga ventrikel kanan
darah balik menuju pembuluh darah berdilatasi, penurunan stroke
jantung Pulmoner volume

Syok Obstruktif
FAKTOR RESIKO

Kondisi Kondisi
TRAUMA hiperkoagulan Herediter/Turunan

Keganasan Beberapa kondisi dan Faktor Iatrogenik


tertentu prosedur operasi
GEJALA KLINIS HIPOTENSI

GEJALA HIPOPERFUSI
Lelah,sinkop,pucat, ORGAN
angina,sesak nafas 1.Status Mental berubah
mendadak 2.Tubuh menjadi dingin/ Akral dingin
(Vasokonstriksi Perifer)
Initial
Approach
Tension
Pneumothorax
Tamponade Jantung

Distensi vena jugular


Emboli Paru
PEMERIKSAAN LANJUTAN

1. Invasif monitor 3. Laboratorium 5. Radiologi


khusus

2. Pemasangan 4. 6. Ventilator
Kateter Urin Elektrokardiogram
(EKG)
Radiologi

Tamponade
Pneumothorax Jantung

Emboli Paru
TATALAKSANA

Identifikasi Mencari
penyebab syok penyebab utama
syok

01 02 03 04 05

Pertahankan Pemasangan infus Pemberian Obat


Airway, untuk menjaga bila diperlukan
Breathing,dan cairan tubuh
Circulation
Tension Pneumothorax

Abbocath paling
besar digunakan
untuk penusukan
pada
midclavicular ICS
2
Tamponade Jantung

Perikardiosentesis /
perikardiotomi
Emboli Paru

Farmakoterapi
antikoagulasi ,trombolitik

Kateterisasi Jantung
EMBOLI PARU
Tatalaksana
- Pulmonary Embolism (PE) / Krisis hipertensif pulmoner : vasopressor (untuk
menjaga aliran darah coroner) dan atau inotrop untuk meningkatkan
kontraktilitas myocardial.
- Emboli paru dapat diberikan Anti koagulasi / trombolitik atau pun dilakukan
embolektomi
- Penanganan pada hipertensi pulmoner adalah diuretic / vasodilator inhalasi
- Pemberian resusitasi cairan secara bijak dapat diberikan pada causa syok
akibat Auto-PEEP, Hipertensi abdominal, hipertropric obstructive
cardiomyopathy
- Evaluasi Echokardigrafi untuk kecurigaan myxoma intracardiac dan hipertropic
obstructive cardiomyopathy
TERIMAK
ASIH

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik and illustrations by Stories
REFERENSI
1. McEvoy,Matthew D. & Furse,Cory M.2017 Advanced Perioperative Crisis Management.
Britania Raya:Oxford University Press
2. Suryono,Bambang.2011.Diagnosis dan pengelolaan syok pada
dewasa.Jogjakarta:Universitas Gadjah Mada
3. Kim, Kyung Su.2018.Obstructive Shock.Singapore :Springer Nature Singapore
4. Konstantinides SV, Vicaut E, Danays T, et al. Impact of thrombolytic therapy on the long-
term outcome of intermediate-risk pulmonary embolism. J Am Coll Cardiol. 2017;69:1536–
44.
5. McLean AS. Echocardiography in shock manage- ment. Crit Care. 2016;20:275.
6. Di Nisio M, van Es N, Büller HR. Deep vein thrombosis and pulmonary embolism. Lancet.
2016;388:3060–73.
7. Konstantinides SV, Torbicki A, Agnelli G, et al. 2014 ESC guidelines on the diagnosis and
manage- ment of acute pulmonary embolism. Eur Heart J. 2014;35:3033–69.
8. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Sumatera Utara. 2017. Pneumothoraks. Diambil pada
28 Juli 2020 dari http://www.klikpdpi.com/modules.php?name=News&file=article&sid=7865
REFERENSI
9. Merrick, Claire. 2018. Thoracic Trauma in Advanced Trauma Life Support. 10 th edition.
Chicago : American College of Surgeons. Page 65-72
10. Bersten,Andrew. Jonathan, Handy. 2018. Oh’s Intensive Care Manual. 8 th Edition.Elsevier
11. Wolf SJ, McCubbin TR, Feldhaus KM, Faragher JP, Adcock DM. Prospective validation of
Wells Criteria in the evaluation of patients with suspected pulmo- nary embolism. Ann
Emerg Med. 2004;44:503–10.
12. ACS “American College of Surgeons.” Thoracic Trauma. In: Advanced Trauma Life Support
Student Course Manual 10th Ed;:65-66
13. De Gregorio MA et al.2017.Interventional Radiology treatment for pulmonary embolism.
World Journal of Radiology.

Anda mungkin juga menyukai