Anda di halaman 1dari 30

Leukemia

DI SUSUN OLEH :

FITRIANA
ISTAN SARA
RIMA OKTINA
RIZKI REZALDI
PENGERTIAN
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di

Corwin, 2009 sumsum tulang, yang menyebabkan proliferasi salah satu jenis
sel darah putih dengan menyingkirkan jenis sel yang lain

Smeltzer and Bare, Leukemia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi

sel darah putih dalam sumsum tulang menggantikan


2002 elemen sumsum tulang normal

Brunner dan Leukemia adalah poliferasi tak teratur atau akumulasi


sel-sel darah putih dan sumsum tulang, menggantikan


Suddarth elemen-elemen sum-sum normal
ETIOLOGI
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi
terdapat faktor predisposisi leukemia, yaitu :
1. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan
terjadinya perubahan struktur gen
2. Tingkat radiasi yang sangat tinggi.
3. Obat – obatan imunosupresif, obat – obat
karsinogenik seperti diethylstilbestrol.
4. Faktor herediter, misalnya pada kembar
monozigote. Kelainan kromosom, misalnya
pada down syndrome (Suriadi &Yuliani, 2010).
KLASIFIKASI
Leukemia Mielositik Akut (LMA)

Leukemia Limfositik Akut (LLA)

Leukemia Limfositik Kronis (LLK)

Leukemia Mielositik Kronis (LMK)


MANIFESTASI KLINIS
1) Kepucatan dan rasa lelah akibat anemia.
2) Infeksi berulang akibat penurunan sel darah putih.
3) Perdarahan dan memar akibat trombositopenia dan gangguan
koagulasi.
4) Nyeri tulang akibat penumpukan sel di sumsum tulang, yang
menyebabkan peningkatan tekanan dan kematian sel.
5) Penurunan berat badan karena berkurangnya nafsu makan dan
peningkatan konsumsi kalori oleh sel-sel neoplastik.
6) Limfadenopati, splenomegali, dan hepatomegali akibat infiltrasi sel
leukemik ke organ-organ limfoid dapat terjadi.
7) Gejala sistem saraf pusat dapat terjadi seperti sakit kepala hebat,
muntah, iritabilitas, letargi (Corwin,2009).
8) Pilek tidak sembuh-sembuh
9) Demam dan anoreksia
10) Berat badan menurun
PATOFISIOLOGI
Sel kanker menghasilkan leukosit yang imatur/abnormal dalam
jumlah yang berlebihan. Leukosit imatur ini menyusup ke berbagai
organ, termasuk sumsum tulang dan menggantikan unsur-unsur
sel yang normal. Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum
tulang dan jaringan perifer sehingga mengganggu perkembangan
sel normal. Hal ini menyebabkan hematopoiesis normal terhambat,
akibatnya terjadi penurunan jumlah leukosit, sel darah merah dan
trombosit. Infiltrasi sel kanker ke berbagai organ menyebabkan
pembesaran hati, limpa, limfodenopati, sakit kepala, muntah, dan
nyeri tulang serta persendian. Penurunan jumlah eritrosit
menimbulkan anemia, penurunan jumlah trombosit mempermudah
terjadinya perdarahan (ekhimosis, perdarahan gusi, epistaksis dll.).
Adanya sel kanker juga mempengaruhi sistem retikuloendotelial
yang dapat menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh,
sehingga mudah mengalami infeksi. Adanya sel kanker juga
mengganggu metabolisme sehingga sel kekurangan makanan
(Smeltzer & Bare, 2002).
KOMPLIKASI
Gagal sumsum tulang
Infeksi
Hepatomegali (pembesaran hati)
Spenomegali (pembesaran limfa)
Limpadenopati(tidak nomalankelenjarlimfa)
Kematian
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hitung darah lengkap : Hemoglobin,
Jumlah trombosit, Sel Darah Putih
Pemeriksaan sel darah
Asam urat serum/ urine
Biopsi sumsum
Biopsi nodus limfa (Doengoes, 2000
PENATALAKSANAAN
1 . KEPERAWATAN
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas
dengan mudah, tidak ada pursed lips).
Memberikan O2 kepada pasien agar pasien menunjukkan jalan nafas yang
paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernapasan dalam
rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Selalu memonitor tanda-tanda vital tetap dalam rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)
Mencukupi pemenuhan nutrisi Klien agar terpenuhi, berkolaborasi dengan
ahli gizi dalam pemberian diet pasien.
Meningkatkan BB Klien agar kembali ke BB sewaktu sehat.
Usahakan tidak terjadi mual dan muntah pada pasien.
Membuat nafsu makan klienkembalimeningkat.
Pantau selalu intake dan out put pasien.
Melakukan tindakkan Defisit Perawatan Diri kepada pasien, agar pasien
merasa nyaman
2. MEDIS
 Transfusi darah
Kortikostiroid seperti prednisone, kortison,
deksametason dan sebagainya
Sitostatika bentuk terapi utama adalah
kemoterapi dengan kombinasivinkristine,
asparaginase, prednisone untuk terapi awal dan
dilanjutkan dengan kombinasi mercaptopurine,
metotrexate, vincristine, dan prednisone untuk
pemeliharaan
Imunoterapi merupakan cara pengobatan yang
baru.
Transplantasi sumsum tulang
ASKEP DAN CONTOH KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama/initial: Tn. A

No MR : 499278
Status: Menikah
Umur: 82 tahun
Agama: Islam
Ruang Rawat :
Pekerjaan: Petani
Ambun Suri Lt.3
Pendidikan: SD
Jenis Kelamin: Laki-
Alamat: Baso
laki
Diagnosa Medis:
Tgl Masuk: 5 Juni 2018
Leukemia
2. Alasan masuk
Klien masuk rumah sakit diantar oleh keluarga,
melalui rujukan dari puskesmas, dengan
keluhan sesak nafas, batuk sejak 1 minggu yang
lalu, kurang tidur, dan klien tidak mau makan.

3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat pengkajian, tanggal 6 Juni 2018, jam
09:00 WIB, keluarga klien mengatakan bahwa
Tn. A masih sesak, lemas, batuk kering sejak 1
minggu yang lalu, kurang tidur, tidak mau
makan, mulut klien kering, bibir kering, tidak
mandi, dan pusing
b. Riwayat Kesehatan
DahuluKeluarga klien mengatakan bahwa Tn.
A pernah dirawat di rumah sakit lebihkurang 2
tahun yang lalu dirawat selama 2 minggu
akibat sakit maag. Keluarga klien mengatakan
sebelumnya tidak ada riwayat leukemia pada
klien

c. Riwayat Kesehatan
KeluargaKeluarga klien mengatakan tidak ada
riwayat penyakit keturunan seperti Hipertensi,
DM, Jantung, dan riwayat penyakit menular
seperti HIV, TBC, dan Hepatitis
4. PEMERIKSAAN
FISIK Tanda Vital
Kesadaran: Suhu: 37 ◦C
Compos Mentis Pernafasan:28x/I
GCS: Nadi: 107 x/I
E(4) M(6) V(5) TD: 130/80 mmHg
BB: 40 kg(Sehat),
dalam waktu 1
minggu turun
menjadi 35 kg
(Sakit).
TB: 155 cm
5. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

1. Kepala.
Rambut
Inspeksi : Rambut klien tampak beruban, tidak
ada terlihat ketombe.
Palpasi : Tekstur rambut kering, tidak berminyak
2. Mata
Inspeksi : Bentuk mata Normal, tidak ada juling,
reflek cahaya normal, kantong mata tampak
hitam, ukuran pupil Isokor 2/3 mm, Konjungtiva
Anemis, Sklera tidak Ikterik.
Palpasi : Tidak ada teraba benda asing ketika di
palpasi, mata tidak menonjol keluar, tidak ada
nyeri tekan.
3. Telinga
Inspeksi :Telinga 4. Hidung
kanan dan kiri tampak Inspeksi :Hidung
simetris, tidak,fungsi tampak simetris kanan
pendengaran Klien dan kiri, tidak terdapat
baik, Klien tampak secret, Klien terpasang
tidak menggunakan O2sebanyak 3 liter,
alat bantun dengar. terdapat cuping
hidung.
Palpasi :Tidak ada
nyeri tekan pada Palpasi :Tidak ada
telinga Klien, dan nyeri tekan sinus pada
tidak ada teraba hidung, tidak ada
pembengkakan teraba pembengkakan
kelenjer pada hidung Klien
5. Mulut dan Gigi
Inspeksi :Membran Mukosa bibir kering
dan tampak pucat, gigi Klien tidak lengkap,
gusi pasien bewarna hitam, terdapat caries
pada gigi, lidah kotor.

6. Leher
Inspeksi :Leher simetris kanan dankiri,
tidak ada tampak lesi pada kulit leher, KGB
tidak ada.
Palpasi :Tidak teraba pembengkakan, tidak
teraba kelenjer tiroid, vena jugularis teraba,
ukuran JVP : 5-2 cmH2O
7. Paru-paru
Inspeksi: Pergerakkan dada kanan dan kiri
simetris.
Palpasi:Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
teraba pembengkakkan.Perkusi:
Sonor.Auskultasi: Bronkial dan Vesikuler

8. Jantung
Inspeksi: Ictus Cordis tidak
terlihat.Palpasi: Ictus Cordis tidak teraba.
Perkusi: Batas Kanan : 1 C5 linea panas
ternal axtra.Auskultasi: Bunyi Jantung
Murmur
9. Abdomen 10. Punggung
 Inspeksi:Simetris, Inspeksi : Tidak
tidak adabekas ada terdapat lesi
operasi, tidak ada dan bekas operasi,
udem. warna kulit sawo
Palpasi:Tidak ada matang, tulang
nyeri tekan, Hepar belakang Klien
tidak menonjol.
teraba.Perkusi: Palpasi : Tidak ada
Timpani.Auskultas nyeri tekan pada
i: Bising Usus 22 punggung pasien
x/menit
11. Ekstermitas
a. Atas
 Inspeksi : Pasien terpasang infus pada tangan kiri,
tidak ada tampak lesi, adanya sianosis pada kuku
yang terlihat dari pemeriksaan Capila Refill Time
dengan cara menekan ujung jari pengisian balik
kapiler kembali dalam waktu 4 detik.
 Palpasi : Tidak ada teraba pembengkakan, dan
kelainan pada Ekstermitas atas.

b. Bawah
 Inspeksi : Kedua kaki pasien tampaklemah, tidak ada
tampak lesi dan bekas operasi, adanya sianosis pada
kuku kaki.
 Palpasi : Tidak teraba pembengkakan, dan kelainan
pada Exstermitas bawah.
12. Genitalia
Tidak ada keadaan abnormal pada penis, tidak
ada lesi, tidak ada bintik-bintik kecil dikulit,
tidak ada teraba pembengkakan pada uretra, dan
Klien terpasang kateter

13. Integumen
Inspeksi : Kulit Klien bewarna sawo matang,
kulit tampak tidak bersih, tidak ada lesi pada
kulit, kulit sudah keriput, tidak ada udem, pada
bagian kuku tampak bewarna kebiruan.
Palpasi : Tekstur kulit Klien kering, ketika
ditekan kulit klien, turgor kembali dalam waktu
3 detik.
6. RIWAYAT ALERGI
Keluarga Klien mengatakan, Tn. A tidak
ada alergi baik itu terhadap Makan dan
Minuman, dan Obat-obatan.
Analisa Data
Data Masalah Etiologi
DS : Pola Nafas Tidak Efektif Kurangnya Suplai
a) Keluarga Klien mengatakan O2Ke Jaringan Otak
nafasTn. A sesak.
b) Keluarga Klien mengatakan Tn.
A batuk kering sejak 1 minggu
yang lalu.
c) Keluarga Klien mengatakan Tn.
A lemas.
DO :
d) Klien tampak masih sesak.
e) Klien tampak masih batuk kering.
f) Klien tampak lemas.
g) Klien tampak terpasang O2 Nasal
Kanul 3 liter.
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 107 x/I Suhu : 37 ◦C
Pernafasan: 28x/i
Data Masalah Etiologi

DS : Nutrisi Kurang Anoreksia


a)Keluarga Klien mengatakan, Klientidak dari Kebutuhan
mau makan
b)Keluarga Klien mengatakan bibir Klien
kering.
c)Keluarga klien mengatakan klien lemas
DO :
a)Klien tampak sangat lemas.
b)Klien tampak tidak ada makan.
c)Membran Mukosa bibir Klien tampak
kering, dan lidah tampak kotor.
d)BB Klien turun 5 kg.
e)Badan tampak kurus.

DS : Defisit Perawatan Kelemahan, dan


a)Keluarga Klien mengatakan Klien Diri Kelelahan
tidakadamandi.
b)Keluarga klien mengatakan Tn. A lemas.
c)Keluarga klien mengatakan Tn. A sesak.
DO :
a)Kulit tampakkotor dan berdekil.
b)Rambut Klien tampak kering dan kusam.
c)Klien tampak lemas dan sesak.
Diagnosa keperawatan
Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan
dengan Kurangnya Suplai O2 Ke Jaringan
Otak.

NutrisiKurang dari Kebutuhan


berhubungan dengan Anoreksia.

DefisitPerawatan Diri berhubungan


dengan Kelemahan
INTERVENSI
DIAGNOSA NOC NIC
Diagnosa : Tujuan : Setelah dilakukan 1. Posisikan pasien untuk
• Pola Nafas Tidak Efektif intervensi 3x24 jam, memaksimalkan ventilasi.
berhubungan dengan diharapkan Pola Nafas Klien 2. Auskultasi suara nafas,
Kurangnya Suplai O2Ke kembali efektif. catat adanya suara
Jaringan Otak. tambahan.
Kriteria Hasil : 3. Monitor respirasi dan
1. Mendemonstrasikan status O2.
batuk efektif dan suara 4. Pertahankan jalan nafas
nafas yang bersih, tidak yang paten.
ada sianosis 5. Atur peralatan oksigenasi.
2. Menunjukkan jalan nafas 6. Monitor TD, nadi, suhu,
yang paten dan RR sesudah dan
3. Tanda-tanda vital dalam sebelum, selama, dan
rentang normal (tekanan setelah aktivitas.
darah, nadi, pernafasan). 7. Monitor pola pernapasan
abnormal.
8. Monitor sianosis perifer.
DIAGNOSA NOC NIC
Diagnosa: Tujuan : 1. Kaji Intake dan Output
Nutrisi Kurang dari Setelah dilakukan intervensi Klien.
Kebutuhan berhubungan 3x24 jam, diharapkan 2. Tingkatkan intake makan
dengan Anoreksia. pemenuhan nutrisi klien melalui :
Data Subjektif : terpenuhi. • Kurangi gangguan dari
1. Keluarga Klien luar.
mengatakan, Klientidak Kriteria Hasil : • Sajikan makanan dalam
mau makan 1. Pemenuhan nutrisi Klien kondisi hangat.
2. Keluarga Klien terpenuhi. • Selingi makan dengan
mengatakan Klien tidak 2. BB Klien meningkat. minum.
mau makan. 3. Tidak terjadi mual dan • Jaga kebersihan mulut
3. Keluarga klien muntah. Klien.
mengatakan klien lemas. 4. Nafsu makan klien • Berikan makan sedikit
Data Objektif : meningkat. tapi sering.
4. Klien tampak sangat 5. Porsi makan Klien habis. 3. Kolaborasi dengan ahli
lemas gizi dietdan makanan
5. Klien tampak tidak ada yang disukai bila ada.
makan. 4. Kaji adanya alergi Klien
6. Membran Mukosa bibir terhadap makanan.
Klien tampak kering, dan 5. Memberikan makan sedikit
lidah tampak kotor tapi sering kepada Klien
7. BB Klien turun5 kg.
8. Badan tampak kurus
DIAGNOSA NOC NIC
Diagnosa : Tujuan : 1. Monitor kebutuhan
Defisit Perawatan Diri Setelah dilakukan intervensi Klien untuk alat-alat
berhubungan dengan 3x24 jam, diharapkan Defisit bantu untuk kebersihan
Kelemahan. Perawatan Diri Teratasi. diri, berpakaian,
berhias, Toileting, dan
Data Subjektif : Kriteria Hasil : makan.
1. Keluarga Klien 1. Klien terbebas dari baun 2. Sediakan bantuan
mengatakan Klien badan. sampai Klien mampu
tidakadamandi. 2. Menyatakan secara utuh untuk
2. Keluarga klien kenyamanan. melakukan self-care.
mengatakan Tn. A 3. Dapat melakukan ADLS 3. Ajarkan Klien/
lemas. dengan bantuan Keluarga untuk
3. Keluarga klien mendorong
mengatakan Tn. A sesak kemandirian Klien.
4. Berikan aktivitas rutin
Data Objektif : sehari-hari sesuai
4. Kulit tampak kotor dan kemampuan.
berdekil. 5. Dorong Klien untuk
5. Rambut Klien tampak melakukan aktivitas
kering dan kusam. sehari-hari yang normal
6. Klien tampak lemas dan sesuai kemampuan yang
sesak. dimiliki
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai