Anda di halaman 1dari 18

Disusun:

Adi Priyanto ( 35112190030)


Ahmad Zakariyah (35112190032)
Sugiarto (35112190058)
Tubagus Raihansyah (35112190059)
Latar Belakang.
Belakang
Perlu tidaknya fungsi audit internal dikukuhkan sebagai bagian/unit
organisasi tersendiri, tergantung kepada tingkat urgensinya bagi
organisasi, al :
1. Bertambah besarnya ukuran organisasi perusahaan yang berdampak
terhadap melemahnya rentang pengendalian,
2. Bertambahnya volume transaksi,
3. Semakin besarnya sumber daya yang harus dikelola,
4. Meningkatnya ketergantungan manajemen kepada informasi yang
akurat dan terintegrasi,
5. Adanya tuntutan perundang-undangan.

Contoh :
BUMN : keberadaan unit/bagian audit internal diatur PP No. 3 Tahun
1983 tentang Tata cara Pembinaan Dan Pengawasan Perjan, Perum,
Dan Persero,
pasal 45 (1) : …...setiap BUMN (yang dianggap perlu) dibentuk satuan
pengawasan internal yang merupakan aparatur pengawas internal
perusahaan yang bersangkutan…
Definisi :

Audit Internal adalah :


suatu aktivitas independen dalam memberikan jasa
konsultasi dan penjaminan secara objektif yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
perbaikan operasi suatu organisasi, dengan maksud
untuk membantu organisasi mencapai tujuannya
dengan cara menggunakan pendekatan yang
sistematis dan terarah dalam mengevaluasi dan
memperbaiki efektivitas pengelolaan risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola (governance
processes).
Ruang Lingkup IA:
untuk menentukan apakah :

 informasi keuangan dan operasi (non keuangan)


akurat dan reliabel.
 risiko usaha dapat diidentifikasi dan diminimalisasi.
 regulasi ekternal serta kebijakan dan prosedur
internal dipatuhi.
 kriteria operasi yang memuaskan dapat dicapai.
 sumber daya digunakan secara ekonomis dan efisien.
 tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif.
Organisasi Internal Audit.

Auditor Internal dapat berasal :

 dari dan merupakan pegawai organisasi yang


bersangkutan.

 dari luar organisasi (outsourcing atau kontrak)


(tetapi tidak dianjurkan, hanya bila diperlukan
keahlian spesifik dan diikat dengan perjanjian
jangka pendek).
Perbedaan antara
Auditor Internal dan Auditor Eksternal

Auditor Internal Auditor Eksternal


Subjek adalah pegawai organisasi ybs, atau Subjek adalah pihak luar yang independen
dapat pula pihak luar dalam hubungan kerja (Akuntan Publik).
outsourcing.

Melayani kebutuhan manajemen, oleh Melayani kebutuhan pihak ketiga yang


karena itu fungsi audit internal merupakan memerlukan informasi keuangan yang
bagian dari organisasi ybs. reliabel.

Fokus ke masa depan untuk membantu Fokus kepada akurasi dan dapat
manajemen mencapai sasaran dan tujuan dipahaminya kejadian historis seperti yang
organisasi secara efektif dan efisien. diekspresikan dalam laporan keuangan
lanjutan …

Auditor Internal Auditor Eksternal


Berkepentingan secara langsung dalam Berkepentingan secara insidental dalam
pencegahan fraud dalam berbagai bentuk pencegahan/pendeteksian fraud secara
atau tingkat aktivitas yang direview. umum, tetapi berkepentingan secara
langsung bila terdapat pengaruh yang
bersifat material pada laporan keuangan.

Independen terhadap aktivitas yang diaudit, Independen terhadap manajemen/klien baik


tetapi siap merespon kebutuhan dan dalam penampilan maupun sikap mental.
keinginan manajemen.

Review atas aktivitas dilakukan secara terus Review atas catatan/dokumen yang
menerus (kontinyu). mendukung laporan keuangan secara
periodik (umumnya setiap satu tahun
sekali).
Aktivitas Audit Internal :

Praktek audit internal meliputi 3 kategori pokok, yaitu :


1)Audit Keuangan, yang meliputi analisis aktivitas ekonomi
perusahaan yang diukur dan dilaporkan berdasarkan metode
akuntansi.
2)Audit Kepatuhan, yang meliputi suatu review atas
pengendalian keuangan dan operasi, serta transaksi untuk
menentukan tingkat kepatuhan/kesesuaiannya dengan
hukum, regulasi, standar dan prosedur yang berlaku/ada.
3)Audit Operasional, yang meliputi review secara
komprehensif atas berbagai fungsi dalam organisasi untuk
menilai keekonomisan dan efisiensi operasi, serta
keefektifan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Bentuk Bantuan Auditor Internal Bagi Manajemen :

Bagian Audit Internal dpt membantu manajemen dalam


hal :

1. Pemantauan aktifitas yang tidak dapat dilakukan langsung


oleh Manajemen Puncak
2. Pengidentifikasian dan meminimalisasi risiko.
3. Memastikan validitas laporan yang ditujukan kepada
manajemen, dengan cara mereview laporan dalam hal
akurasi, ketepatan waktu, dan kegunaannya.
4. Melindungi manajemen dalam tataran teknis, terutama
dari dampak negatif penggunaan teknologi informasi,
dengan cara memberikan analisis yang berkenaan dengan
informasi yang dihasilkan sistem pengolah data.
lanjutan …

5. Membantu dalam proses pengambilan keputusan,


dengan cara menyediakan atau menentukan keabsahan
data/informasi yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Selain itu juga mengevaluasi
dampak dari keputusan yang dibuat manajemen, serta
menunjukkan/menjelaskan risiko yang tidak dapat
diantisipasi.
6. Melakukan review yang berorientasi ke masa depan
(Program Audits), dengan cara melakukan review atas
suatu kebijakan atau program yang masih dalam tahap
perancangan, serta menilai pengendalian melalui sistem
informasi sebelum sistem tersebut diimplementasikan.
7. Membantu manajemen dalam menjalankan fungsinya.
Dalam hal ini audit internal diarahkan untuk
menemukan akar permasalahan yang dihadapi
manajemen dan memberikan saran kepada manajemen
untuk melakukan perbaikan.
Dilema Auditor Internal.
Dilema :
Ambiguitas Peranan Dan Konflik Kepentingan
Solusi :
auditor internal harus independen
Indikator :
a. Independensi Dalam Penyusunan Program Audit :
b. Program audit tidak diinterferensi oleh manajemen
c. Prosedur audit tidak diinterferensi oleh pihak-pihak yang
berkepentingan
d. Review atas tugas audit terbebas dari syarat-syarat yang biasanya akan
menyertai proses audit.
e. Independensi dalam Pengujian :
f. Memiliki akses yang luas terhadap catatan, properti/fasilitas, dan
personal/pegawai yang relevan dengan pekerjaan audit.
g. Adanya kerjasama secara aktif dari personal manajemen selama
pengujian dilakukan.
h. Terbebas dari upaya-upaya manajemen dalam aktivitas tertentu yang
diuji, atau dalam penentuan persoalan pembuktian yang dapat
diterima.
i. Terbebas dari kepentingan pribadi auditor yang mengarah kepada
upaya mengeyampingkan atau membatasi pengujian.
lanjutan …

Independensi Dalam Pelaporan :


a. Fakta yang dilaporkan (baik makna/arti maupun pengaruhnya) tidak
direkayasa/dimodifikasi.
b. Terbebas dari tekanan pihak tertentu untuk
meniadakan/menghilangkan persoalan/masalah penting dari
laporan audit.
c. Menghindari ambiguitas makna (melalui penggunaan bahasa)
dalam pernyataan mengenai fakta, pendapat atau rekomendasi, yang
dapat mempengaruhi interpretasi pengguna informasi hasil audit.
d. Terbebas dari upaya untuk mengenyampingkan/menolak
pertimbangan auditor sebagai fakta atau pendapat lain dalam
laporan audit.
Standards For The Professional Practice
Of Internal Auditing

Terdiri atas 3 (tiga) kategori, yaitu :


1) Standar Atribut, yang berkenaan dengan karakterisitik
auditor internal baik secara organisasional maupun
individual dalam melaksanakan aktivitas auditnya.
2) Standar Pelaksanaan, yang menjelaskan sifat aktivitas
audit internal, dan manajemen atas aktivitas audit.
3) Standar Implementasi, yang berkenaan dengan aplikasi
standar atribut dan standar pelaksanaan dalam jenis
audit tertentu (misalnya dalam audit kepatuhan, dan
investigasi fraud). Standar Implementasi dicirikan
dengan kode “A” atau “C” pada Standar Atribut, dan
Standar Pelaksanaan.
Standar Atribut
1) Maksud, kewenangan, dan tanggung jawab
aktivitas audit didefinisikan secara formal dalam
Anggaran Dasar/Dokumen Resmi Organisasi
dan disetujui oleh Dewan
(Direksi/Komisaris/Komite Audit)
2) Memiliki Independensi Organisasional Dan
Objektivitas Individual.
3) Bagian Audit Internal dan Auditor Internal
harus memiliki kecakapan dan ketelitian
Profesional yang semestinya.
4) Adanya Program Penjaminan Kualitas
lanjutan … Standar Atribut

Maksud, Kewenangan, danTanggung jawab


Aktivitas Audit Internal
Untuk Jasa Penjaminan Maupun Jasa Konsultasi

Dicantumkan pada :
Anggaran Dasar Organisasi, dan
Disetujui Oleh Dewan(Direksi/Komisaris/Komite Audit),

Serta konsisten dengan :


Standard For The Professional Practice Of internal Auditing
Lanjutan …. Standar Atribut Independensi :

1) Independensi Organisasional :
 Status organisasional memadai/tinggi,
 terbebas dari interferensi dalam menentukan ruang
lingkup audit, pelaksanaan kerja, dan pelaporan hasil.

2) Objektivitas Individual :
 Memiliki sikap dan perilaku yang tidak memihak,
 tidak bias, dan
 menghindari konflik kepentingan
lanjutan … Standar Atribut
Kecakapan, dan
Ketelitian Profesional Yang Semestinya.
Kecakapan :
Internal auditor (individual/kolektif) memiliki pengetahuan,
keahlian dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas audit internal.
Ketelitian Profesional Yang Semestinya :
Internal auditor harus mampu mengaplikasikan ketelitian
dan keahlian seperti yang diharapkan sebagai seorang
yang kompeten.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai