AUDIT
PENGUJIAN DAN PENGUMPULAN BUKTI
PROSES OUTPUT 2
OVERVIEW TAHAP PLANNING
Gathering
Gathering information
information Evaluating
Evaluating risk
risk Designing
Designing audit
audit procedures
procedures
Understanding
Understanding the
the objectives
objectives of
of
the engagement
the engagement
Understanding
Understanding the
the client
client &
& its
its
environment
environment
Financial
Financial reporting
reporting systems
systems &
& controls
controls
Preliminary
Preliminary analytical
analytical review
review
Assessing
Assessing the
the risk
risk of
of material
material misstatement
misstatement
Assessing
Assessing the
the risk
risk of
of fraud
fraud
Consideration
Consideration of
of laws
laws and
and regulations
regulations
Developing
Developing an
an audit
audit strategy
strategy &
&
Materiality plan
plan
Materiality
Other
Other planning
planning considerations
considerations Designing
Designing audit
audit procedures
procedures
Assignment
Assignment of
of staff
staff
Bahasan...
Apa yang dimaksud dengan pengujian dan
pengumpulan bukti audit
Tujuan pengujian dan pengumpulan bukti audit
Langkah-langkah pengujian dan pengumpulan bukti
audit
Pengertian
Pengujian dan pengumpulan bukti audit merupakan
kegiatan-kegiatan pokok dari sebuah proses audit
yang ditujukan untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan memadai dalam rangka pemberian opini
terhadap laporan keuangan klien.
Tujuan
Tujuan pengujian dan pengumpulan bukti audit
adalah untuk mendapatkan bukti audit yang cukup,
kompeten dan dapat diandalkan dalam rangka:
Pemberian opini terhadap laporan keuangan klien
Pemberian saran-saran yang dimuat dalam Management
Letter sehingga memberikan kepuasan kepada klien
Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam tahap ini meliputi:
Prosedur audit tahun pertama, jika melakukan audit
tahun pertama
Pengujian pengendalian dan transaksi
Pengujian atas saldo akun
Mengevaluasi hasil pengujian
Pengujian tahap akhir
Meminta surat representasi manajemen
Audit tahun pertama...???
Tujuan?
Gimana jika sebelumnya diaudit auditor lain?
Gimana jika sebelumnya belum diaudit atau kita tidak
bisa mereview KKP auditor pendahulu?
Gimana kalau restated?
Prosedur Audit Tahun Pertama (1)
Untuk memperoleh bukti audit yang efektif dan efisien, tidak semua
pengendalian intern yang diidentifikasi akan diuji. Pertimbangan untuk
menentukan pengendalian intern yang akan diuji, antara lain adalah:
Pengendalian intern yang bisa memenuhi lebih dari satu asersi
Pengendalian intern yang lingkupnya lebih luas. Pada umumnya
pengendalian intern yang sifatnya deteksi mempunyai lingkup yang lebih luas
daripada yang sifatnya preventif. Pengendalian deteksi biasanya dilakukan
secara periodik, menyangkut transaksi yang terjadi pada suatu periode,
sifatnya pengujian dan dilakukan oleh pejabat yang levelnya lebih tinggi.
Sedangkan pengendalian preventif biasanya sering dilakukan (harian), terus
menerus dan dilakukan oleh pejabat yang levelnya lebih rendah.
Pengendalian intern yang sifatnya pengujian, misalnya pembandingan,
rekonsiliasi, penghitungan kembali yang diikuti oleh tindak lanjut koreksi.
SAMPLE: REVENUE AND COLLECTION CYCLE:
Key Control Procedures
SEPARATION OF DUTIES
Separate functions for recording, authorization, custody
AUTHORIZATION OF TRANSACTIONS
Write-offs
EDI transactions
Credit checks prior to approval of sale
Pricing
ACCESS TO ASSETS
Shipping department
Lock box account
ADEQUATE DOCUMENTS AND RECORDS
Pre-numbered sales orders, shipping documents (bills of lading), sales invoices
Remittance advice
INDEPENDENT CHECKS ON PERFORMANCE
A/R subsidiary ledger to general ledger
Monthly statement to customer
7-17
SAMPLE: REVENUE AND COLLECTION CYCLE (2):
Other Controls
No sales order without customer order.
Credit approval.
Restricted access to inventory.
Restricted access to terminals and invoices.
All documentation in order to record sales.
Proper dating.
Invoices compared to BOLs and orders.
Pending order files reviewed.
7-18
Pengujian Pengendalian (6)
harapan
Ketepatan harapan
No No
No
Yes
Possible obligation? Remote ? Yes
No Yes No
Disclose
Recognize
Do nothing contingent
provision
liability
Pengujian Tahap Akhir – provisi/kontinjensi
(2)
Sesuai dengan PSAK No. 57, perusahaan tidak diperkenankan mengakui adanya
aset kontinjensi dan liabilitas dalam laporan keuangannya, kecuali sebagai
pengungkapan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Oleh karena itu,
pemeriksaan lebih diarahkan kepada provisi yang harus diakui oleh perusahaan.
Provisi sebenarnya juga merupakan bagian dari liabilitas kontinjen, tetapi
kemungkinan terjadinya besar (probable) dan jumlahnya dapat diestimasi
secara andal.
Contoh dari provisi ini adalah:
Provisi imbalan pasca kerja, provisi bonus karyawan
Provisi atas litigasi
Provisi pemulihan kerusakan lingkungan
Provisi restrukturisasi usaha
Provisi garansi produk
Provisi atas kontrak yang memberatkan
Pengujian Tahap Akhir – kontinjensi (3)
Prosedur audit yang harus dilakukan tim adalah:
Meminta penjelasan atas hal-hal berikut ini
Kemungkinan adanya tuntutan, baik yang sedang berjalan maupun sedang ditunda
keuangan
Penilaian manajemen, bersama pihak ketiga lainnya, mengenai hasil dari
tuntutan/klaim
Mempelajari dokumen-dokumen dan laporan-laporan, seperti: notulen
rapat direksi dan komisaris, korespondensi dengan kantor pajak dan
korespondensi dengan penasihat hukum
Jika kemungkinan tuntutan atau klaim benar-benar terjadi, atau tim
meyakini bahwa memang terjadi, tim sebaiknya melakukan komunikasi
secara langsung dengan penasihat hukum klien. Komunikasi sebaiknya
dilakukan secara tertulis dan jawaban dari penasihat hukum hendaknya
langsung ditujukan kepada tim.
Pengujian Tahap Akhir – Peristiwa setelah periode
pelaporan
Subsequently Discovered
Subsequent Events
Facts
11-45
Pengujian Tahap Akhir – Peristiwa setelah periode
pelaporan (2)
Dua Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan
perhatian manajemen dan memerlukan evaluasi tim adalah:
Adjusted events. Contoh: (1) keputusan pengadilan yang menyatakan
perusahaan memiliki kewajiban kini pada tanggal neraca, (2) indikasi
penurunan nilai suatu aset pada tanggal neraca, atau penyesuaian
jumlah rugi penurunan nilai yang telah diakui (misal: pelanggan
bangkrut, harga jual persediaan); (3) Harga perolehan aset atau hasil
penjualan aset; (4) Bagi laba atau bagi bonus; (5) Kecurangan atau
kesalahan.
Unadjusted events. Contoh: (1) Penurunan nilai pasar suatu investasi
setelah tanggal neraca; (2) Penggabungan usaha; (3) Terjadinya
tuntutan hukum yang disebabkan oleh peristiwa yang terjadi setelah
periode pelaporan; (4) Kerugian aset tetap atau sediaan yang
diakibatkan oleh kebakaran
Case – subsequent events
Entitas A telah mereklasifikasi beberapa liabilitasnya menjadi liabilitas
jangka pendek pada laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2012.
Akibat dari reklasifikasi tersebut, current ratio saat ini menjadi sebesar
1.5 kali. Dalam perjanjian obligasi tenor 5 tahun yang diterbitkan awal
tahun 2011, Entitas A harus memelihara current ratio minimum sebesar
2 kali dan jika current ratio kurang dari 2 kali, maka obligasi tersebut
harus segera dibayar (immediately due). Entitas A telah melaksanakan
rapat diantara pemegang obligasi untuk renegosiasi permasalahan
tersebut, dan pada tanggal 25 Februari 2013 pemegang obligasi sepakat
untuk menunda jatuh tempo pembayaran hingga akhir tahun 2015.
Laporan keuangan tahun 2012 disetujui oleh Manajemen untuk
diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2013. Bagaimana Entitas A
mengklasifikasi pinjaman obligasi tersebut?
Pengujian Tahap Akhir – Peristiwa setelah periode
pelaporan (3)
Beberapa prosedur khusus diterapkan untuk kejadian
setelah periode pelaporan adalah:
Membaca laporan keuangan interim yang terakhir dan dengan
laporan keuangan yang akan dilaporkan;
Meminta keterangan dengan pejabat yang bertanggung jawab atas
masalah keuangan dan akuntansi tentang: (1) Apakah ada
komitmen yang terjadi pada tanggal neraca, (2) Apakah ada
perubahan yang cukup signifikan dalam modal saham, utang
jangka panjang, atau modal kerja sampai pada tanggal pertanyaan
diajukan, (3) Status sekarang mengenai unsur, dalam laporan
keuangan yang dilaporkan, yang dipertanggungjawabkan
berdasarkan data sementara (4) Apakah penyesuaian yang tidak
biasanya terjadi telah dibuat selama periode dari tanggal neraca
sampai dengan tanggal pertanyaan diajukan
Pengujian Tahap Akhir – Peristiwa setelah periode
pelaporan (4)
Beberapa prosedur .....(lanjutan)
Membaca notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi
lainnya dan apabila notulen rapat tidak tersedia, auditor meminta
keterangan mengenai masalah yang dibicarakan dalam rapat tersebut
Meminta keterangan kepada konsultan hukum klien tentang adanya
tuntutan hukum, klaim dan keputusan pengadilan
Mendapatkan surat representasi dari pejabat yang berwenang tentang
apakah setiap peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang
dilaporkan oleh auditor independen, menurut pandangan para eksekutif
tersebut akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam
laporan-laporan tersebut
Pengujian Tahap Akhir – Kelangsungan hidup
Jika tim yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka waktu satu tahun, tim harus:
Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang
ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa
tersebut
Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat
secara efektif dilaksanakan
Setelah tim mengevaluasi rencana manajemen, tim mengambil
kesimpulan apakah tim masih memiliki kesangsian besar
mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu satu tahun
Pengujian Tahap Akhir – Kelangsungan hidup
(2)
Kondisi dan peristiwa yang mengidentifikasi tentang
kesangsian perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya;
Trend negatif
Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan
Masalah intern, seperti pemogokan kerja,
ketergantungan akan satu proyek tertentu,
ketergantungan pemasok
Masalah luar yang telah terjadi, misalnya pengaduan
gugatan pengadilan, dll.
Pengujian Tahap Akhir – Kelangsungan hidup
(3)
Prosedur yang mungkin diambil tim adalah:
Prosedur analitik
Review terhadap Peristiwa setelah periode pelaporan
Review terhadap kepatuhan terhadap syarat-syarat utang dan
perjanjian penarikan utang
Pembacaan notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan
komite atau panitia penting yang dibentuk
Permintaan keterangan kepada penasihat hukum entitas tentang
perkara pengadilan, tuntutan, dan pendapatnya mengenai hasil
suatu perkara pengadilan yang melibatkan entitas tersebut
Konfirmasi dengan pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga mengenai
rincian perjanjian penyediaan atau pemberian bantuan keuangan
Meminta Surat Representasi Manajemen
Representasi manajemen merupakan bagian dari bukti audit tetapi bukan
merupakan pengganti bagi penerapan prosedur audit.
Jika suatu representasi yang dibuat oleh manajemen bertentangan dengan
bukti audit lain, tim harus menyelidiki keadaan tersebut dan
mempertimbangkan keandalan representasi tersebut.
Representasi tertulis dari manajemen wajib diperoleh untuk semua laporan
keuangan dan periode yang dicakup oleh laporan audit. Sebagai contoh, jika
laporan keuangan komparatif dilaporkan, representasi tertulis yang diperoleh
pada penyelesaian audit yang terkini harus mencakup semua periode yang
dilaporkan.
Representasi tertulis harus ditujukan kepada tim audit. Karena tim
berkepentingan dengan peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal
laporannya yang mungkin memerlukan penyesuaian terhadap atau
pengungkapan dalam laporan keuangan, representasi harus dibuat per tanggal
laporan audit.
TERIMA KASIH
Aris Suryanta : aris.suryanta@kanaka.co.id; o812 845 9545