Artrititis Stase Gerontik Oktaviana Surnia
Artrititis Stase Gerontik Oktaviana Surnia
01 Backgrounds 03 Reminder
Genetik Faktor infeksi
02 Avatars 04 Planning
Hormon sex HeatShockProtein
(HSP)
Menifestasi klinik
1. Nyeri pada anggota gerak.
2. Kelemahan otot.
3. Peradangan dan bengkak pada sendi.
4. Kekakuan sendi.
5. Kejang dan kontraksi pada otot.
6. Gangguan fungsi.
7. Sendi berbunyi (Krepitasi)
8. Sendi goyah.
9. Timbulnya perubahan bentuk (Deformitas).
10. Timbulnya benjolan nodul.
Patofiologi
Peradangan AR berlangsung terus-menerus dan menyebar ke struktur-struktur sendi dan
sekitarnya termasuk tulang rawan sendi dan kapsul fibrosa sendi. Ligamentum dan tendon
meradang. Peradangan ditandai oleh penimbunan sel darah putih, pengaktivan komplemen,
fagositosis ekstensif dan pembentukan jaringan parut. Peradangan kronik akan menyebabkan
membran sinovium hipertrofi dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang
menyebabkan nekrosis sel dan respons peradangan berlanjut. Sinovium yang menebal
kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar ke
seluruh sendi sehingga semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut.
Proses ini secara lambat merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas.
Pemeriksaan diagnostik
01 Backgrounds 03 Reminder
Pendidikan Latihan Fisik dan
Termoterapi
02 Avatars 04 Planning
Istrirahat Obat-obatan
Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik yang
merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti imflamasi non steroid (OAINS) atau
obat pengubah jalan penyakit DMARD (disease modifying antirheumatoid drugs) yang
menjadi faktor penyebab mortalitas utama pada artritis rheumatoid. Komplikasi saraf yang
terjadi tidak memberikan gambaran yang jelas, sehingga sukar dibedakan antara akibat lesi
artikular dan lesi neuropatik.
Menu
01
Konsep dasar
keperawatan
For teachers For students
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungkan dengan agen pencedera distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Deformitas
skeletal.Nyeri, ketidaknyamanan, Intoleransi aktivitas, penurunan
kekuatan otot.
3.Defisiensi pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan kurangnya
pemahaman/ mengingat,kesalahan interpretasi informasi
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal;
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak,depresi
n Diagnosis keperawatan tujuan Intervensi
o
1 Nyeri akut Setelah dilakuakn tindakan Manajemen nyeri
keperawatan selama 2 x 24 jam Observasi
diharapkan tingkat nyeri menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dengan kriteria hasil : dan intensitas nyeri
Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
Meringis menurun - Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
Gelisah menurun - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Frekuensi nadi membaik Terapeutik
Tekanan darah membaik - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. Terapi pijat, kompres hangat/dingin, hypnosis, relaksasi
napas dalam)
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
- Fasilitasi isterahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
-Jelaskan strategi mengatasi nyeri
-Anjurkan untuk memonitor nyeri secara mandiri
-Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
n Diagnosis keperawatan tujuan Intervensi
o
1 Ganguan mobilitas fisik Setelah dilakuakn tindakan Dukungan mobilisasi
keperawatan selama 2 x 24 jam Observasi
diharapkan tingkat nyeri menurun - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
dengan kriteria hasil : - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Pergerakan ekstremitas - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
meningkat memulai mobilisasi
Kekuatan otot meningkat Terapeutik
Rentang gerak meningkat - fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
Nyeri menurun - Fasilitasi melakukan pergerakan
Kakuan sendi menurun - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
-anjurkan melakukan mobilisasi dini
-Anjurkan untuk mobilisasi sederhanan yang harus
dilakukan di tempat ridur ,pindah ditempat tidur ke kursi
Terima kasih