1. Halimah Wahyuningtiyas
2. Shella Selina
3. Yuliana Putri W.
4. Wahyu Minarsih
5. Nurlita Makhyasari
6. Bella Saghita
01
KONSEP PENYAKIT
Cedera Kepala
DEFINISI
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
disertai atau tanpa disertai perdarahan intersisial dalam substansi otak
tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.
Jatuh
Kekerasan
ETIOLOGI
Menurut Andra Saferi Wijaya, Yessie Mariza Putri (2013) ada 2 macam cedera kepala,
yaitu:
Trauma Tajam
Adalah trauma oleh benda tajam yang menyebabkan cedera setempat dan
menimbulkan cedera local. Kerusakan local meliputi contusion serebral,
hematom serebral, kerusakan otak sekunder yang disebabkan perluasan
masa lesi, pergeseran otak atau hernia.
Trauma Tumpul
Adalah trauma oleh benda tumpul dan menyebabkan cedera menyeluruh
(difusi). Kerusakannya menyebar secara luas dan terjadi dalam 4 bentuk
yaitu cedera akson, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak menyebar,
dan hemoragi kecil multiple pada otak koma terjadi karena cedera
menyebar pada hemisfer cerebral, batang otak atau keduanya.
PATOFISIOLOGI
Proses patofisiologi cedera otak dibagi menjadi dua yang didasarkan pada asumsi bahwa
kerusakan otak pada awalnya disebabkan oleh kekuatan fisik yang lalu diikuti proses
patologis yang terjadi segera dan sebagian besar bersifat permanen.
4. Hematoma subdural
Akut/Subakut Kronik
• Berubah-ubah hilang kesadaran • Gangguan mental
• Sakit kepala • Sakit kepala yang hilang timbul
• Otot wajah melemah • Perubahan tingkah laku
• Melemahnya tungkai pada salah satu • Kelemahan yang hilang timbul pada
sisi tubuh salah satu tungkai pada sisi tubuh
• Gangguan penglihatan • Meningkat ganggguan penglihatan
PENATALAKSANAAN
Non Pembedahan
• Glukokortikoid (dexamethazone ) untuk mengurangi edema
• Diuretic osmotic (manitol) diberikan melalui jarum dengan filter untuk
mengeluarkan kristal-kristal microskopis
• Diuretic loop (misalnya furosemide) untuk mengatasi peningkatan tekanan
intracranial
• Obat paralitik (pancuronium) digunakan untuk klien dengan ventilasi mekanik
untuk mengontrol kegelisahan agitasi yang dapat meningkatkan resiko
peningkatan tekanan intracranial
Pembedahan (Kraniotomi)
Yang diindikasikan untuk :
• Mengatasi subdural atau epidural hematoma
• Mengatasi peningkatan tekanan cranial yang tidak terkontrol
• Mengobati hidrosefalus
KOMPLIKASI
A. Faktor kardiovaskuler
• Cedera kepala menyebabkan perubahan fungsi jantung mencakup aktivitas aktipikal moikardial, perubahan
tekanan vaskuler dan edema paru.
• Tidak adanya stimulus endogen saraf simpatis mempengaruhi penurunan curah jantung dan meningkatkan
atrium kiri. Akibatnya tubuh berkompensasi dengan meningkatkan tekanan sistolik. Pengaruh dari adanya
peningkatan tekanan atrium kiri adalah terjadinya edema paru.
B.Faktor respiratori
• Adanya edema paru pada cedera kepala dan vasokonstriksi paru atau hipertensi paru menyebabkan
hiperpnea dan bronkokontriksi
• Konsetrasi oksigen dan karbondioksida mempengaruhi aliaran darah. Bila PO2 rendah, aliran bertambah
karena terjadi vasodilatasi. Penurunan PC02, akan terjadi alkalosis yang menyebabkan vasokonstriksi (arteri
kecil) dan penurunan CBF (Celebral Blood Fluid) sehingga oksigen tidak dapat sampai ke otak dengan baik.
• Edema otak ini menyebabkan kematian otak (iskemik) dan tingginya tekanan intrakranial (TIK) yang dapat
menyebabkan herniasi dan penekanan batang otak atau medulla oblongata.
KOMPLIKASI
C. Faktor metabolism
• Pada cedera kepala perubahan metabolisme seperti trauma tubuh lainnya yaitu kecenderungan retensi
natrium dan air dan hilangnya sejumlah nitrogen
• Retensi natrium juga disebabkan karena adanya stimulus terhadap hipotalamus, yang menyebabkan
pelepasan ACTH dan sekresi aldosterone
D. Faktor gastrointestinal
• Trauma juga mempengaruhi system gastrointestinal. Setelah cedera kepala (3 hari) terdapat respon tubuh
dengan merangsang aktivitas hipotalamus dan stimulus vagus. Hal ini akan merangsang lambung menjadi
hiperasiditas, dan mengakibatkan terjadinya stress alser.
E. Faktor psikologis
• Selain dampak masalah yang mempengaruhi fisik pasien, cedera kepala pada pasien adalah suatu
pengalaman akan mempengaruhi psikis pasien. Demikian pula pada trauma berat yang menyebabkan
penurunan kesadaran dan penurunan fungsi neuorologis akan mempengaruhi psikologis pada pasien dan
keluarga.
PATHWAY
Benturan Kepala
Trauma Kepala
Luka terbuka Perubahan pada cairan intra dan ekstra sel → edema Nyeri akut
Peningkatan suplai darah ke daerah trauma →
vasodilatasi
Resiko tinggi terhadap
Infeksi
Tekanan intracranial ↑