LINUS DARISERA 1211420120125 YULIANA TUHEHAY 12114201180102 PRISKILIA LATUNY 12114201180071 NOVALINDA PERULU 12114201180193 SARINA RUMLAWANG 12114201180025 POLNAYA BATSERIN 12114201180126 PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAUPETIK PASIEN KRITIS Komunikasi terapeutik adalah Pasien kritis adalah perubahan dalam komunikasi antara perawat proses yang mengindikasi hasilnya kepada pasiennya yang dilakukan sembuh atau mati. untuk penyembuhan pasien tersebut. Tujuan utama komunikasi Pasien kritis adalah pasien yang terapeutik adalah untuk memerlukan pemantauan yang canggih mengurangi beban perasaan dan dan terapi yang intensif (perawatan pikiran sehingga dapat intensif). mempercepat kesembuhan pasien. Karakteristik Situasi Kritis
cenderung ingin mencari informasi tidak begitu mementingkan penjelasan
lebih jelas (information seeking) dokter (non information seeking). Information seeking, mereka belum Non information seeking, yang masih ada merasa puas kalau dokter belum bisa di pedesaan yang penduduknya masih ataupun belum sempat menjawab polos, kalangan yang latar pendidikannya pertanyaan mereka, banyak kurang, para pasien yang sudah terlampau mengajukan pertanyaan yang sama, percaya pada dokternya atau terlanjur lebih banyak mengungkapkan menganggap terapi yang diberikan dokter selalu cocok dengan segala macam gejala keluhan dibanding mendengar penyakit yang dikeluhkan. Mereka tidak informasi dokternya. terlalu peduli apa nama penyakitya, bagaimana bisa terjadi, bagaimana kemungkinan sembuh dan lain-lain. Komunikasi Terapeutik dengan Pasien Kritis Komunikasi dengan pasien kritis merupakan Ada karakteristik komunikasi suatu komunikasi dengan menggunakan teknik komunikasi khusus/teurapetik dikarenakan yang berbeda pada klien kritis ini, fungsi sensorik dan motorik pasien mengalami kita tidak menemukan feed back penurunan sehingga seringkali stimulus dari (umpan balik), salah satu elemen luar tidak dapat diterima klien dan klien tidak dapat merespons kembali stimulus tersebut. komunikasi. Ini dikarenakan klien Pasien yang kritis atau yang sering kita sebut tidak dapat merespon kembali apa dengan koma, dengan gangguan kesadaran yang telah kita komunikasikan merupakan suatu proses kerusakan fungsi otak yang berat dan dapat membahayakan sebab pasien sendiri tidak sadar. kehidupan. Next…… Untuk berkomunikasi dengan pasien kritis ini, ada baiknya kita mengetahui keadaan psikologinya terlebih dahulu agar memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan pasien. Tidak hanya dengan pasiennya saja, tetapi komunikasi antara perawat dan keluarga pasien pun harus tetap dilakukan. Karena tidak hanya pasien yang membutuhkan dukungan secara psikologi, namun keadaan keluarga yang cemas juga sangat membutuhkan suatu komunikasi terapeutik dari perawat. Fungsi Komunikasi Terapeutik Cara Berkomunikasi dengan Pasien Kritis dengan Pasien Kritis
Menurut Pastakyu (2010), Dalam berkomunikasi kita dapat
komunikasi dengan klien dalam menggunakan teknik-teknik proses keperawatan memiliki terapeutik, walaupun pada pasien beberapa fungsi, yaitu: tidak sadar ini kita tidak menggunakan keseluruhan teknik. • Mengendalikan Perilaku Teknik terapeutik, perawat tetap • Perkembangan Motivasi dapat terapkan. Adapun teknik yang • Pengungkapan Emosional dapat terapkan, meliputi: • Informasi • Menjelaskan • Memfokuskan • Memberikan Informasi • Mempertahankan ketenangan Tahap komunikasi dengan pasien tidak sadar Komunikasi terapeutik terdiri atas 4 fase, yaitu fase pra interaksi, fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi: 1. Fase Prainteraksi 2. Fase Orientasi 3. Fase kerja / lanjutan 4. Fase terminasi SEKIAN & TERIMA KASIH