Anda di halaman 1dari 10

AZAS

PELAKSANAAN

SYARAT HUKUM TUJUAN


LEMBAGA PENGELOLAAN PENGELOLAAN
ZAKAT ZAKAT
ZAKAT

LEMBAGA
ZAKAT
KELOMPOK 6

• AHDIYAT AHMAD B M (10183813)

• VERY KURNIAWAN (10183801)

• MILENINGGA CMJ (10183803)


HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT

Pengelolaan zakat di Indonesia diatur melalui Undang-Undang NO 23


Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat. Undang-Undang yang disahkan
tanggal 25 November 2011 ini menggantikan Undang-undang
sebelumnya dengan Undang-Undang NO 38 tahun 1999 tentang
pengelolaan Zakat.
AZAS PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

Pengelolaan zakat berasaskan iman dan takwa, keterbukaan dan


kepastian hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Undang-undang pengelolaan zakat mengamanatkan agar zakat dikelola
dengan berdasarkan: Syariat Islam, Amanah, Keadilan, Berkepastian
Hukum, Terintegritas, Akuntanbilitas. (Ayat 2 UU No 23 tahun 2011)
TUJUAN PENGELOLAAN ZAKAT

Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan


pengkordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunan zakat. Pengelolaan zakat bertujuan untuk:

• Meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan dalam


pengelolaan zakat
• Meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.
• Meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat
LEMBAGA ZAKAT

Lembaga pengelola zakat di indonesia yaitu BAZNAZ dan LAZ.

• (BAZNAS) Badan Amil Zakat Nasional merupakan lembaga


pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung
jawab kepada Presiden melalu Mentri dan juga berwenang
melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional.

• (LAZ) Lembaga Amil Zakat adalah intitusi pengelolaan zakat yang


sepenunya dibentuk atas prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat
yang bergerak di bidang da’wah, pendidikan, sosial dan
kemaslahatan umat Islam. Lembaga Amil Zakat dikukuhkan, dibina
dan dilindung pemerintah.
Perbedaan BAZNAS dan LAZ yaitu dalam menjalankan oprasionalnya,
BAZNAS dibiayai oleh dana APBN atau APBD sedangkan LAZ hanya
dibiayai oleh Hak Amil dari total dana zakat yang berhasil mereka
himpun. Dan LAZ sendiri kedudukannya berada dibawah naungan
BAZNAS dalam tugasnya untuk mengelola Zakat.
Untuk membantu BAZNAS dalam meningkatkan kinerja pengelolaan
zakat nasional LAZ wajib melapor secara berkala kepada BAZNAS atas
pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
yang telah diaudit syariat dan keuangan. Zakat wajib didistribusikan
oleh mustashik sesuai dengan syariat islam. Pendistribusian dilakukan
berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip
pemerataan, keadilan dan kewilayahan agar zakat dapat
didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir
miskin dan peningkatan kualitas umat apabila kebutuhan dasar
mustahik telah terpenuhi.
SYARAT LEMBAGA ZAKAT

Untuk membantu Baznas dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian,


dan pendayagunaan Zakat, masyarakat dan dapat membentuk LAZ.
Pembentukan LAZ wajib mendapat ijin dari mentri atau pejabat yang ditunjuk
oleh menteri. Untuk mendapatkan pengukuhan oleh pemerintah, Lembaga
Pengelola Zakat harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut:

• Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang


pendidikan, dakwah, dan sosial.
• Berbentuk lembaga berbadan hukum
• Memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk
melaksanakan kegiatannya.
• Bersifat Nirlaba
• Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat
TERIMAKASIH
AZAB TEMAN YANG BANYAK BERTANYA
WAKTU TEMANNYA PRESENTASI

Anda mungkin juga menyukai