Anda di halaman 1dari 23

API DAN

KEBAKARAN
NURYANI, S.Farm., Apt.
SMK MA’ARIF NU 2 AJIBARANG
Latar belakang

 Kebakaran adl kejadian yang tidak diinginkan oleh


setiap orang
 Merupakan kecelakaan dengan akibat fatal
 Kerugian yang ditimbulkan sangat beragam, mulai
dr harta s.d jiwa
 Pada dunia industri, kebakaran dapat
menimbulkan kerugian berupa terhentinya proses
produksi sehingga perusahaa merugi dalam jumlah
yang sangat besar (materi, gedung, asuransi
pegawai, rehabilitasi)
Pengertian

 API
Suatu massa zat gas yang timbul karena adanya reaksi
eksotermis dan dapat menghasilkan panas, nyala,
cahaya, asap dan bara. (Dinas Kebakaran DKI Jakarta,
1994)

 KEBAKARAN
Adalah suatu nyala api, baik kecil maupun besar pada
tempat yang tidak kita kehendaki, merugikan pada
umumnya sukar dikendalikan (Perda DKI,1992)
Unsur Api

 OKSIGEN

Sumber oksigen adalah dari udara,


dimana dibutuhkan paling sedikit sekitar
15% volume oksigen dalam udara agar
terjadi pembakaran. (O2 di atmosfer 21%)
Unsur Api

 PANAS

Sumber panas diperlukan untuk mencapai


suhu penyalaan sehingga dapat mendukung
terjadinya kebakaran. Sumber panas antara
lain: panas matahari, permukaan yang
panas, nyala terbuka, gesekan, reaksi kimia
eksotermis, energi listrik, percikan api
listrik, api las / potong, gas yang dikompresi
Unsur Api

 BAHAN BAKAR

Bahan bakar adalah semua benda yang dapat


mendukung terjadinya pembakaran. Ada tiga wujud
bahan bakar, yaitu padat, cair dan gas.

Untuk benda padat dan cair dibutuhkan panas


pendahuluan untuk mengubah seluruh atau sebagian
darinya, ke bentuk gas agar dapat mendukung
terjadinya pembakaran.
Unsur Api (Bahan Bakar)

 BENDA PADAT
Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan sisa
berupa abu atau arang setelah selesai terbakar. Contohnya:
kayu, batu bara, plastik, gula, lemak, kertas, kulit dll.

 BENDA CAIR
Bahan bakar cair contohnya: bensin, cat, minyak tanah,
pernis, turpentine, lacquer, alkohol, olive oil, dan lainnya.

 BENDA GAS
Bahan bakar gas contohnya: gas alam, asetilen, propan,
karbon monoksida, butan, dll
Teori Api
Teori Api menurut Dinas KebakaranDKI Jakarta terdiri dari
segitiga api atau
THE FIRE TRIANGLE OF COMBUSTION

A. Panas (Heat/energi)
Api Terbuka (Open Flame)
Sinar Matahari (Sun Light)
Energi Mekanik
Gesekan (friction) antara dua benda
Benturan antara dua benda
Teori Api
B. Kompresi (Compression)
Pemampatan udara dan gas
Pemipitan benda-benda padat seperti timbunan sampah

C. Listrik (Elektrik)
Beban lebih pada kabel listrik
Peralatan listrik (kompor, setrika, dll)

D. Proses Kimia
Kapur sirih dengan air
Asam sulfat dengan air
Teori Api
E. Panas Berpindah (Heat Transfer)
a. Radiasi (Radiation), panas berpindah dari satu tempat ke tempat
lain dengan memancarkan melalui udara ke semua arah.
b. Konduksi (Conduction), panas berpindah dari satu tempat ke
tempat lain dengan cara menjalar melalui benda (logam) ke
semua arah.
c. Konveksi (Convection), panas berpindah dg cara mengalir melalui
udara atau cairan ke semua arah
d. Direct burning (Direct flame contact),panas berpindah secara
langsung terkena lidah api, bara atau nyala.
Teori Api
F. Oksigen-zat asam
Terdapat bebas di udara. Komposisi udara :
20% Oksigen
79% Nitrogen
1% campuran Neon, Xeon, Argon, Krypton, Hidrogen, air

G. Benda/bahan
Titik nyala (Flash Point)
Suhu Nyala (Auto Ignition Temperature)
Daerah yang bisa terbakar (Flammable Range)
Klasifikasi Api/Kebakaran

Klasifikasi kebakaran atau api yang dianut


oleh Indonesia adalah klasifikasi
kebakaran mengadopsi sistem National
Fire Protection Association (NFPA), sesuai
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Indonesia
melalui Peraturan PER.MEN:
NO/PER/04/MEN/1980 tertanggal 14 April
1980.
Klasifikasi Api/Kebakaran

KELAS A

Adalah kebakaran atau api yang terjadi pada bahan


bakar padat, seperti; kayu, kain, kertas, kapuk, karet,
plastik dan lain sebagainya.
Klasifikasi Api/Kebakaran

KELAS B

Adalah kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar


cair, seperti: bensin, minyak tanah, spirtus, solar, avtur
(jet fuel) dan lain sebagainya.
Klasifikasi Api/Kebakaran

KELAS C

Adalah kebakaran atau api yang terjadi karena


kegagalan fungsi peralatan listrik
Klasifikasi Api/Kebakaran

KELAS D

Adalah kebakaran atau api yang terjadi pada bahan


bakar logam atau metal, seperti; magnesium, titanium,
aluminium, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Bahaya Kebakaran

Adalah pengelompokan tempat/hunian/lokasi berdasarkan


jumlah bahan-bahan dan kemudahan terbakarnya
sehingga mempengaruhi kecepatan rambat api.

 Bahaya Kebakaran Ringan


 Bahaya Kebakaran Sedang I
 Bahaya Kebakaran Sedang II
 Bahaya Kebakaran Sedang III
 Bahaya Kebakaran Berat I
 Bahaya Kebakaran Berat II
Bahaya Kebakaran Ringan

Adalah ancaman bahaya kebakaran yang punya nilai dan


kemudahan terbakar rendah, melepaskan panas rendah
sehingga kecepatan rambat api rendah. Contohny
adalah :

 Perkantoran
 Tempat ibadah
 Tempat pendidikan
 Ruang rawat inap
Bahaya Kebakaran Sedang I

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan


kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan mudah
terbakar tidak lebih dari 2,5 meter, pelepasan panas
sedang sehingga penjalaran api sedang, contohnya :

 Pabrik gelas/kaca
 Restoran
 Pabrik asbes
Bahaya Kebakaran Sedang II

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan


kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan mudah
terbakar tidak lebih dari 4 meter, pelepasan panas
sedang sehingga penjalaran api sedang, contohnya :

 Penggilingan biji2an
 Pabrik roti dan minuman
 Teater,auditorium, karaoke
Bahaya Kebakaran Sedang III

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan


kemudahan terbakar agak tinggi, pelepasan panas agak
tinggi sehingga penjalaran api agak cepat, contohnya :

 Pabrik karet
 Pabrik plastik
 Pabrik gula
Bahaya Kebakaran Berat I

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan


kemudahan terbakar tinggi, pelepasan panas tinggi
sehingga penjalaran api cepat, contohnya :

 Subway, hangar pesawat


 Kilang minyak
 Pabrik wool
Bahaya Kebakaran Berat II

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan


kemudahan terbakar sangat tinggi, pelepasan panas
sangat tinggi sehingga penjalaran api sangat cepat,
contohnya :

 Pabrik selulosa
 Pabrik mesiu

Anda mungkin juga menyukai