3. PPh 22
Pungut
4. PPN
5. Bea Materai
PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK
Pemotongan Pemungutan
• Kegiatan memotong sebesar pajak yang • Kegiatan memungut sejumlah pajak yang
terutang dari keseluruhan pembayaran yang terutang atas suatu transaksi.
dilakukan. • Pemungutan pajak akan menambah
• Pemotongan ini dilakukan oleh pihak-pihak besarnya jumlah pembayaran atas
yang melakukan pembayaran atau gaji perolehan barang.
terhadap penerima gaji atau pegawainya. • Ada juga beberapa kasus dimana
• Pihak pembayar penghasilan atau gaji pemungutan diakukan oleh pihak
memiliki tanggung jawab penuh atas pembayar dengan mekanisme yang sama
pemotongan, penyetoran, hingga pelaporan dengan pemotongan pajak.
pajak yang dilakukan pada pegawainya. • Lebih sederhana, pemungutan ini akan
• Jadi sederhananya, pemotongan akan menambah besarnya jumlah nominal yang
mengurangi jumlah gaji atau pembayaran harus dibayarkan atas suatu transaksi.
yang diterima oleh pihak pegawai.
PPh PASAL 21
BERKESINAMBUNGAN
PEGAWAI TETAP
TIDAK BERKESINAMBUNGAN
Pegawai Tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu
secara teratur.
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila
pegawai yang bersangkutan bekerja (Buruh Harian, Buruh Mingguan, Tukang Batu, Kuli Bongkar Muat
Barang.
Imbalan kepada Bukan Pegawai adalah penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
terutang atau diberikan kepada Bukan Pegawai sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang
dilakukan, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan penghasilan sejenis lainnya.
Bukan Pegawai Berkesinambungan adalah orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai
Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun
yang dibayar atau terutang lebih dari satu kali dalam satu tahun kalender sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, atau kegiatan.
Bukan Pegawai Tidak Berkesinambungan adalah orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak
Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
dibayar atau terutang hanya satu kali dalam satu tahun kalender sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
atau kegiatan.
Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti
rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau kegiatan lainnya
dan menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut
BUKAN PEGAWAI
1. Imbalan kepada Distributor Multi Level Marketing (MLM).
2. Imbalan kepada Petugas Dinas Luar Asuransi.
3. Dan imbalan kepada para Penjaja Barang Dagangan.
4. Imbalan kepada Tenaga Ahli.
5. Imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima Penghasilan dan bersifat
berkesinambungan.
6. Serta imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima penghasilan dan
tidak bersifat berkesinambungan.
Contoh Bukan Pegawai
1. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, seperti Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter,
Konsultan, Notaris, Penilai, serta Aktuaris.
2. Pemain Musik, Pembawa Acara, Penyanyi, Pelawak, Artis, Sutradara, Kru Film, Foto Model,
Peragawan/Peragawati, Pemain Drama, Penari, Pemahat, Pelukis, dan seniman lainnya.
3. Olahragawan.
4. Penasihat, Pengajar, Pelatih, Penceramah, Penyuluh, serta Moderator.
5. Pengarang, Peneliti, serta Penerjemah.
6. Para pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya,
telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial.
7. Agen periklanan.
8. Pengawas serta Pengelola Proyek.
9. Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantaranya.
10. Para petugas penjaja barang dagangan.
11. Para petugas dinas luar asuransi.
12. Distributor perusahaan multi level marketing (MLM) atau kegiatan sejenis lainnya
Status Kepegawaian dan PPh 21
Kepegawaian PPh 21
Tetap Penghasilan Net - PTKP
Tidak Tetap • Tidak ada PPh 21 yang dipotong jika upah harian atau rata-rata upah harian kurang
dari Rp 450.000 dan jumlah kumulatif dalam satu bulan belum melebihi Rp
4.500.000.
• PPh 21 harus dipotong sebesar upah harian atau rata-rata upah harian dikurangi Rp
450.000, lalu dikalikan 5% jika, Upah harian atau rata-rata upah harian sudah lebih
dari Rp.450.000 tetapi jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender belum melebihi
Rp 4.500.000.
• PPh 21 harus dipotong sebesar upah harian atau rata-rata upah dikurangi PTKP
sehari lalu dikalikan 5%, jika, jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender sudah lebih
dari Rp.4.500.000, tetapi kurang dari Rp.10.200.000.
• Berlaku Tarif pada Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat (1) huruf (a), jika,
jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender sudah lebih dari Rp 10.200.000.
Bukan Pegawai
Tarif PPh 21
Penghasilan Kena Pajak
(Pasal 17) PPh
Skema Pemajakan
Skema Pajak Final
PPh 21 Final Honor PNS
PNS
Ada 1,5 %
NPWP
Rekanan
Tidak Ada 3%
Dikecualikan Dikecualikan
Penyerahan Barang yang Jumlahnya Paling Banyak
Rp. 2.000.000,-
Sewa Tanah
dan/atau Bangunan
10%
Tari Jasa Konstruksi
f
JASA
KONSTRUKSI
Perencanaan/
Pelaksanaan
Pengawasan
2% 3% 4% 4% 6%
Pengertian
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Menyampaikan
Tagihan
+ Faktur Pajak
Pengertia
Faktur
FAKTUR PPN
n
Saat
Pembuatan
Faktur Pajak PPN dibayar dan
oleh PKP Pada saat dibuat tagihan disetor paling lambat
Rekanan Ke Bendahara tanggal 7 bulan
berikutnya
Penomoran
Faktur Pajak
FAKTUR PAJAK
TIDAK LENGKAP
Tidak Dipungut
Tidak Dipungut Bendaharawan Bendaharawan
Untuk transaksi yang tidak melebihi dari jumlah Rp. 2.000.000,00 dipungut dan
disetor oleh Pengusaha kena Pajak Rekanan Pemerintah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku umum.