Anda di halaman 1dari 21

Deep Vein Trombosis

Oleh : Marcellino Mettafortuna .S


Pembimbing : dr. Sri Marwanta, SpPD,Mkes,FINASIM
Definisi
• Suatu Kondisi yang Dikarakteristikan oleh bekuan darah pada vena,
dan paling sering terjaddi pada ekstremitas bawah, sering kali naik
menjadi emboli dan jaringan nekrosis
• DVT Terbagi menjadi dua ,prognosis :
1. Trombosis Vena Betis ,dimana trombosu tetap berada di vena betis dalam
2. Trombosis Vena Paroksimal, dimana melibatkan vena popliptea, iliaka,atau
femoral

Tria Virchow :
1.Gangguan Aliran darah yang menyebabkan stasis
2.Gangguan pada keseimbangan Prokoagulan dan Antikoagulan yang
menyebabkan aktivasi dari factor pembekuan
3.Gangguan pada pembuluh darah endotel yang menyebabkan prokoagulan
Anamesis
• Kram pada betis yang menetap selama beberapa hari dan
menyebabkan rasa tidak nyaman seiring berrjalanya waktu
• Kaki Bengkak , Nyeri tungkai bawah
• Riwayat Trombosis sebelumnya
• Riwayat Trombosis dalam keluarga
Pemeriksaan Fisik
• Rasa tidak nyaman pada palpasi ringan betis bagian bawah
• Edema Unilateral, erritema hangat, nyeri, pembuluh darah superfisial
dapat teraba , Homan’s Sign (+),distensi Vena, Sianosis,Diskolerasi
Pemeriksaan Penunjang
• Kadar Antitrombin III menurun
• Kadar FDP meningkat
• Titer D-Dmer Meningkat, Mengindikasikan adanya thrombosis yang
aktif, sensitive ,tapi tidak spesifik
• Radiologis :
• Compression USG (CUS) Sensitivitas 95 %, dan Spesifitas 96 %, untuk DVT
proksimal simptomatik ,Sensitivitas 11 -100% dan Spesifitas 90 -100 % untuk
DVT Distal Asimptomatik
• CT Scan dengan Kontras
• MRI
• Venografi (mendeteksi Trombosis Vena Distal terisolasi, thrombosis
Vena Iliaka,Vena Cava Superior
Farmakologi
• Antikoagulan :
• Terapi pilihan utama
• Kontraindikasi Absolut : Perdarahan Intrakranial, perdarahan aktif akut, pasca
operasi otak , mata , medulla spinalis , Hipertensi Maligna
• Kontraindikasi Relatif : Pasca bedah mayor , pasca insisden serebrovasculer,
pasca perdarahan saluran cerna aktif , hipertensi berat, gagal hati , ginjal
berat, trombositopenia berat ( trombosit < 50.000)
Pilihan Antikoagulan
• Jika diperlukan dosis LMWH ,disesuaikan untuk mencapai target anti
factor Xa : 0,6 – 1 IU /ML – 4 jam setelah pemberian LMWH
• Apabila Unfractionated Heparin digunakan sebagai terapi esensial,
sangatlah penting untuk mencapai efek antikoagulan yang adekuat
yaitu apt diatas bawah therapeutic range dalam 24 jam pertama
• Warfarin diberikan pada hari pertama dan kedua dengan dosis 5 mg/
hari untuk mencapai target INR 2-3 dalam 4 – 5 hari , pada usia lanjut
dengan berat badan rendah diberikan 2- 4 mg/hari
• Trombolisis , tidak digunakan karena resiko perdarahan intracranial
kecuali pada kasus thrombosis ileofemoral masih atau pada kasus
penelitian
• Anti Agregasi Trombosit ( Aspirin , Dipiridamol, Sulfinpirazon) ,bukan
terapi utama ,pemakaian bias dipertimbangkan setelah pemakaian 3-
6 minggu setelah terapi standar heparin dan warfarin
DVT pada kehamilan
• Warfarin merupakan kontraindikasi
• Terapin utama adalah unfractionated heparin subkutan dan LMWH
Jangka panjang , missal Tinzaparin 1x 175 IU /kg/hari/SC
Komplikasi
• Perdarahan akibat antikoagulan ,antiagregasi trombosit
• Trombositopenia Imbas Heparin
• Osteoporosis Imbas Heparin
Prognosis

• 50 % Pasien dengan DVT paroksimal simptomatis dengan pengobatan


tidak adekuat akan berkembang menjadi Emboli paru Simptomatis
dalam 3 bulan
• DVT dapat berulang meskipun telah mendapat terapi adekuat
• Sekitar 10 % DVT Simptomatis akan berkembang menjadi sindrom
post thrombosis berat dalam 5 th
•TERIMAKASIH……

Anda mungkin juga menyukai