Bell's Palsy
Bell's Palsy
BELL’S PALSY
DEFINISI
◼Paralisis nervus fasialis (N.VII) yang bersifat akut, unilateral,
perifer, dan mempengaruhi lower motor neuron.
Kelumpuhan otot- otot wajah pada satu sisi yang terjadi secara tiba-tiba beberapa jam sampai
beberapa hari (maksimal 7 hari).
Nyeri di sekitar telinga, rasa bengkak atau kaku pada wajah walaupun tidak ada gangguan sensorik.
Hipersalivasi
Berubahnya pengecapan.
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan gustometri (pemeriksaan fungsi pengecapan lidah)
4. Elektromiografi (untuk menentukan letak lesi)
TERAPI
Non Farmakologis :
1)Penggunaan air mata buatan (artificial tears) disarankan setiap jam saat
beraktivitas
2)Penggunaan plester mata saat tidur
3)Penggunaan kacamata saat beraktivitas untuk proteksi dan dan
mengurangi mata kering
4)Rehabilitasi fasial meliputi edukasi, pelatihan neuromuscular,
mengurut otot wajah yang lemah
Farmakologis :
▪Terapi steroid : Steroid yang sering digunakan adalah prednison atau prednisolon
dengan dosis prednison oral maksimal 40-60 mg/hari, sedangkan pemberian prednisolon
dengan dosisnya 1 mg/kgBB/hari (maksimal 70 mg) selama enam hari diikuti empat hari
tappering off.
▪Terapi antiviral : Dosis pemberian antiviral oral yaitu asiklovir untuk usia > 2 tahun adalah
80 mg/kgBB/hari dibagi empat kali pemberian selama 10 hari. Untuk dewasa bila dicurigai
terdapat etiologi HSV tipe 1 maka dapat diberikan asiklovir 5x400 mg PO selama 10 hari,
sedangkan untuk kecurigaan infeksi varicella zoster dibutuhkan dosis yang lebih tinggi
(5x800 mg PO)
Komplikasi