ASSEMBLER # 1

ARSITEKTUR KOMPUTER – DILIHAT DARI SEGI BAHASA

APPLICATIONS HIGH LEVEL LANGUAGE
LANGUAGE LEVELS
BAHASA ASSEMBLER DALAM SISTEM KOMPUTER
 PEMROGRAMAN ASSEMBLY LANGUAGE

 Menulis sebuah program di assembly lebih

mudah daripada bahasa mesin.
 Program perakitan lebih mudah dibaca.
 Program perakitan ditulis dengan
menggunakan simbol (Mnemonik).
 Program perakitan diterjemahkan ke dalam
kode mesin sebelum eksekusi
ASSEMBLY LANGUAGE

 Termasuk Low-Level Languange, dapat dibaca dan dimengerti oleh manusia sebagai hasil representasi
binary code yang dieksekusi oleh komputer
 Berorientasi pada mesin (machine dependent) dimana bahasa pemrogramannya sesuai dengan sistem
komputernya.
 Tipe pemrograman yang mungkin sulit atau tidak mungkin dilakukan dengan bahasa tingkat tinggi, seperti :
Komunikasi dengan sistem operasi secara langsung, program interfacing, program telekomunikasi dll
 Operasi dasarnya meliputi data movement, addition, substraction, comparison, shifting dan branching
PERAN ASSEMBLER
ASSEMBLER : DEFINITION
MACHINE CODE LANGUAGE
STRUKTUR ASSEMBLY
ELEMENT DARI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLER

Bahasa assembly dikategorikan sebagai bahasa tingkat rendah (low level

languange). Ini untuk menggambarkan kekhususannya sebagai bahasa yang
berorientasi pada machine dependent. Untuk membandingkan bahasa mesin dan
bahasa assembly, kita dapat melihatnya dari tiga karakteristik berikut :
1. Mnemonic Operation Code
2. Symbolic Operand Specification
3. Declaration Of Data/Storage Area
ELEMENT DARI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLER

1. Mnemonic Operation Code

ELEMENT DARI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLER

Gambar 2.1. berikut menunjukkan daftar instuksi operation codes dari bahasa dan bahasa assembly.
ELEMENT DARI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLER

2. Symbolic Operand Specification

ELEMENT DARI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLER

3. Declaration Of Data /Storage Area

STATEMENT ASSEMBLY LANGUANGE
STATEMENT ASSEMBLY LANGUANGE

1. Imperative Statement
STATEMENT ASSEMBLY LANGUANGE

2. Declarative Statement
STATEMENT ASSEMBLY LANGUANGE

3. Assembler Directive Statement

KEUNTUNGAN ASSEMBLY LANGUANGE
KEUNTUNGAN ASSEMBLY LANGUANGE