1. Adhesi atau
perlengketan
pascabedah.
2. Tumor atau polip.
3. Hernia
4. Volvulus
5. Intususepsi
b. Fungsional (non mekanik)
1) Ileus paralitik.
2) Lesi medula spinalis. Hal
tersebut dapat dikarenakan
adanya kerusakan saraf pada
sakral 4, misal pada penderita
spina bifida.
3) Enteritis regional
4) Ketidakseimbangan elektrolit
5) Uremia
Terdapat 2 jenis obstruksi :
1. Obstruksi paralitik (ileus paralitik atau
paralitic ileus)
Patofisiologi
Perbedaan utamanya adalah
obstruksi paralitik, paralitik
dihambat dari permulaan,
sedangkan pada obstruksi mekanis
peristaltik mula-mula diperkuat
kemudian intermiten akhirnya
hilang.
Manifestasi Klinik
a. Obstruksi Usus Halus
1) Nyeri perut yang bersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan
obstruksi pada usus halus tetapi intensitasnya jauh lebih rendah.
2) Muntah muncul terakhir terutama bila katup ileosekal kompeten.
Pada klien dengan obstruksi di sigmoid dan rectum, konstipasi dapat
menjadi gejala satu – satunya selama beberapa hari.
3) Akhirnya abdomen menjadi sangat distensi, loop dari usus besar
menjadi dapat dilihat dari luar melalui dinding abdomen.
4) Klien mengalami kram akibat nyeri abdomen bawah
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan
laboratorium
b.Pemeriksaan foto polos
abdomen
c. Pemeriksaan CT scan
d. Pemeriksaan radiologi
dengan barium enema
e. Pemeriksaan USG
f. Pemeriksaan MRI
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, suku/bangsa, alamat, tanggal masuk
RS dan lain-lain.
2. Keluhan Utama
Biasanya klien datang dengan keluhan; sakit perut yang hebat, kembung, mual,
muntah dan tidak ada defekasi/BAB yang lama.
3. Riwayat penyakit sekarang.
a. Perubahan pola BAB sejak kapan? (frekuensi, jumlah, warna, konsistensi ).
b. Sakit perut,kembung?
c. Mual,muntah,(frekuensi jumlah,warna, bau)
d. Apa ada demam,bisa platus?
e. Apa ada diberi obat sebelum masuk rumah sakit?
4. Riwayat penyakit dahulu.
a. Ada /tidak nyariwayat tumor ganas,polip/peradangan kronik?
b. Riwayat pernah tidak nyaoperasi pada daerah perut.
c. Bagaimana keadaan BAB . Apakah sering merasa sakitperut
kembung,sulit BAB dan keadaan fakes.
d. Apakah ada riwayat hernia?
e. Apakah pernah mengalami cedera Arauma?
5. Riwayat penyakit keluarga
a. Apakah ada yang pernah sakit seperti klein?
b. Apakah ada yang pernah mengalamipenyakit menularatau
keturunan?
6. Pemeriksaan fisik c) Klien kelihatan sakit bernafas
a. Keadaan umum karena perut kembung.
d) Abdomen tampak kembung.
1) Penampilan umum
e) Nampak tonjolan seperti
2) Tanda vital (TD, Pols, resp, bengkak pada bagian perut.
temp). 2) Auskultasi
3) TB, BB. Peristaltik usus
4) Kesadaran . menurun/meningkat.
b. Pemeriksaan fokus 3) Perkusi
1) Inspeksi a) Normal bunyi abdomen,
tegang, dan kembung.
a) Pada keadaan umum klien
b) Kulit daerah abdomen terasa
apakah kelihatan sakit, meringis. hangat, nyeri tekan.
b) Apakah ada muntah; warna c) Teraba benjolan/masa di
coklat bila obstruksi pada usus daerah abdomen.
halus.
7. Kebutuhan Biologis
a. Nutrisi:
1) Pola kebiasaan.
2) Jenis makanan/minuman.
b. Eliminasi
1) Pola.
2) Frekuensi.
3) Jumlah, warna, bau, konsistensi (BAB/BAK)
c. Istirahat/tidur
Mempunyai masalah/tidak.
d. Aktifitas
1) Apakah terganggu/terbatas.
2) Faktor yang memperingan atau memperberat.
3) Riwayat pekerjaan.
8. Riwayat Psikososial
Bagaimana pola pemecahan masalah klien terhadap masalahnya, demikian
juga keluarga.
9. Riwayat Sosial
a. Kebiasaan merokok, minuman keras, dan lain-lain.
b. Konsep diri terhadap masalah
B. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan distensi, kekakuan
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam
dan atau diforesis
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan absorbsi
D. Implementasi
Dilakukan sesuai intervensi keperawatan yang
disesuaikan dengan kondisi pasien.
E. Evaluasi
1.Kebutuhan cairan pasien kembali adekuat
2. Nyeri klien hilang/berkurang
3. Infeksi tidak terjadi
4. Kebutuhan nutrisi klien kembali adekuat
5. Pengetahuan klien dan keluarga bertambah
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH