Anda di halaman 1dari 25

Hidrosefalus

Angga & Bayu


Definisi
01
Definisi

Hydrocephalus merupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan


bertambahnya cairan cerebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan
intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirnya cairan serebro spinal (Ngatisyah, 1997).
Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga
meningkatkan tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus
membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi
ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Kongenital Non Kongenital


Etiologi
02
Etiologi

Sebab-sebab Prenatal
Sebab prenatal merupakan faktor yang bertanggung jawab atas
terjadinya hidrosefalus kongenital yang timbul in- utero ataupun setelah
lahir. Sebab-sebab ini mencakup malformasi ( anomali perkembangan
sporadis ), infeksi atau kelainan vaskuler. Pada sebagian besar pasien
banyak yang etiologi tidak dapat diketahui dan untuk ini diistilahkan
sebagai hidrosefalus idiopatik
Etiologi
Sebab-sebab Postnatal
 
1. Lesi masa menyebabkan peningkatan resistensi aliran liquor serebrospinal
dan kebanyakan tumor berlokasi di fosa posterior. Tumor lain yang
menyebabkan hidrosefalus adalah tumor di daerah mesencephalon. Kista
arachnoid dan kista neuroepitalial merupakn kelompok lesi masa yang
menyebabkan aliran gangguan liquor berlokasi di daerah supraselar atau
sekitar foramen magmum.
2. Perdarahan yang disebabkan oleh berbagai kejadian seperti prematur,
cedera kepala, ruptura malformasi vaskuler.
3. Semua meningitis bakterialis dapat menyebabkan hidrosefalus akibat dari
fibrosis leptomeningeal. Hidrosefalus yang terjadi biasanya multi okulasi,
hal ini disebabkan karena keikutsertaan adanya kerusakan jaringan otak
4. Gangguan aliran vena. Biasanya terjadi akibat sumbatan antomis dan
fungsional seperti akhondroplasia dimana terjadi gangguan drainase vena
pada basis krani, trombosis jugularis
Etiologi
Penyebab sumbatan aliran CSF, Penyebab sumbatan aliran CSF
yang sering terdapat pada bayi dan anak – anak. Penyebab
penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi adalah.

1. Stenosis Aquaductus sylv

2. Spina bifida dan cranium bifida


Patofisiologi
02
Patofisiologi

Hidrocephalus ini bisa terjadi karena konginetal (sejak lahir), infeksi (meningitis, pneumonia,
TBC), pendarahan di kepala dan faktor bawaan (stenosis aquaductus sylvii) sehingga
menyebabkan adanya obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan subarachnoid,
ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut dan merobek
garis ependymal. White mater dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi
pita yang tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga
walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan.
Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba – tiba / akut dan dapat juga selektif
tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus emergency.
Patofisiologi

Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk mengakomodasi
peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan mengembang
dan terasa tegang pada perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang
terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan tengah, pelebaran ini
menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan
(dominan Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada
foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae posterior menonjol
memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klien dengan tipe hidrosephalus diatas
akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil secara
disproporsional.
Patofisiologi

Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang pada didning
rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route kolateral cukup untuk mencegah dilatasi
ventrikular lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi.
Tanda & Gejala
03
Tanda & Gejala

Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama kelamaan menjadi
besar dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh peningkatan dimensi ventrikel
lateral dan anterior – posterior diatas proporsi ukuran wajah dan bandan bayi. Puncak
orbital tertekan kebawah dan mata terletak agak kebawah dan keluar dengan penonjolan
putih mata yang tidak biasanya. Tampak adanya dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala
menjadi tipis serta rapuh
Uji radiologis terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura yang terpisah pisah
dan pelebaran vontanela. Ventirkulogram menunjukkan pembesaran pada sistim ventrikel .
CT scan dapat menggambarkan sistim ventrikuler dengan penebalan jaringan dan adnya
massa pada ruangan Occuptional.
Manifestasi Klinik
04
Manifestasi Klinik

Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama kelamaan menjadi
besar dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh peningkatan dimensi ventrikel
lateral dan anterior – posterior diatas proporsi ukuran wajah dan bandan bayi. Puncak
orbital tertekan ke bawah dan mata terletak agak kebawah dan keluar dengan penonjolan
putih mata yang tidak biasanya. Tampak adanya dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala
menjadi tipis serta rapuh.
Klasifikasi
05
Klasifikasi

1. Klasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor yang berkaitan dengannya, berdasarkan;


2. Gambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifest ( overt hydrocephalus ) dan hidrsefalus
tersembunyi ( occult hydrocephalus )
3. Waktu pembentukan, dikenal hidrosefalus kongenital dan hidrosefalus akuisita.
4. Proses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut dan hidrosefalus kronik.
5. Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus non komunikans.
Komplikasi
06
Komplikasi

1. Peningkatan TIK
2. Pembesaran Kepala
3. Kerusakan Ota
4. Meningitis, Ventrikularis, abses abdomen
5. Ekstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi, sensibilitas kulit menurun
6. Kerusakan jaringan saraf
7. Proses aliran darah terganggu
8. Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik
9. Infeksi; septicemia, endokarditi, infeksi luka, nefritis, meningitis, ventrikulitis, abses
otak
Pemeriksaan Diagnostik
07
Pemeriksaan Diagnostik

1. Rontgen foto kepala


2. Transimulasi
3. Lingkaran kepala
4. Ventrikulografi
5. Ultrasanografi
6. CT Scan Kepala
7. MRI ( Magnetic Resonance Image )
Penatalaksanaan
08
Penatalaksanaan

1. Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis dengan


tindakan reseksi atau pembedahan, atau dengan obat azetasolamid (diamox) yang
menghambat pembentukan cairan serebrospinal
2. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi caira serebrospinal dengan tempat
absorbsi yaitu menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid
3. Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam organ ekstrakranial
4. Tindakan bedah pemasangan selang pintasan atau drainase dilakukan setelah diagnosis
lengkap dan pasien telah di bius total
5. Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan jenis
silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.
Prognosis
09
Prognosis

Keberhasilan tindakan operatif serta prognosis hidrosefalus ditentukan ada atau tidaknya
anomali yang menyertai, mempunyai prognosis lebih baik dari hidrosefalus yang bersama
dengan malformasi lain (hidrosefalus komplikata). Prognosis hidrosefalus infatil mengalami
perbaikan bermakna namun tidak dramatis dengan temuan operasi pisau. Jika tidak
dioperasi 50-60% bayi akan meniggal karena hidrosefalus sendiri ataupun penyakit
penyerta. Skitar 40% bayi yang bertahan memiliki kecerdasan hampir normal. Dengan bedah
saraf dan penatalaksanaan medis yang baik, sekitar 70% diharap dapat melampaui masa
bayi, sekitar 40% dengan intelek normal, dan sektar 60% dengan cacat intelek dan motorik
bermakna. Prognosis bayi hidrosefalus dengan meningomilokel lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai