Anda di halaman 1dari 43

KOMPONEN JEMBATAN

BANGUNAN ATAS JALAN PENDEKAT

EXPANSION JOINT BANGUNAN


LANDASAN PENGAMAN

JEMBATAN

PERLENGKAPAN
PONDASI JEMBATAN

KEPALA JEMBATAN
PILAR
BANGUNAN BAWAH

Kepala Jembatan Jenis Cap


(Abutment) Dinding penuh

Bangunan Beton, Baja Tulangan Pasangan Batu


Bawah

Cap
Dinding penuh
Pilar Satu kolom
Dua kolom
Tiga kolom atau lebih
ABUTMENT

PASANGAN BATU
194
65

45 95

94

ABUTMENT
225 / 74

25 35 60 30 LAPEN
PONDASI TIANG PANCANG LPA 25
42
66 LPB
Plat Injak 24

BACK WALL
140
75
78
PLAT INJAK

124 23

42
50

SAYAP JEMBATAB
30
50 50
460 30

90 22
KAKI 50 252
ABUTMENT
115 115
PENGAKU
30

POUR 35 70 130 35

LANTAI KERJA 70 20 70

Elv.+482.000
3.000 45 45

Tiang Pancang
120 30 150 30 120
BajaØ30

10 ABUTMENT
80 120 / PONDASI
130 LANGSUNG
120
1
450
PONDASI

Langsung,
Dangkal
sumuran

PONDASI

Tiang pancang
Dalam (beton, baja),
Caisson
PONDASI LANGSUNG
PERSYARATAN :
 Cukup kuat daya dukung ada < daya dukung izin
 Aman terhadap geser n > 1,5
 Aman terhadap guling n > 1,5
 D > kedalaman gerusan maksimum P
 h < tinggi kritis timbunan

h tanah timbunan

tanah asli
D
PONDASI LANGSUNG
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Termasuk pondasi dangkal


 Dipergunakan bila tanah pondasi :
- Cukup keras dan padat
- Daya dukung izin tanah > 2,0 kg/cm2
- Kedalaman > 3 m dari dasar sungai / tanah dasar setempat
- Bebas dari pengaruh gerusan vertikal
 Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal
 Bentangan jembatan sedemikian sehingga tidak mengurangi
profil basah sungai
 Perlu diperhatikan pada bagian kepala jembatan, mungkin perlu
diberi pengamanan (proteksi)
PONDASI SUMURAN
P

PERSYARATAN:

h •Cukup kuat -
•daya dukung terjadi < Daya
dukung izin
•d > 3 meter
•h < h izin timbunan
•D > kedalaman scouring
D Max scouring (s)
•Bila D < s < D’, maka perlu
D’ proteksi
d
PONDASI SUMURAN
 Bila tanah pondasi mengandung pasir (berpasir), hati-hati
dalam penggalian tanah jangan sampai terbawa airnya.
Hal ini untuk menghindari kelongsoran / masuknya tanah
dari luar sumuran ke dalam sumuran
 Agar dipergunakan pondasi sumuran dengan diameter  3
m untuk lebih menjamin kemudahan pengambilan tanah
dari dalam sumuran dan lebih mudah penanganannya bila
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan penurunan
sumuran
 Pelaksanaan penurunan sumuran tidak boleh dengan cara
penggalian terbuka (seperti pelaksanaan pondasi langsung)
karena merusak struktur tanah di sekitar sumuran
TIANG PANCANG

Tiang uji
Panjang tiang
alat pancang
Tumpu Kalendering
Material tiang pancang
daya dukung tanah
Penyambungan tiang

TIANG PANCANG

Panjang tiang
Daya dukung tanah
Kalendering
Geser Alat pancang
Material tiang pancang
Penyambungan tiang
Loading test
TIANG PANCANG BETON
COR DITEMPAT
 KEUNTUNGAN  KERUGIAN

 tingkat kebisingan dapat  Penempatan beton perlu lebih


dikurangi hati hati
 Kondisi tanah dan air bawah
 tidak diperlukan casing tanah akan sangat berpengaruh
 Getaran yang terjadi sedikit pada pelaksanaan
selama pelaksanaan  Untuk penyesuaian baik vertikal
 Dapat dipasang pad area yang maupun horisontal dapat
terbatas mengakibatkan kerusakan tiang
 Dapat dilaksanakan pada
 Kurangnya data perilaku tiang
terhadap beban gempa
daerah dengan ruang bebas
yang sempit
 Karena teknik pelaksanaan,
tidak ada korelasi antara
 Gangguan terhadap pergerakan tahanan penetrasi terhadap
sedikit daya dukung tiang
 Jarak antar tiang dapat  Adanya uplift yag harus
diperkecil diperhitungkan
Keuntungan dan kerugian tiang pancang
jenis beton prategang

 Keuntungan  Kerugian

 Tahan terhadap kondisi


 Sulit dalam mengurangi
panjang tiang
kimia dan organis
 Untuk dimensi yang besar
 Daya dukung tiang yang diperlukan alat berat dan juga
lebih besar alat pancang yang besar
 Untuk jenis tiang bundar  Pengadaan tidak dapat secara
berlubang, pemancangan mendadak
dapat dilakukan dengan  Kemungkinan dapat terjadinya
menggunakan fasilitas tiang yang pecah pada waktu
jetting pemancangan
BANGUNAN ATAS JEMBATAN

Pelat beton bertulang,


Pelat Flat slab, voided slab
B
E
T
Gelagar beton bertulang
O
Gelagar beton pratekan
N
Gelagar Gelagar beton pelengkung
Gelagar baja
BANGUNAN Gelagar baja komposit
ATAS

Rangka baja
Rangka Rangka baja pelengkung
Rangka baja khusus B
A
J
A
Jembatan cable stayed
Khusus Jembatan gantung
Pelengkung
Pelat lantai
 Acuan
 Cukup kuat, tidak bocor
 Mudah dilepaskan
 Penulangan
 Tulangan sesuai dengan gambar rencana (diameter,
jarak)
 Selimut beton (dudukan tulangan, jarak)
 Kebersihan tulangan
 Urutan pengecoran
 melintang
 memanjang
RENCANA JEMBATAN S. KUNING KALIMANTAN TIMUR, APBM 2003
KONSTRUKSI BETON PRATEGANG

5000

Ke Kambuaya Ke Susumuk

128

TAHANAN KONUS qc(kg/cm2)


TAHANAN KONUS qc(kg/cm2)
100
125
150
175
25

75
50

PROFIL
0.0

100

150
125

175
PROFIL

25

75
50
0.0

1.0
518
KEDALAMAN (m)

22 90
1.0

KEDALAMAN (m)
PENGAKU

287 PEN GAKU

2.0
2.0 312
Elv.+482.000
130

MAB (Elv_480.00)
3.0
3.0

Elv.+481.420
450 4.0
4.0

450
0 + 145

0 + 195
RENCANA JEMBATAN MIRAFAN SORONG SELATAN, APBN (MYC) 2008
RANGKA BAJA (TRUSS) MAN
AUSTRIA
(Elv_472.49)
Ke MEGA
Ke MALAWOR 1500
30 30
225 120 200 200 200 200 200 200 120 225

diafragma 30/50

214 Elv. 8,430 220


Elv. 8,340
350 350
MAB (Elv_8.095)

136 MAN (Elv_7.243)


130

3.000

Tiang Pancang Tiang Pancang


BajaØ30 BajaØ30

884
1110

RENCANA JEMBATAN KLAMUKEN


SORONG SELATAN, APBN (MYC) 2008
KONSTRUKSI BETON BERTULANG
100 700 100

120 120 120 120 120 120 120


Dinding Penuntun Dinding Penuntun

Pipa Ø3" Pipa Ø3"


52
Plat BajaT=25 Balok Girger 45/105 Plat BajaT=25
Pipa Ø3" Pipa Ø3"
Plat Lantai Beton
50
Trotoar Lapisan Aspal

25
20

78
30/50 30/50 30/50 30/50 30/50 30/50 30/50
85

42

1 1 30
3 3
30
KAKI ABUTMENT
50 252

30
POUR

70
LANTAI KERA

20

Tiang Pancang BajaØ


30

95 100 100 100 100 100 100 100 100 95


RENCANA PENULANGAN GIRDER JEMBATAN 15 M,
KLAMUKEN, SORONG SELATAN, APBN (MYC) 2008
1500

Sengkang 22Ø10-70 Sengkang 10Ø10-150 Sengkang 8Ø10-200 Sengkang 24Ø10-250 Sengkang 8Ø10-200 Sengkang 10Ø10-150 Sengkang 22Ø10-70
150 150 150 600 150 150 150
IV III II I II III IV

75
105

30
60
90

Panjang Penyaluran 2Ø25 (B3) Panjang Penyaluran


2Ø25 (B3) 150 150 2Ø25 (B3)

4Ø25 (B4) 4Ø25 (B4)


Panjang Penyaluran 3Ø25 (B2)
3Ø25 (B2) 150

Panjang Penyaluran 7Ø25 (B1) Panjang Penyaluran


7Ø25 (B1) 150 150 7Ø25 (B1)

30
CATATAN :
PENULANGAN BALOK
*) Ukuran dimensi/jarak dalam cm,
3Ø16(D1)
kecuali diameter dan jarak tulangan dalam mm Skala 1:50
*) Tebal selimut beton 3 cm
42Ø10-200(D2)
50

3Ø16(D1)

BLK DIAFRAGMA
Skala 1:20
120 120 120
120
Ø12-100 Ø12-200 Ø12-100 Ø12-200 Ø12-100 Ø12-200 Ø12-100 Ø12-200

20 20 20 20

DIAFRAGMA DIAFRAGMA DIAFRAGMA DIAFRAGMA DIAFRAGMA DIAFRAGMA DIAFRAGMA


30/50 30/50 30/50 30/50 30/50 30/50 30/50
40 Ø10-70(B7) DIAFRAGMA Ø10-70(B7) 75
B7 B7 30/50
2Ø10B8 2Ø10B8 50 2Ø10(B8) 50 2Ø10(B8) 50
105 105 105 Ø10-70(B5")
Ø10-250(B7) B7 Ø10-150(B7) B7 2Ø25(B3)
2Ø10B9 2Ø10B9
10 10 10
7Ø25(B1)

B6 Ø10-250(B5) B6 Ø10-150(B5) Ø10-70(B5')


2Ø B7 35 2Ø25(B3) B7 35 2Ø25(B3) B7 35 45
25(B3)
3Ø 3Ø25(B2) 3Ø25(B2)
25(B2) 7Ø25(B1) 7Ø25 (B1) 7Ø25(B1) POTONGAN IV - IV
Skala 1:20
25 25 45
45 45
POTONGAN III - III
POTONGAN I - I POTONGAN II - II Skala 1:20
Skala 1:20 Skala 1:20
DATA UPPER STRUCTURE
JEMBATAN PRATEGANG
PERLENGKAPAN JEMBATAN

Papan nama jembatan


INFORMASI
Tinggi ruang bebas

PERLENGKAPAN
JEMBATAN

Parapet
Rambu Lalu Lintas
KESELAMATAN Beban / Kapasitas Jbt
Marka jalan
Lampu penerangan
SIAR MUAI
jenis asphaltic plug
 Bahan
 Rubberized bitumen binder
 Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent
 Single size agregat
 Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau
kelompok granit
 Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm
 Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius
 Pelat baja
 Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat
pelaksanaan
 Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan
 Angkur
 Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya
pergerakan dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm
SIAR MUAI
jenis penutup karet neoprene
 Mortar
 Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa
 Diberi CFRP untuk menahan geser
 Joint sealant rubber
 Mempunyai elongation > 300%
 Aging test dengan variasi tensile strength 20%
 Hardness < 10 Hs
 Hubungan antara rubber dengan mortar dengan perekat yang
mempunyai elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa
 Bahan dasar sambungan
 Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik
Sambungan Siar Muai Tipe Khusus

 Untuk jenis pergerakan struktur yang cukup


besar
 Bahan tergantung pada
 Pergerakan struktur
 Ukuran celah sambungan
 Tingkat kepentingan struktur
LANDASAN JEMBATAN
LANDASAN
 Landasan adalah sistem keseluruhan dari suatu bagian jembatan
yang meneruskan gaya, meredam getaran dari bangunan atas ke
bangunan bawah
 Landasan terdiri atas bantalan (karet, logam lain-lain), dudukan
bantalan (adukan mortar atau lain-lain)
 Bantalan adalah bagian struktur dari landasan yang meredam getaran
dan menyalurkan beban dari bangunan atas ke bangunan bawah
 Bantalan dapat terbuat dari bahan karet (alam atau sintetis), logam,
bahan lainnya
 Jenis bantalan bermacam-macam sesuai dengan keperluannya (jenis
sendi, rol, pot atau lainnya)
LANDASAN
 Pergerakan jembatan pada umumnya diakibatkan oleh:
 Muai dan susut yang disebabkan oleh temperatur
 Lendutan akibat beban
 Pergerakan tanah
 Gaya sentrifugal, longitudinal akibat kendaraan
 Kombinasi semua gaya tersebut di atas
 Untuk menahan pergerakan tersebut diperlukan landasan yang bersifat
:
 Awet
 Mudah pemeliharaan
 Mudah pemasangan/penggantian
 Murah
BANTALAN KARET
JENIS BAHAN
 Karet alam
 Karet sintetis
 Campuran karet alam dan sintetis

KERUSAKAN
 Penggunaan bahan aditif dan filler yang berlebihan dalam bahan
karet
 Komposisi kimia, reaksi kimia >> retak, permukaan menggelembung,
hilangnya elastisitas
 Pengaruh ozone
BAHAN BANTALAN KARET
 Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 ± 5 duro
 Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1”, menggunakan
laminasi antara pelat baja dengan karet
 Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengan karet
 Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran
sampai putus 50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max
10 Hs.
 Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60%
terhadap volume total bantalan
 Tebal pelat baja minimum adalah 1/16”
 Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam
PENGUJIAN BANTALAN KARET
 Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui
 Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet
 Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet
yang diuji
 Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness, pelapukan
dll.

Mutu bantalan harus:


 Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung, sobek)
 Sesuai dengan spesifikasi dan desain
SANDARAN

 Termasuk penyediaan, fabrikasi dan pemasangan


sandaran baja
 Didalamnya termasuk galvanisasi atau pengecatan,
tiang sandaran, pelat dasar, baut angker dsb
 Toleransi
 diameter lubang + 1 mm s/d -0,4 mm
 Tiang sandaran tegak < 3 mm/m’ tinggi
 Railing segaris dalam rentang 3 mm
 Tampak halus dan seragam dalam posisi akhir
BAHAN SANDARAN
 Baja rol dengan tegangan leleh 2800 kg/cm2
 Baut penahan berbentuk U diameter 25 mm (ASTM A307) dan
diproteksi
 Persyaratan kerja
 Sesuai gambar rencana
 Ada sertifikat pabrik yang menunjukkan mutu baja,
pengelasan

PELAKSANAAN SANDARAN
 Di fabrikasi
 Pengelasan dilaksanakan oleh tenaga trampil bersertifikat
 Galvanisasi sesuai AASHTO M111-04, kecuali telah
mempunyai tebal minimum 80 mikron
 Pemasangan sesuai seksi 7.4.
PAPAN NAMA JEMBATAN
 Ukuran minimal 40 x 60 cm2
 Bahan marmer dengan lambang PU
 Toleransi ± 10 cm
 Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet
 Isi tulisan :
 Nomor jembatan
 Nama jembatan
 Lokasi
 Data teknis
 Tahun pembangunan
PARAPET
 Adalah bagian dari jembatan yang berguna
untuk mengarahkan lalu lintas sebelum
masuk ke jembatan
 Bahan yang digunakan adalah pasangan
batu dengan ketinggian dan dimensi sesuai
dengan gambar rencana
JALAN PENDEKAT (OPRIT)
 PERHATIKAN KONDISI TANAH DASAR
 TINGGI TIMBUNAN HARUS DIPERHITUNGKAN YAITU

Hkr
H=
3

C. Nc
H kr =

Hkr = tinggi timbunan max yang dipikul


H = tinggi timbunan yang diijinkan
JALAN PENDEKAT (OPRIT)

PENANGANAN OPRIT YANG KONDISI TANAHNYA JELEK :


 Diperhitungkan terhadap pondasi abutment
 Dipikul oleh crucuk, tiang pancang
 Ditanggulangi dengan turap, bronjong dll.
 Dipergunakan material timbunan yang ringan - abu sekam,
abu terbang dll.
 Dengan sistem counterweight
 Berat material timbunan dikurangi
dengan armco, gorong-gorong
 Kombinasi cara-cara di atas
JALAN PENDEKAT (OPRIT)

TURAP
JALAN PENDEKAT (OPRIT)
JALAN PENDEKAT (OPRIT)
Elevasi timbunan rencana

L1&L2 dihitung dari


radius sliding

H kr H

Hkr/3 = H

L1 L2
Memerlukan ruang yang banyak

Anda mungkin juga menyukai