rangsangan eksternal Suatu penghayatan yang alami, suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksterna Persepsi palsu Gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada Jenis-jenis: Pendengaran Perabaan Penglihatan Sinestetik Penciuman Kinestetik pengecapan Rentang Respon
Respon adaptif Respon maladaptif
Pikiran logis Distorsi pikiran Waham
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi Emosi konsisten Menarik diri Sulit berespon Perilaku sesuai Reaksi emosi >/< Perilaku disorganisasi Hubungan sosial Perilaku tdk biasa Isolasi sosial Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Level Karakteristik Perilaku klien Tahap 1: Mengalami ansietas, Tersenyum/ tertawa Memberi rasa kesepian rasa sendiri nyaman, tingkat bersalah dan Menggerakkan bibir ansietas sedang, ketakutan tanpa suara secra umum Fokus Pergerakan mata halusinasi menghilangkan yang cepat merupakan hal yang ansietas Respon verbal menyenangkan Pikiran dan lambat pengalaman dlm Diam dan kontrol kesadaran berkonsentrasi Intensitas Intensitasdan danproses terjadinya proses terjadinya halusinasi halusinasi Level Karakteristik Perilaku klien Tahap II: Pengalaman sensori SSO , tanda-tanda Menyalahkan, menakutkan ansietas tingkat kecemasan Mulai kehilangan Denyut jantung, berat, secara umum kontrol pernapasan, TD > halusinasi Merasa dilecehkan Rentang perhatian menyebabkan rasa oleh pengalaman menyempit antipati sensori Konsentrasi dg Menarik diri pengalam sensori Hilang kemampuan bedakan realita Intensitas Intensitasdan danproses terjadinya proses terjadinya halusinasi halusinasi Level Karakteristik Perilaku klien Tahap III: Menyerah dan Perintah halusinasi Mengontrol, Tingkat menerima dituruti kecemasan berat, pengalaman sensori Sulit b.d orla pengalamn sensori Isi halusinasi atraktif Rentang perhatian tidak bisa ditolak Kesepian bila beberapa detik pengalaman sensori Gejala fisik: berakhir ansietas berat, berkeringat, tremor Intensitas Intensitasdan danproses terjadinya proses terjadinya halusinasi halusinasi Level Karakteristik Perilaku klien Tahap IV: Pengalaman sensori Perilaku panik Menguasai, tingkat menjadi Potensial bunuh diri kecemasan panik, mengancam Tindakan secara umum diatur Halusinasi dapat kekerasan, agitasi, dan dipengaruhi berlangsung selama MD oleh waham beberapa jam/ hari Tidak mampu berespon thd > 1 orang Pengkajian Faktor predisposisi Genetika Neurobiologi Neurotransmiter Abnormal perkembangan saraf Psikologis Faktor presipitasi Proses pengolahan informasi yang berlebihan Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal Adanya gejala pemicu Pengkajian Pengkajian Mekanisme koping Regresi Proyeksi Menarik diri Menarik diri Perilaku halusinasi Isi halusinasi Waktu terjadinya Frekuansi situasi pencetus Respon klien sat halusinasi Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri b.d. halusinasi
pendengaran PSP: halusinasi pendengaran b.d. menarik diri Isolasi sosial: menarik diri b.d. harga diri rendah Planing
TUK 1:Klien dapat membina hubungan saling
percaya TUK 2:Klien dapat mengenal halusinasinya TUK 3:Klien dapat mengontrol halusinasinya TUK 4:Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya TUK 5 :Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik Implementasi dan Evaluasi Sesuaikan dengan planing JIka implementasi tidak berhasil, gunakan modifikasi tindakan Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkannya dengan kriteria hasil Penerapan strategi komunikasi pada klien halusinasi Tetapkan hubungan saling percaya Jangan mendukung atau menolak halusinasi Dorong klien mengobservasi dan menjelaskan pikiran, perasaan dan tindakan yang b.d. halusinasi Sarankan dan kuatkan penggunaan hubungan interpersonal dalam memenuhi kebutuhan