TULANGAN TUNGGAL
KL-3102 STRUKTUR BETON BERTULANG
Semester I 2018/2019
Balok
2
Tujuan Desain:
Untuk menentukan ukuran atau dimensi dari
member/elemen dan menentukan jumlah
tulangan yang dibutuhkan.
Tujuan Analisis:
Untuk memeriksa apakah sebuah penampang
tertentu memenuhi persyaratan desain.
Beberapa Definisi
4
5
Clear Cover:
Adalah jarak dari bagian bawah tulangan tarik ke
sisi bawah balok.
End Cover:
End cover = 2x diameter tulangan longitudinal
atau 25mm (yang terbesar).
7
Tulangan Tarik:
adalah tulangan longitudinal yang dipasang pada
sisi tarik balok. Notasi dari luas total tulangan
tarik adalah Ast.
Tulangan Tekan:
adalah tulangan longitudinal yang dipasang pada
sisi tekan beton. Notasi dari luas total tulangan
tarik adalah Asc
Ketentuan SNI 2847-2013
8
Parameter Mutu Beton
9
Parameter Mutu Baja Tulangan
10
Tegangan tarik beton yang terjadi lebih kecil dari kekuatan tarik beton
saat retak (fr). fr dihitung dengan persamaan berikut:
fr = 0.7 fc’ (SI Unit)
fr = 7.5 fc’ (US Unit)
Dibatasi oleh kapasitas momen retak (cracking moment) Mcr
Mcr = fr Ig / yt
Contoh 1: Cracking Moment
16
Contoh 1: Cracking Moment
17
Contoh 1: Cracking Moment
18
Concrete Cracked – Elastic Stresses
Stage
19
SI Unit
Kekuatan Lentur Nominal (Mn)
26
Balok Tulangan Tunggal
Gaya tarik pada tulangan T harus setimbang dengan gaya tekan pada beton C.
Karena dua gaya ini setimbang, maka kedua gaya akan membentuk momen
kopel.
Kapasitas lentur penampang Mn dihitung dari besarnya momen kopel tersebut,
yaitu nilai gaya tarik tulangan T atau gaya tekan beton C dikalikan dengan
lengan kopel.
Untuk menghitung lengan kopel dibutuhkan nilai tinggi blok tegangan tekan
beton simplifikasi ‘a’.
Tegangan Penampang Pada
27
Kondisi Ultimate
Desain didasarkan pada analisis tegangan dan regangan penampang
pada kondisi ultimate.
27
εcu’=0,003 0,85 fc’
c a C
As
T
es > ey
Z=
C
Gaya tekan pada beton d -a/
2
Gaya tarik pada tulangan T
Asumsi Dalam Perhitungan
Kekuatan Lentur Penampang
29
…(1)
31
…(3)
…(4)
Penurunan persamaan hubungan
antara Mn dengan rasio tulangan ()
33
…(6)
Diketahui bahwa:
Sehingga: …(7)
…(8)
34
…(9)
38
Keruntuhan Tarik
39
Keruntuhan Tekan
40
41
Diagram Momen-Kurvatur
42
Rasio Tulangan Kondisi Balanced
43
b
Beton hancur dan tulangan leleh secara bersamaan
…(10)
Penurunan Balance Condition
…(12)
Rasio Tulangan Maksimun
berdasarkan ACI 318 - 11
47
a
d- c
es =0.005 > ey
Dari kesebangunan diagram regangan, diperoleh:
0.003 c
48
0.005 d c
0.003d
c …(13)
0.008
Dari kesetimbangan gaya tarik pada beton dan gaya tarik pada baja tulangan
(dari diagram tegangan):
T C
As max f y 0.85 f c ' ab
a
Luas Tulangan Minimum
50
Ada satu jenis keruntuhan yang mungkin terjadi pada balok beton
bertulang sangat ringan dan berjumlah tulangan yang sedikit,
kapasitas momen lebih kecil dari momen retak shingga
penampang akan segera runtuh ketika terjadi retak.
Diperlukan untuk mencegah balok runtuh mendadak
Berdasarkan peraturan:
…(16)
Batasan Tulangan Lentur
51
…(17)
Kriteria Desain
52
Mu < Mn …(18)
kondisi, diantaranya:
0.90 untuk balok dan pelat daktail (tension-controlled)
yang mengalami lentur.
0.75 untuk geser dan torsi pada balok
0.65 atau 0.75 untuk kolom
0.65 atau 0.75-0.90 untuk kolom yang memikul beban aksial kecil
Perhitungan kapasitas lentur balok tulangan
58
tunggal, Mn, yang ditunjukkan pada
Persamaan (2) dan (3), diturunkan dari
kondisi ultimate dengan mengasumsikan
tulangan mencapai kondisi leleh. Dengan
demikian, perhitungan kapasitas lentur balok
hanya dihitung untuk kondisi tersebut yang
merupakan kondisi transisi atau tension-
controlled.
59
h=18 in d=15.5 in
As=2.35 in2
62
in
63
maka:
in-lb
64
jadi diambil:
Dengan nilai Es = 29 x 106 Psi dan untuk fc’ = 3000 Psi diperoleh
nilai b1 =0.85, maka:
a
i. Pemeriksaan kondisi tulangan
69
Rasio tulangan:
As 4.00
0.0111
bd (15)(24)
0.003 c
24 5.54
s (0.003) 0.01
5.54
s 0.005 tension controlled
a
iii. Perhitungan kapasitas lentur tereduksi
73 Penentuan nilai faktor reduksi kekuatan.
Karena regangan pada baja tulangan > 0.005, maka
balok berada dalam kondisi tension-controlled.
Dengan demikian, = 0.90.
Perhitungan kapasitas lentur nominal
a
M n As f y d
2
4.71
M n ( 4.00)(60000) 24
2
A
M n 5194.8 in k 432.9 ft k
M n 0.90 432.9 389.6 ft k
a
Contoh Perhitungan Mn yang tergantung pada
Kondisi Balok (berdasarkan ACI 318 -11)
74
a
i. Pemeriksaan kondisi tulangan
75
Rasio tulangan:
As 3.00
0.02
bd (10)(15)
s d c
0.003 c
15 6.22
s (0.003) 0.00423
6.22
0.004 s 0.005 transition zone
a
iii. Perhitungan kapasitas lentur tereduksi
79 Penentuan nilai faktor reduksi kekuatan.
Karena balok berada dalam kondisi transisi, maka
berdasarkan grafik hubungan antara es dengan ,
dihitung dengan persamaan:
250
0.65 s 0.002
3
250
0.65 0.00423 0.002
3
A 0.836
a
80
Perhitungan kapasitas lentur nominal
a
M n As f y d
2
5.29
M n (3.00)(60000)15
2
A M n 2223.9 in k 185.3 ft k
M n 0.836185.3 154.9 ft k
a
Contoh Perhitungan Mn yang tergantung pada
Kondisi Balok (berdasarkan ACI 318 -11)s
81
a
i. Pemeriksaan kondisi tulangan
82
Rasio tulangan:
As 4.68
0.026
bd (12)(15)
s d c
0.003 c
15 8.09
s (0.003) 0.0042356
8.09
s 0.004 di bawah batas bawah
tulangan lentur
Desain mencakup: penentuan dimensi penampang balok dan
penentuan jumlah dan ukuran tulangan agar memenuhi ketentuan
desain (berdasarkan kriteria ASD atau LRFD), memenuhi ketentuan
batasan jumlah tulangan, dan batasan serviceability (dibahas
terpisah).
Persamaan Untuk Proses Desain
Desain dengan Metode LRFD mensyaratkan kriteria kekuatan agar
memenuhi
88 persamaan berikut:
Mu < M n
…(19) …(20)
…(21)
Jika diambil sebuah parameter Rn, dimana:
Mu
Rn
bd 2
0.85 f c ' 2 Rn
1 1
f y 0.85 f c ' …(22)
ALTERNATIF 1:
Langkah-langkah:
1. Lakukan analisis struktur untuk mendapatkan momen ultimate yang
dibutuhkan Mu .
2. Pilih mutu material untuk beton dan baja (fc’ dan fy)
3. Dengan ukuran penampang balok yang diketahui (b, d) dan mutu
material yang dipilih (fc’ dan fy), hitung kebutuhan rasio tulangan
dengan menggunakan persamaan (22).
4. Hitung luas tulangan yang dibutuhkan, As, dengan modifikasi
persamaan (4).
5. Pilih tulangan, hitung jumlah tulangan yang dibutuhkan, n.
6. Periksa apakah tulangan tersebut memenuhi kriteria berada diantara
batasan minimum dan maksimum. Hitunglah kapasitas Mn sesuai
dengan tulangan yang dipilih. Periksa apakah memenui Persamaan
(18)
Proses Desain: Penentuan Tulangan Lentur
jika ukuran balok sudah ditentukan
92
ALTERNATIF 2:
Langkah-langkah:
1. Lakukan analisis struktur untuk mendapatkan momen ultimate yang dibutuhkan
Mu .
2. Hitung batasan tulangan minimum min dan maksimum maks sesuai mutu material
yang dipilih.
3. Ambil rasio tulangan yang memenuhi batasan tersebut, misal = 0.5 maks
4. Dengan ukuran penampang balok yang diketahui (b, d), mutu material yang dipilih
(fc’ dan fy), serta rasio tulangan yang diambil pada langkah 2 di atas, hitung
momen nominal penampang dengan menggunakan persamaan (9).
5. Periksa kriteria desain pada persamaan (18). Jika Mn/ masih lebih kecil dibanding
dengan Mu, perbesar nilai . Ulangi langkah 4 di atas.
6. Jika Mn/ jauh melebihi nilai Mu, lakukan optimasi dengan mengurangi nilai dan
ulangi langkah 4 hingga kedua nilai tersebut tidak berbeda jauh dan memenuhi
kriteria desain.
7. Pilih tulangan, hitung jumlah tulangan yang dibutuhkan, n.
8. Periksa apakah tulangan tersebut memenuhi kriteria berada diantara batasan
93
…(9)
Mu < Mn …(18)
Jawab:
(i) Penentuan tebal cover beton dan mutu material.
• Ambil tebal cover sebesar 3 in, maka:
d h cov er
A
d 24 3 21in
a
• Pemilihan mutu material
Ambil f c ' 3000 psi
96 f y 60000 psi
A
(ii) Perhitungan rasio tulangan yang dibutuhkan
• Perhitungan Rn
Mu (12)(160000)
Rn 302.3 psi
bd 2
0.9 (16)( 21 )
2
• Perhitungan
0.85 f c ' 2 Rn
a 1 1
fy 0.85 f c '
0.85(3000) 2(302.3)
1 1
60000 0.85(3000)
0.0054
(iii) Penentuan tulangan
97 • Perhitungan luas tulangan total As
As bd
As (0.0054 )(16)(21) 1.81 in 2
• Pemilihan tulangan
Pilih tulangan #7 (0.60 in2)
d
3 .0 4 . 0
b
2. Nilai minimum dari h
ACI 318 menetapkan nilai minimum dari h untuk
100 balok dan pelat 1 arah supaya lendutan tidak perlu
dihitung dan memenuhi kriteria serviceability.
3. Nilai minimum dari cover beton
ACI 318 menetapkan nilai minimum dari cover yang
101 tergantung pada beberapa kondisi.
4. Jarak minimum antar tulangan
102
ACI 318 menetapkan jarak bersih
minimum antar tulangan yang sejajar tidak
boleh kurang dari 1 in atau diameter
nominal tulangan.
Jika tulangan harus diletakkan lebih dari 1
lapir, maka tulangan yang berada pada
lapisan atas harus diletakkan langsung di
atas tulangan lapisan bawah dengan jarak
antara lapisan tidak boleh lebih kecil dari
1 in.
Proses Desain: Jika ukuran balok
belum ditentukan
103
ALTERNATIF:
Langkah-langkah:
1. Ambil ukuran penampang dengan informasi dari rule of
thumbs di atas.
2. Lakukan analisis struktur untuk mendapatkan momen ultimate
yang dibutuhkan Mu . Jika beban mati yang diketahui belum
termasuk dengan berat sendiri, maka tambahkan berat sendiri
berdasarkan ukuran penampang yang diambil pada langkah 1.
3. Dengan ukuran penampang balok yang diketahui (b, d) dan
mutu material yang dipilih (fc’ dan fy), hitung kebutuhan rasio
tulangan dengan menggunakan persamaan (22).
104
• Berdasarkan lrekomendasi
22 di atas, ambil:
h 2.2 ft 26.4 in
10 10
a Ambil h 27 in
107
• Ambil cover beton sebesar 2.5 in,
maka: d h cov er
d 27 2.5 24.5 in
Mu (12)( 294800)
Rn 467.7 psi
bd 2
0.9 (14)( 24.5 )
2
• Perhitungan
0.85 f c ' 2 Rn
a 1 1
fy 0.85 f c '
0.85( 4000) 2( 467.7)
1 1
60000 0.85( 4000)
0.00842
(v) Penentuan tulangan
111 • Perhitungan luas tulangan total As
As bd
As (0.00842 )(14)(24.5) 2.89 in 2
• Pemilihan tulangan
Pilih tulangan #9 (1.00 in2)
s d c
0.003 c
24.5 4.45
s (0.003) 0.0137
4.45
s 0.005 tension controlled
a
(viii) Perhitungan kapasitas lentur tereduksi
116 Penentuan nilai faktor reduksi kekuatan.
Karena regangan pada baja tulangan > 0.005, maka
balok berada dalam kondisi tension-controlled.
Dengan demikian, = 0.90.
Perhitungan kapasitas lentur nominal
a
M n As f y d
2
3.78
M n 0.90(3.00)(60000) 24.5
2
A
M n 3662 in k 305.2 ft k
M n M u OK
a
117