Anda di halaman 1dari 23

Definisi & etiologi cutaneus larva migrans

 Kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk


linier/berkelok kelok, menimbul dan progressive
disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang
berasal dari feses anjing dan kucing.
 Etiologi : penyebab utama dari larva yang berasal dari
usus anjing dan kucing , Ancylostoma branziliense
dan ancylostoma caninum. Larva ini dapat ditemukan
di daerah tropis dan subtropis(juga ditemukan di
indonesia)
Daur hidup parasit cutaneus larva migrans.
patogenesis
Patofisiologi bintil merah dan gatal
 Dermatofitosis
penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk,
mis: stratum korneum pada epidermis, rambut dan
kuku, disebebkan jamur dermatofita, disebut juga
tinea, ringworm, kurap, teigne, herpes sirsinata, dapat
menginfeksi jaringan keratin manusia maupun
binatang, gejalanya gatal gatal , dan muncul jamur di
kulit
Diagnosis banding keluhan pasien
• Scabies
- gatal pada kulit
-tungau/ kutu kecil yg bernama sarcoptes scabiei
-ukuran kutu betina 0,3-0,4 mm
-sarcoptes scabiei jantan setengah dari betina
 Faktor risiko scabies
-kondisi ruangan terlalu lembab
-kurang gizi
-sanitasi buruk
DD cutaneus larva migrans
 SCABIES
Penyakit kulit disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi
Sarcoptes scabei
Gejala klinis: (2 dari 4 tanda cardinal)
- pruritus nokturna
- menyerang sekelompok keluarga/ asrama
- ada terowongan (kunikulus)
- menemukan tungau
Pada Skabies terowongan tidak sepanjang CLM
Herpes zoster
*Penyakit neurokutan dengan menifestasi erupsi vesicular
berkelompok dengan dasar eritematosa disertai nyeri
radicular unilateral yang terbatas pada suatu dermatom
*Etiologi: virus varicella zoster
*Gejala klinis:
- timbul gejala prodromal 1-10 hari (malaise, demam)
- timbul erupsi terbatas dermatom berupa macula
kemerahan disertai papul yang menjadi vesikel jernih(3-
5 hari), vesikel keruh dan menjadi krusta (7- 10 hari)
*Invasi larva yang multiple timbul serentak membentuk
lesi papul- papul sehingga menyerupai CLM
Insect bite
*Penyakit kulit pada bayi dan anak karena
gigitan serangga, sengatan serangga atau
kontak dengan bagian tubuh serangga
*Etiologi: nyamuk, kutu busuk (cimex
lectularis)
*Gejala klinis:
- urtikaria papular; papul yang
puncaknya terdapat pungtum
- papul yang dikelilingi urtika
- zona eritematosa pada gigitan
*Lesi awal berupa papul sehingga sering
diduga insect bite
Diagnosa banding
Dermatitis kontak alergi

lainnya
Peradangan kulit yang terjadi setelah kulit terpajan dengan bahan alergen melalui
proses hipersensitivitas tipe lambat.
 Loiasis

Loa-loa merupakan filarial nematoda (roundworm), yang merupakan peyebab loa-


loa filariasis atau dikenal dengan Loiasis.
 Myasis

Miasis adalah peristiwa infeksi oleh larva lalat (belatung) yang memakan jaringan
hidup maupun mati dari inang yang ditumpanginya.
 Schistosomiasis

Schistosomiasis (juga dikenal sebagai bilharziasis, demam siput, dan demam


Katayama) adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit jenis Schistosoma
 Tinea korporis

Dermatofitosis pada kulit yang tidak berambut kecuali telapak tangan, telapak kaki
dan lipat paha
 Ganglion kista serpiginius
Gejala klinis
*Pruritic, erythematous,
edematous papules and/or vesicles
*Serpiginous (snakelike)
erythematous tunnels
*Nonspecific dermatitis
*Vesicles with serous fluid
*Tract advancement of 1-2 cm/day
Pemeriksaan penunjang
Tidak terlalu diperlukan pemeriksaan penunjang, jika
anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah jelas, jika
dilakukan:
a. Pemeriksaan laboratorium akan didapatkan
peningkatan eosinofil perifer hitung jenis leukosit
seta peningkatan Ig E.
eosinophil normal:
b. Pemeriksaan biopsi kulit, dilakukan pewarnaan
periodic acid shift positive akan didapatkan larva
pada terowongan suprabasal.
Tatalaksana farmakologi & non farmakologi
 Farmakologi
 Pengobatan sistemik
- Tiabendazole
* Dosis : 25-50 mg/KgBB 2x1 hari selama 2-5 hari.
Dosis maksimal : 300 mg/hari
* Mekanisme obat menghambat enzim fumarat
reduktase  menghambat sumber energi  larva.
Fungsi lain antifungi
* Farmakokinetik :
Absorbsi : cepat di GI tract dan kulit
Metabolisme : di hati
Ekskresi : Urine ( 90% ) dan feses ( 5% )
* Kontraindikasi : wanita hamil, menyusui,
menderita infeksi cacing lain seperti Ascariasis
dan enterobiasis, penderita gangguan hati atau
ginjal, anak-anak BB<15 kg, hipersensitif.
* Interaksi obat : Hambat metabolisme teofilin &
kafein serta meningkatkan efek koagulan bersama
kumarin.
* Efek samping : anoreksia, mual, muntah, diare,
sefalgia, nyeri epigastrium, dan kantuk
- Albendazole
* Dosis : 400 mg 1x1 hari selama 3 hari.
* Mekanisme obat menyebabkan degenarasi
selektif dari mikrotubulus di usus helminth dan
larva. Selain itu juga mampu menurunkan
ATP  kurang energi  mati * Farmakokinetik :
Absorbsi : buruk di GI tract dan kulit
Distribusi : seluruh tubuh. Pengikatan plasma
protein 70%
Metabolisme : di hati diubah dalam bentuk
albendazole sulfoksida
Ekskresi : kebanyakan melalui pankreas dan
sedikit melalui Urine
* Kontraindikasi : wanita hamil, menyusui,
penderita sirosis, dan hipersensitif
* Interaksi obat : Peningkatan absorbsi dengan
mengonsumsi makanan berlemak dan/atau grape juice.
* Efek samping : nyeri epigastrium, diare, sefalgia,
mual, lemah, insomnia, dan pusing.
 Pengobatan topikal
- Tiabendazol topikal 10-15 %.
Diaplikasikan 4x1 hari selama 7 hari.
- Solusio tiabendazol 2% dalam DMSO
(dimetil sulfoksida)
- Dry ice (CO2 snow)
Selama 2 hari berturut-turut
- Etil klorida
Efektif apabila epidermis terkelupas
bersama parasit. Seluruh terowongan harus
dibekukan.
Non farmakologi
 Menggunakan alas kaki saat berjalan di atas tanah /
pasir.
 Menggunakan self protection saat bercocok tanam/
berkebun.
 Bagi yang memelihara kucing atau anjing segera
mengobati hewan tersebut saat sudah didiagnosis
menderita parasit penyebab CLM.
 Menutup kotak pasir atau tanah defekasi kucing/
anjing.
 Menggunakan alas saat duduk di pasir pantai.
referensi
 Menaldi,S ,dkk 2015,Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, hal.142, Edisi ketujuh, Fakultas Kedokteran
UI, Jakarta.
 MIMS. Accessed on February 20; 12 p.m.
 Medical Articles : Creeping Eruption,
www.kedokteranebook.blogspot.com
 Medscape. Accessed on February 20; 2 p.m.
Pencegahan & edukasi
Pencegahan dan Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
kejadian CLM antara lain:
 Selalu gunakan alas kaki saat berjalan ataupun berjemur di pantai
 Mencegah bagian tubuh untuk berkontak langsung dengan tanah atau

pasir yang terkontaminasi


 Saat menjemur pastikan handuk atau pakaian tidak menyentuh tanah
 Melakukan pengobatan secara teratur terhadap anjing dan kucing

dengan antihelmintik
 Menutup lubang-lubang pasir dengan plastik dan mencegah binatang

untuk defekasi di lubang tersebut


 Selalu menjaga kebersihan tubuh setelah melakukan aktivitas dari luar.
 Hindari membawa binatang peliharaan, seperti anjing dan kucing, ke

pantai atau taman untuk mencegah terjadinya kontaminasi fasilitas


umum
Prognosis
 Pada dasarnya penyakit ini bersifat "self
limmiting disease" (4-8) weeks
 Namun akan lebih baik jika lebih cepat
ditangani untuk menghindari secondary
infection, dll.

Anda mungkin juga menyukai