Miasis adalah peristiwa infeksi oleh larva lalat (belatung) yang memakan jaringan
hidup maupun mati dari inang yang ditumpanginya.
Schistosomiasis
Dermatofitosis pada kulit yang tidak berambut kecuali telapak tangan, telapak kaki
dan lipat paha
Ganglion kista serpiginius
Gejala klinis
*Pruritic, erythematous,
edematous papules and/or vesicles
*Serpiginous (snakelike)
erythematous tunnels
*Nonspecific dermatitis
*Vesicles with serous fluid
*Tract advancement of 1-2 cm/day
Pemeriksaan penunjang
Tidak terlalu diperlukan pemeriksaan penunjang, jika
anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah jelas, jika
dilakukan:
a. Pemeriksaan laboratorium akan didapatkan
peningkatan eosinofil perifer hitung jenis leukosit
seta peningkatan Ig E.
eosinophil normal:
b. Pemeriksaan biopsi kulit, dilakukan pewarnaan
periodic acid shift positive akan didapatkan larva
pada terowongan suprabasal.
Tatalaksana farmakologi & non farmakologi
Farmakologi
Pengobatan sistemik
- Tiabendazole
* Dosis : 25-50 mg/KgBB 2x1 hari selama 2-5 hari.
Dosis maksimal : 300 mg/hari
* Mekanisme obat menghambat enzim fumarat
reduktase menghambat sumber energi larva.
Fungsi lain antifungi
* Farmakokinetik :
Absorbsi : cepat di GI tract dan kulit
Metabolisme : di hati
Ekskresi : Urine ( 90% ) dan feses ( 5% )
* Kontraindikasi : wanita hamil, menyusui,
menderita infeksi cacing lain seperti Ascariasis
dan enterobiasis, penderita gangguan hati atau
ginjal, anak-anak BB<15 kg, hipersensitif.
* Interaksi obat : Hambat metabolisme teofilin &
kafein serta meningkatkan efek koagulan bersama
kumarin.
* Efek samping : anoreksia, mual, muntah, diare,
sefalgia, nyeri epigastrium, dan kantuk
- Albendazole
* Dosis : 400 mg 1x1 hari selama 3 hari.
* Mekanisme obat menyebabkan degenarasi
selektif dari mikrotubulus di usus helminth dan
larva. Selain itu juga mampu menurunkan
ATP kurang energi mati * Farmakokinetik :
Absorbsi : buruk di GI tract dan kulit
Distribusi : seluruh tubuh. Pengikatan plasma
protein 70%
Metabolisme : di hati diubah dalam bentuk
albendazole sulfoksida
Ekskresi : kebanyakan melalui pankreas dan
sedikit melalui Urine
* Kontraindikasi : wanita hamil, menyusui,
penderita sirosis, dan hipersensitif
* Interaksi obat : Peningkatan absorbsi dengan
mengonsumsi makanan berlemak dan/atau grape juice.
* Efek samping : nyeri epigastrium, diare, sefalgia,
mual, lemah, insomnia, dan pusing.
Pengobatan topikal
- Tiabendazol topikal 10-15 %.
Diaplikasikan 4x1 hari selama 7 hari.
- Solusio tiabendazol 2% dalam DMSO
(dimetil sulfoksida)
- Dry ice (CO2 snow)
Selama 2 hari berturut-turut
- Etil klorida
Efektif apabila epidermis terkelupas
bersama parasit. Seluruh terowongan harus
dibekukan.
Non farmakologi
Menggunakan alas kaki saat berjalan di atas tanah /
pasir.
Menggunakan self protection saat bercocok tanam/
berkebun.
Bagi yang memelihara kucing atau anjing segera
mengobati hewan tersebut saat sudah didiagnosis
menderita parasit penyebab CLM.
Menutup kotak pasir atau tanah defekasi kucing/
anjing.
Menggunakan alas saat duduk di pasir pantai.
referensi
Menaldi,S ,dkk 2015,Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, hal.142, Edisi ketujuh, Fakultas Kedokteran
UI, Jakarta.
MIMS. Accessed on February 20; 12 p.m.
Medical Articles : Creeping Eruption,
www.kedokteranebook.blogspot.com
Medscape. Accessed on February 20; 2 p.m.
Pencegahan & edukasi
Pencegahan dan Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
kejadian CLM antara lain:
Selalu gunakan alas kaki saat berjalan ataupun berjemur di pantai
Mencegah bagian tubuh untuk berkontak langsung dengan tanah atau
dengan antihelmintik
Menutup lubang-lubang pasir dengan plastik dan mencegah binatang