NPM : 2043700386
KELAS : A
MATA KULIAH : INTERPRESTASI
DATA LAB
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
IDENTITAS PASIEN
•Nama : Erin Juniarti Putri
•Umur : 60 tahun
•Jenis kelamin : Perempuan
•Agama : Islam
•Nama ibu : Ny. Yayah
•Umur : 70 th
•Pekerjaan : Ibu Rumah Tangg
•Nama ayah : Tn. Suryadi
•Umur : 78 tahun
•Pekerjaan : Polisi
•Penghasilan :-
•Alamat: Kp. Andir
•Tanggal Pemeriksaan : 24 Juli 2021
KELUHAN DARI PASIEN
• Ny EJP usia 60 tahun seorang pensiunan PNS sudah 5 bulan mengeluh lemah, mual-muntah, rasa
sakit di seluruh badan. Keluhan-keluhan tersebut tidak ditanggapinya secara serius, hingga suatu
saat dia tiba-tiba tidak sadarkan diri akibat gangguannya. Oleh keluarganya dia dibawa ke unit
gawat darurat di RS, hasil
Manifestasi Klinis
5 Bulan Mengeluh Lemah,
Mual-muntah,
Rasa Sakit Di Seluruh Badan.
Pemeriksaan fisik
o BB : 75 kg
o TB : 168 cm
o TD : 160 / 110 mmHg
Diagnosa
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urin GFR = 12 mL/menit/1,73 m2 (n <15ml) CRD/CKD
Proteinuria = 320 mg/hari protein Sr Cr = 10 mg/L
BUN = 43 mg/dL ( n 10-20mg/100 ml) CRD/CKD
Glukosa puasa = 200 mg/dL (n 80-100) DM tipe II
Trigliserida = 165 mg/dL (n <150) Hiper TG
LDLkolesterol= 170 mg/dL (n<100) Hiperkolesteremia
Kolesterol total = 210 mg/dL ( n<200)
Asam urat = 9 mg/dL (n p<8,5)
Hb = 11 g/dL (nP 14-18)
Hct = 36%
Na+ = 148 mEq/L (n darah 135-145)
K+ = 6 mEq/L (n darah 3,5 – 5 ) Hiperkalimia
Ca = 6,0 mg/dL ( n 9-11 ) Hipocalsimia
Fosfat = 7,5 mg/dL ( n 2,5 – 4,5 mg/dl) hiperfosfatemia
iPTH = 150 ng/mL (n 10-70 pg/ml)
Hasil Pemeriksaan Pendukung
Terapi
Insulin 3 X 4 U
Metformin 3 X 500 mg
Amlodipin 1 X 5 mg
Furosemid 2 X 40 mg
Fenofibrat 1 X 100 mg
Ranitidin 2 X 300 mg
Kalsitriol 1 X 0,25 µ
Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g
CaCO3 3X 500 mg
Manfaat Masing-masing Parameter Pemeriksaan
Urinalisis
Urinalisis atau tes urine dilakukan untuk mendeteksi protein dan darah di dalam urine. Faktor yang diperiksa adalah
warna dan kejernihan urine, serta kandungan kimia di dalam urine. Urinalisis juga mendeteksi zat mikroskopik yang
mungkin ada di dalam urine, seperti sel darah merah, sel darah putih, bakteri, dan mineral.
Tes urine 24 jam
Tes urine 24 jam dilakukan untuk mengukur kadar protein atau kreatinin yang keluar dari urine selama 24 jam.
Kreatinin adalah zat sisa metabolisme otot yang seharusnya dibuang melalui urine. Sementara, protein tidak
seharusnya didapatkan dalam jumlah yang banyak pada urine.
Tes albumin
Tes albumin bertujuan untuk mendeteksi keberadaan albumin dalam urine. Albumin adalah protein di dalam darah
yang seharusnya tidak ada pada urine. Tes ini dapat dilakukan sebagai bagian urinalisis atau sebagai tes terpisah
(dipstick test).
Tes mikroalbumin
Sama seperti tes albumin, tes mikroalbumin juga bertujuan untuk mendeteksi albumin dalam urine. Tes ini lebih
sensitif dari dipstick test, sehingga bisa mendeteksi albumin meski dalam jumlah kecil.
Urine albumin-to-creatinine ratio (UACR)
Urine albumin-to-creatinine ratio adalah tes yang bertujuan untuk membandingkan kadar albumin dan kadar kreatinin di dalam urine.
Tes UACR biasanya dilanjutkan dengan tes glomerular fitration rate (GFR).
Creatinine clearance
Creatinine clearance bertujuan untuk membandingkan kadar kreatinin dalam sampel urine 24 jam dengan kadar kreatinin dalam darah.
Dengan begitu, bisa didapatkan gambaran seberapa banyak limbah sisa metabolisme yang disaring oleh ginjal setiap menitnya.
Glomerular filtration rate (GFR) test
Glomerular filtration rate (GFR) test adalah tes darah yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa
metabolisme. Tes GFR dapat digunakan untuk menentukan stadium penyakit ginjal.
Manfaat Masing-masing Parameter Pemeriksaan
Hasil urinalisis
Hasil urinalisis dapat dikatakan tidak normal bila ditemukan gula, protein, bakteri, sel darah putih, atau sel darah merah
dalam jumlah yang melebihi batas. Pada ginjal yang sehat, jumlah zat-zat tersebut sangat sedikit atau bahkan tidak ada
sama sekali.
Meski demikian, adanya zat-zat tersebut tidak selalu menandakan bahwa seseorang menderita penyakit ginjal. Untuk
mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hasil tes urine 24 jam
Hasil pengumpulan urine 24 jam dilihat dari kandungan protein dan kreatininnya. Kandungan protein dalam urine 24 jam
tidak boleh lebih dari 100 mg/hari. Sedangkan, kandungan kreatinin normal dalam urine 24 jam tergantung pada jenis
kelamin pasien, yaitu 955–2936 mg/hari pada pria, dan 601–1689 mg/hari pada wanita.
Keberadaan protein dan kreatinin yang di luar batas normal dapat menandakan pasien terserang kondisi berikut:
•Batu ginjal
•Infeksi ginjal
•Gagal ginjal kronis
•Glomerulonefritis
Hasil tes glomerular filtration rate (GFR)
Hasil tes GFR dibagi berdasarkan tingkat kerusakan atau gangguan pada ginjal. Rinciannya adalah sebagai berikut:
•≥90: normal atau ada kerusakan ginjal tanpa gangguan fungsi ginjal
•60–89: kerusakan ginjal dengan gangguan fungsi ginjal ringan
•45–59: gangguan fungsi ginjal ringan sampai sedang
•30–44: gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat
•15–29: gangguan fungsi ginjal berat
•≤15: gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah atau transplantasi ginjal
Pada pasien yang mendapatkan hasil pemeriksaan fungsi ginjal abnormal, dokter dapat menjalani pemeriksaan tambahan
untuk memperoleh diagnosis yang lebih akurat.
Risiko Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Pemeriksaan fungsi ginjal yang menggunakan sampel urine umumnya aman dan tidak menimbulkan risiko, kecuali jika
pengambilan sampel dilakukan dengan kateter. Penggunaan kateter, terutama dalam waktu yang lama, dapat
meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau kandung kemih.
Sementara pada pemeriksaan fungsi ginjal yang menggunakan sampel darah, risiko yang mungkin terjadi antara lain:
•Perdarahan
•Nyeri, memar, atau infeksi di area bekas sayatan atau tusukan jarum
•Hematoma (kumpulan darah di bawah kulit)