Anda di halaman 1dari 10

LATAR BELAKANG

Otonomi Daerah
- Pelimpahan wewenang termasuk desentralisasi fiskal

Kondisi Keuangan Bervariasi Stakeholders


perlu instrumen untuk mengukur

Opini BPK yang menjadi acuan


LATAR BELAKANG (2)

AKUNTANSI
APA?
Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan,
pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi
dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta
PENGINTERPRETASIAN atas hasilnya.

UNTUK APA?
Pertanggungjelasan (Accountability), bukan untuk
pertanggungjawaban (Responsibility).
KERANGKA KONSEPTUAL
KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Stakeholder

Kemandirian Keuangan Solvabilitas Jk.Pendek dan


Apakah Pemerintah daerah Jk.Panjang
mampu mengeksekusi hak Apakah Pemerintah daerah mampu
keuangan secara efektif dan memenuhi kewajibannya?
efisien?
Solvabilitas
Pemerintah Program dan Tujuan Layanan
Daerah Kegiatan Apakah Pemerintah
daerah mampu
Negara
memberikan layanan
Fleksibilitas Keuangan dengan standar dan
Apakah Pemerintah daerah Solvabilitas Anggaran dan kualitas yang sesuai
mampu mengantisipasi Operasional dengan keinginan
kejadian tak terduga di Apakah Pemerintah daerah masyarakat?
masa yang akan datang? mampu menutupi biaya
operasionalnya?

Lingkungan
MODEL ENAM DIMENSI
(RITONGA, 2014)

Kondisi keuangan merupakan kemampuan keuangan suatu pemerintah daerah


untuk memenuhi kewajibannya (kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka
panjang dan kewajiban untuk memberikan pelayaan kepada masyarakat), untuk
mengantisipasi kejadian tak terduga, dan untuk mengeksekusi hak keuangannya
secara efisien dan efektif. (Ritonga, 2014 p.107)

Solvabilitas Solvabilitas Solvabilitas KONDISI


Keuangan Keuangan Solvabilitas Kemandirian Fleksibilitas Solvabilitas Operasional
Anggaran Keuangan Keuangan Layanan KEUANGAN
Jk. Pendek Jk. Panjang (2015) PEMDA
Solvabilitas Keuangan
Rasio A
Rasio B
= (Kas &Setara Kas + Investasi Jk Pendek)/Kewajiban Lancar
= (Kas &Setara Kas+Investasi Jk.Pendek+Piutang)/Kewajiban Lancar
DIMENSI DAN
Jk. Pendek
Rasio C = Aktiva Lancar/ Kewajiban Lancar INDIKATOR
Rasio A = Total aset/Kewajiban jangka panjang
Solvabilitas Keuangan Rasio B = Total aset/Total kewajiban
Jk. Panjang Solvabilitas
Rasio C = Ekuitas dana investasi/Total kewajiban Operasional 2015

Rasio A = (Total Pendapatan–Pendapatan DAK)/(Total Belanja –


Solvabilitas Belanja Modal)
Rasio B = (Total Pendapatan – Pendapatan DAK)/Belanja Rasio A = (Total Pendapatan LO–
Anggaran
Solvabilitas Anggaran Operasional Pendapatan DAK LO)/Total Beban
Rasio C = (Total Pendapatan – Pendapatan DAK)/Belanja Pegawai Rasio B = (Total Pendapatan LO –
Pendapatan DAK LO)/Beban Operasional
Rasio D = Total Pendapatan/ Total Belanja Rasio C = (Total Pendapatan LO –
Pendapatan DAK LO)/Beban Pegawai
Kemandirian Rasio A = Total PAD/Total Pendapatan Rasio D = Total Pendapatan LO/ Total Beban
Kemandirian
Keuangan Rasio B = Total PAD/Total Belanja

Rasio A = (Total Pendapatan –DAK – Belanja Pegawai)/(Pembayaran Pokok Pinjaman + Belanja Bunga)
Fleksibilitas Rasio B = (Total Pendapatan – DAK – Belanja Pegawai)/Jumlah Kewajiban
Keuangan Rasio C = (Total Pendapatan – DAK – Belanja Pegawai)/Kewajiban Jangka Panjang
Rasio D = (Total Pendapatan – DAK) / Jumlah Kewajiban

Rasio A = Total Ekuitas/Jumlah Penduduk


Rasio B = Total Aset/Jumlah Penduduk
Solvabilitas Layanan
Rasio C = Total Aset Tetap/Jumlah Penduduk
Rasio D = Total Belanja /Jumlah Penduduk
Rasio E = Total Belanja Modal /Jumlah Penduduk
METODA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Data LKPD
yang telah
Data BPS diaudit oleh
BPK

Model
pengukuran
Ritonga
(2014)

Penentuan kelompok acuan (benchmark) pemerintah daerah yang setara

Penghitungan indeks indikator dan indeks dimensi

Penghitungan indeks komposit kondisi keuangan pemerintah daerah

Pengkategorian dan pemeringkatan kondisi keuangan


ILUSTRASI PENGHITUNGAN IKK (1)
1. Menghitung Nilai Rasio 2. Menghitung Indeks Rasio
Contoh: Menghitung nilai Rasio A pada dimensi solvabilitas Contoh: Menghitung Indeks Rasio Kota Manado Tahun 2015
jangka panjang Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun (nilai aktual (n) – nilai terendah)
2015. Indeks Rasio (n) =
(nilai tertinggi – nilai terendah)

Nilai Rasio A = Total aset tetap / kewajiban jangka panjang Pemerintah Daerah Rasio A
Kota Manado 10,803
Diketahui,
Kota Bitung 17,922
Total aset tetap = 6.734.983.126.098,78 Kota Tomohon 18,475
Kewajiban = 168.300.377.199,00 Kota Kotamobagu 38,814
jangka panjang
Kota Palu 1,014
Nilai Rasio A = 6.734.983.126.098,78 / 168.300.377.199,00 Kota Kendari 2,107
Nilai Rasio A = 40,018 Kota Bau-Bau 10,874
Kota Makassar 9,295
Jadi, nilai Rasio A pada dimensi solvabilitas jangka panjang Kota Pare-Pare 3,801
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015 adalah Kota Palopo 7,261
40,018 Kota Gorontalo 2,570
Nilai terendah Rasio A ialah 1,014 dan nilai tertinggi
38,814. Maka, indeks Rasio A Kota Manado Tahun 2015
ialah (10,803-1,014) / (38,814-1,014) = 0,259
ILUSTRASI PENGHITUNGAN IKK (2)
3. Menghitung Indeks Dimensi 4. Menghitung IKK
Indeks dimensi merupakan rata-rata aritmatik dari Indeks komposit kondisi keuangan pemerintah daerah
indeks rasio-rasio pembentuknya. merupakan rata-rata tertimbang dari indeks-indeks
Contoh: dimensi.
ΣDI
FCI = indeks kondisi keuangan
FCI =
Menghitung Indeks Rasio Solvabilitas ΣDI = total indeks dimensi
n
Jangka Pendek n = jumlah dimensi
Pemerintah Kota Manado Tahun 2015
Contoh:
Menghitung IKK Kota Manado Tahun 2015
Dimensi Indeks Dimensi
Solvabilitas Jangka Pendek 0,253
Indeks dimensi solvabilitas jangka pendek Pemerintah
Solvabilitas Jangka Panjang 0,272
Kota Manado adalah (0,259 + 0,256 + 0,244) / 3 =
0,253 Solvabilitas Anggaran 1,000
Solvabilitas Operasional 0,199
Fleksibilitas Keuangan 0,902
Solvabilitas Layanan 0,335
Kemandirian Keuangan 0,518
Total 3,478
IKK Kota Manado Tahun 2015 adalah 3,478 / 7 =
0,497
ILUSTRASI PENGHITUNGAN IKK (3)
5. Pengkategorian 6. Pemeringkatan
Kondisi keuangan dikategorikan: Pemeringkatan dilakukan sesuai dengan nilai IKK tertinggi
Baik  jika nilai IKK lebih besar dari nilai mean + (1 sampai terendah.
x standar deviasi).
Cukup  jika nilai IKK berada diantara nilai mean – Pengkategorian dan pemeringkatan IKK pemerintah kota
(1 x standar deviasi) dan mean + (1 x se- Sulawesi Tahun 2015
standar deviasi)
Kurang  jika nilai IKK kurang dari nilai mean – (1 x Peringkat Pemerintah Daerah IKK Kategori
standar deviasi).
1 Kota Kotamobagu 0,651 Baik
Contoh: 2 Kota Makassar 0,497 Cukup
Pengkategorian IKK pemerintah kota se-Sulawesi Tahun 3 Kota Manado 0,497 Cukup
2015 dengan nilai standar deviasi 0,130 dan mean 0,421. 4 Kota Tomohon 0,433 Cukup
 Kondisi keuangan dikategorikan baik jika nilai IKK 5 Kota Pare-Pare 0,432 Cukup
lebih besar dari 0,421 + (1 x 0,130) atau 0,551 6 Kota Bitung 0,426 Cukup
 Kondisi keuangan dikategorikan cukup jika nilai IKK 7 Kota Kendari 0,425 Cukup
berada diantara 0,421 - (1 x 0,130) dan 0,421 + (1 x 8 Kota Bau-Bau 0,407 Cukup
0,130) atau 0,291 dan 0,551
9 Kota Palopo 0,303 Cukup
 Kurang jika nilai IKK kurang dari 0,421 - (1 x 0,130)
10 Kota Gorontalo 0,222 Kurang
atau 0,291
11 Kota Palu 0,219 Kurang
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai