Gizi Kurang
Gizi Buruk(MEP
(MEP Derajat
Derajat Berat)
Ringan-Sedang)
Klasifikasi Gizi Buruk
Kwashiorko
r
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
• Keluhan yang sering ditemukan adalah pertumbuhan anak yang
kurang, anak kurus, atau berat badannya kurang. Selain itu ada
keluhan anak kurang/tidak mau makan, sering menderita sakit yang
berulang atau timbulnya bengkak pada kedua kaki, kadang sampai
seluruh tubuh
Pemeriksaan Fisik MEP Ringan
• Sering ditemukan gangguan pertumbuhan:
1. Anak tampak kurus
2. Pertumbuhan linier berkurang atau berhenti
3. BB tidak bertambah, adakalanya bahkan turun
4. Ukurang lingkan lengan atas lebih kecil dari normal
5. Maturasi tulang terlambat
6. Rasio berat badan terhadap tinggi badan normal/turun
7. Tebal lipatan kulit normal atau berkurang
8. Anemia ringan
9. Aktivitas dan perhatian berkurang jika dibandingkan dengan anak sehat
Pemeriksaan Fisik MEP Berat
Gejala Klinis Malnutrisi
Pemeriksaan Penunjang
1) Kadar Gula Darah
2) Darah Perifer Lengkap
3) Urin Lengkap
4) Feses Lengkap
5) Elektrolit Serum
6) Protein Serum (Albumin, Globulin)
7) Ferritin
8) Tes Mantoux
9) Radiologi (Dada, AP, & Lateral)
10) EKG
Kriteria Diagnosis
Edema
Terlihat sangat
nutrisional,
kurus
simetris
BB/TB <-3 SD
Lingkar lengan
atau 70% dari
atas <11,5 cm
Median
Kwashiorkor vs Marasmus
Kwashiorkor vs Marasmus
Kwashiorkor vs Marasmus
Komplikasi
1. Anoreksia
2. Pneumonia Berat 1. Gangguan Elektrolit
3. Anemia Berat 2. Hipoglikemia
4. Infeksi 3. Hipotermia
5. Dehidrasi Berat 4. Hiperpireksia
5. Penuruan Kesadaran
Tata Laksana
MEP berat di tata laksana melalui 3 fase:
1. Stabilisasi
2. Transisi
3. Rehabilitasi
Tata Laksana Medikamentosa
Tata Laksana Suportif
Pemantauan Kriteria Sembuh
• BB/TB >-2 SD atau LLA>125 mm dan tidak terdapat edema selama
minimal 2 minggu
Pemantauan Kriteria Tumbuh Kembang
Memantau status gizi secara rutin dan berkala
Memantau perkembangan psikomotor
Edukasi
Memberikan pengetahuan pada orang tua tentang:
Pengetahuan gizi
Melatih ketaatan dalam pemberian diet
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Langkah Promotif/Preventif
Obesitas Pada Anak
Ihsan Febrianto Rahman
1910211042
Tutorial C-4
Definisi
• Obesitas atau kegemukan merupakan penyakit yang ditandai dengan
penimbunan berlebih jaringan lemak tubuh, sedangkan overweight
merupakan kelebihan berat badan dibanding berat badan ideal akibat
penimbunan jaringan lemak atau non-lemak
Epidemiologi
• 2016 6% balita di dunia mengalami overweight
• 2011 Unicef menunjukkan 14% balita di Indonesia mengalami
obesitas
• 2016 Pemantauan Status Gizi menunjukkan 4,3% balita di
Indonesia mengalami gizi lebih
Etiopatogenesis
• Obesitas disebabkan oleh asupan energi yang lebih besar disbanding
keluaran sehingga terjadi penyimpanan kelebihan energy dalam
bentuk lemak. Asupan energy yang tinggi disebabkan oleh konsumsi
makanan berlebih sementara keluaran energy yang rendah dapat
disebabkan oleh rendahnya metabolisme, aktivitas fisik, dan efek
thermogenesis makanan. Obesitas dapat pula disebabkan oleh faktor
endogen seperti kelainan hormonal, sindrom atau kelainan genetic.
Tipe
Faktor Risiko
• Faktor genetic dan riwayat keluarga dengan obesitas
• Faktor lingkungan
Gejala dan Tanda
Gejala dan Tanda
Pemeriksaan Penunjang
• Evaluasi komplikasi profil gula darah, profil lipid, pemeriksaan
fungsi hati, USG hati
• Evaluasi penyebab sekunder obesitas hipotiroidisme,
hiperkortisolemia, dan kadar leptin
Diagnosis
• Antropometri BB/TB di atas persentil 90 atau 120% dibanding
berat badan ideal anak
• Pengukuran tebal lipatan kulit dilakukan untuk mengetahui proporsi
lemak tubuh yang dilakukan di area biseps, triseps, subscapular, dan
suprailiaka. TLK triseps lebih dari persentil 85 menunjukkan anak
mengalami obesitas
DDx
• Penting untuk membedakan apakah obesitas bersifat
idiopatik/nutrisional atau obesitas endogen
• Obesitas endogen umumnya perawakan pendek, tidak ada riwayat
obesitas pada keluarga, sering disertai gangguan retardasi mental,
terdapat keterlambatan usia tulang
Komplikasi
Sindroma Metabolik: Hipertensi, Dislipidemia, Resistensi Insulin
Non-Alcoholic Steatohepatitis