Anda di halaman 1dari 18

Sejarah Perkembangan Epidemiologi

Lingkungan

Kelompo 1:
1. Arisa / 1903068
2. Yessi Jason / 1903072
3. Juwita Sari / 1903073
• Menurut asal katanya epidemiologi terdiri dari kata
Epi = pada; Demos = penduduk / rakyat; logos =
ilmu, jadi epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari hal - hal yang terjadi pada populasi /
penduduk (rakyat).
• Definisi ini merupakan definisi yang sangat luas serta
dapat diterapkan pada keadaan apapun yang terjadi
pada penduduk. Umumnya definisi ini mencakup hal
yang berkaitan erat dengan studi epidemi.
• Definisi lainnya menyebutkan epidemiologi sebagai
ilmu yang mempelajari penyebaran, perkembangan
atau perluasan suatu penularan penyakit di dalam
suatu kelompok penduduk atau masyarakat.
• Berkembangnya suatu keadaan masalah yang dialami
oleh penduduk tidak hanya penyakit menular, namun
juga penyakit tidak menular, penyakit yang terkait
dengan gizi, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas,
bencana alam peledakan penduduk, dan lain - lain.
• Epidemiologi telah banyak mengalami
perkembangan. Perkembangan itu diantaranya
yaitu dalam hal perkembangan pengertian.
Berbagai batasan dan definisi tentang
epidemiologi telah dikemukakan oleh beberapa
pakar, antara lain:
1. Hirsh (1883) Epidemilogi adalah suatu gambaran
kejadian, penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada
manusi, pada saat tertentu dibumi dan kaitannya
dengan kondisi eksternal.
2. Frost (1927) Epidemiologi adalah suatu
pengetahuan tentang fenomena masalah penyakit
infeksi atau sebagai riwayat alamiah penyakit
menural.
3. Greenwood (1934) Epodemiologi mempelajari
tentang penyakit dan segala macam kejadian
penyakit yang mengenai kelompok penduduk.
4. Moris dan Tailor (1967)Epidemiologi adalah studi
atau pengetahuan tentang sehat dan penyakit dari
suatu populasi penduduk.
5. MacMahon (1970) Epidemiologi adalah studi
tentang penyebaran dan penyebab kejadian
penyakit pada manusia dan mengapa terjadi
distribusi semacam itu.
6. Omran (1974) Epidemiologi sebagai suatu ilmu
mengenai terjadinya dan distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk,
begitu juga determinannya serta akibat yang terjadi
pada kelompok penduduk.
7. Last (1988) Epidemiologi adalah studi dari distibusi
dan faktor determinan dari keadaan atau peristiwa
yang berhubungan dengan kesehatan pada populasi
penduduk yang spesifik, serta aplikasinya untuk
mengendalikan masalah kesehatan.
Di dalam perkembangan batasan epidemiologi
selanjutnya mencakup sekurang-kurangnya 3
elemen, yakni :
1. Mencakup semua penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit
infeksi maupun penyakit non infeksi, seperti kanker,
penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu
lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan
sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi
ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
2. Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-
gambaran dari penyakit-penyakit individu maka
epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi
penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.

3. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang
pada keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud
pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang
dikaji dari manusia dan total lingkungannya.
Adapun bidang kajian epidemiologi antara
lain:
1. Epidemiologi Penyakit Menural
Epidemiologi penyakit menural merupakan epidemiologi
yang berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadi penyakit menural
dimasyarakat.
2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menural
Epidemiologi penyakit tidak menural berusaha untuk
mempelajari distribusi dan faktorfaktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit tidak menural pada
masyarakat.
3. Epidemiologi Klinis
Epidemiologi klinis berkembang oleh para klinis.
Dalam penggunaan epidemiologi klinis, para klinisi
atau dokter menggunakan prinsip epidemiologi dalam
menangani kasus secara individual, lebih berorientasi
pada penyebab penyakit serta cara menangani kasus

4. Epidemiologi Sosial
Epidemiologi sosial mempelajari pengaruh distribusi
sosial dan determianandeterminan sosial
terhadapterjadinya penyakit pada populasi.
5. Epidemiologi Perilaku
Epidemiologi perilaku mempelajari perilaku-perilaku
yang mempunyai hubungan kausal dengan penyakit,
seperti hubungan kebiasaan merokok dengan kanker
paru, perilaku seksual da infeksi harpes, diet rendah
dan kanker kolorektal, dan sebagiannya.
Sejarah perkembangan epidemiologi dapat
dibedakan atas empat tahap, yakni :

1. Tahap Pengamatan
 Cara awal untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu
masalah kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi
ini dilakukan dengan pengamatan (observasi ).
 Hasil pengamatan hipocrates berhasil menyimpulkan adanya
hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan
lingkungan tetapi Hipocrates tidak berhasil membuktikan
pendapatnya karena pengetahuan untuk itu belum
berkembang.
• Dari yang dikemukakan oleh Bapak ilmu
kedokteran dipandang merupakan landasan
perkembangan epidemiologi.
• Tahap perkembangan epidemiologi ini dikenal
dengan nama tahap penyakit dan lingkungan.
2. Tahap Perhitungan

 Tahap perkembangan selanjutnya dari epidemiologi


disebut dengan tahap perhitungan.
 Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan
penyebaran suatu masalah kesehatan dilakukan dengan
bantuan ilmu hitung.
 Jonh Graunt, menyimpulkan bahwa frekuensi dan
penyebaran angka kematian ternyata lebih tinggi pada
bayi serta berbeda antara penduduk pria dan penduduk
wanita.
3. Tahap Pengkajian

• Teknik pengkajian pertama kali diperkenalkan oleh


William Farr pada tahun 1839 yang melakukan pengkajian
terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil
dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa
kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat, adanya
hubungan antara angka kematian dengan status
perkawinan serta adanya hubungan antara tingkat social
ekonomi dengan tingkat kematian penduduk.
• Dengan cara kerja yang sama John Snow pada
tahun 1849 berhasil membuktikan adanya
hubungan antara timbulnya penyakit kolera
dengan sumber air minum penduduk.
• Tekhnik yang dilakukan oleh William Farr dan
John Snow ini hanya melakukan pengkajian data
yang telah ada, dalam arti yang terjadi secara
alamiah, bukan dari hasil percobaan, sehingga
dikenal dengan tahap eksperimen alamiah.
4. Tahap Uji coba

• Cara kerja ini telah lama dikenal dikalangan


kedokteran. Pada tahun 1774 Lind melakukan
pengobatan kekurangan vitamin C dengan
pemberian jeruk.
• Jenner pada tahun 1796 juga melakukan uji coba
klinis terhadap vaksin cacar terhadap manusia.

Anda mungkin juga menyukai