Anda di halaman 1dari 15

Trakheostomi

dr. Darmayanti

Pembimbing: dr. Novina Rahmawati, M.Si.Med,


Sp.THT-KL,FICS
DEFINISI

– Insisi yang dibuat melalui bagian anterior leher ke dalam trakea yang
pembukaannya dapat berbentuk temporer ataupun permanen untuk ventilasi
Anatomi
• Di bagian tengah leher
• Saluran penghantar udara
• 18-22 cincin berbentuk U
• Panjang :
• 12 cm pada pria
• 10 cm pada wanita
• Diameter 13-18 mm
Indikasi

– Obstruksi jalan nafas atas


– Pengguna ventilator jangka panjang
– Retensi Sekret bronkhus
– Kerja pernafasan yang buruk, seperti pada neuromuskulopathy degeneratif
– Aspirasi yang berat
– Fraktur tulang vertebra servikalis dengan trauma sumsum tulang
– Sebagai profilaksis untuk tindakan bedah kepala dan leher
– Anafilaksis (reaksi alergi yang berat) dengan keterlibatan dari jalan nafas atas
Klasifikasi

– Berdasarkan Letak stoma:


– Trakeostomi letak tinggi
– Trakeostomi letak rendah

– Bedasarkan waktu operasi :


– Trakeostomi Emergensi
– Trakeostomi Elektif
Kriteria jackson

– Stadium 1: Adanya stridor inspiratoir, dyspnea, tanda cekungan di supra sternal, belum ada
sianosis, dan penderita masih dalam keadaan tenang.
– Stadium 2: Adanya stridor inspiratoir, dyspnea, tanda cekungan di epigastrium, suprasternal
dan supraklavikula, penderita pucat, belum sianosis tetapi penderita gelisah.
– Stadium 3: Adanya stridor inspiratoir, dyspnu, sianosis, penderita susah payah menghirup
udara ( air hunger ), tanda cekungan di semua tempat: epigastrium, suprasternal, supra dan
infra klavikula, interkostal dan penderita terlihat dalam keadaan sakit berat.
– Stadium 4: Penderita seperti kelelahan, apatis, pucat, nafas pendek, tetapi tanda-tanda
sumbatan pada stadium 3 sepertinya mengurang. Hal ini dapat mengaburkan penilaian
dokter, sebab kelihatannya sepintas mirip terjadinya perbaikan kondisi penderita, tetapi yang
terjadi sebenarnya justru perburukan.
– Berdasarkan Lama kebutuhan:
– Temporer
– Permanen
PROSEDUR
Kanul Trakeostomi
Perawatan
– Humidifikasi
– Suction
– Penggantian kanul
– Antibiotik (jika ada infeksi)
Komplikasi
1. Intraoperatif
– Perdarahan, cedera pembuluh darah besar, kerusakan trakea dan laring, kerusakan struktur
paratrakea, cedera dinding belakang trakea, emboli udara, apnoea dan henti jantung
2. Komplikasi segera (hari 1-14)
– Emfisema subkutis, Perubahan posisi kanul, pneumothorak atau pneumomediastinum,
sumbatan kanul, nekrosis trakea, perdarahan sekunder, gangguan menelan, edema paru dan
infeksi
3. Komplikasi lambat (> 14 hari)
– Perdarahan, adanya granuloma, kesulitan dekanulasi, fistula trakeo-esofageal, adanya fistula
trakeokutan, adanya stenosis laryngotrakea, jaringan parut dan fistula a. innominata-trakea
Dekanulasi

– Dekanulasi atau dengan yang disebut juga dengan weaning merupakan suatu
proses penyesuaian pasien untuk bernafas normal tanpa tuba trakeoastomi.
Dekanulasi adalah prosedur melepaskan tuba trakeostomi
Metode Dekanulasi

1. Menggunakan tuba berfenestra tanpa cuff


– Tuba trakeostomi ini ditutup, metode ini akan mengalirkan udara melalui
fenestra tuba sehingga pasien dapat memproduksi suara dan bernafas sendiri
secara normal
2. Mengecilkan ukuran tuba
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai