Anda di halaman 1dari 67

PembimbingCritical : dr.

Evi,Apprasial
SpKJ, M.Cardio
Discontinuation of Antidepressants After Remission with Antidepressant Medication in Major Depressive Disorder: A Systematic Review and Meta-Analysis
Editor : Nafisa Zulpa Elhapidi (406202067)
406172002 Clarissa Tan 406202064 Tiara Raisha Madani
406202059 Laetitia Ngamelubun 406202065 Michael Waraney P
406202060 Andhini Rajo Pujian 406202066 Fernando Nathaniel
406202061 Ria Angela Mutiara S 406202067 Nafisa Zulpa Elhapidi
406202062 Thio Ceryle Eriady 406202068 Cindy Cathrina Hasan
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 17 – 21 Mei 2021
Jurnal
• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7815511/pdf/41380
_2020_Article_843.pdf
Ria Angela Mutiara S
DENTITAS JURNAL 406202061

Judul Jurnal

Informasi
Penulis
Ria Angela Mutiara S
406202061
Semua pasien yang didiagnosis MDD (Major depressive
disorder) melalui kriteria berikut ini: Feighner criteria,
Research Diagnostic Criteria , DSM-III, DSM-III-R, DSM-IV,
Patient DSM-5, dan ICD-10.

Intervention Antidepresan (trisiklik, SSRI, dan agen baru lainnya)

Comparison Placebo

Relapse,
Outcome acceptability,
tolerability
Ria Angela Mutiara S
ABSTRAK 406202061

Masalah klinis yang dihadapi setelah pengobatan gangguan depresi mayor akut (MDD) yang berhasil
adalah kambuhnya gejala depresi. Meskipun terapi berkelanjutan dengan antidepresan umumnya
direkomendasikan, tidak ada protokol yang ditetapkan tentang perlu tidaknya meresepkan
antidepresan yang digunakan untuk mencapai remisi. Dalam meta-analisis ini, risiko kekambuhan
dan kegagalan pengobatan ketika melanjutkan dengan obat yang sama yang digunakan untuk
mencapai remisi atau beralih ke plasebo dinilai dalam beberapa subkelompok yang signifikan secara
klinis. Odds ratio (OR) yang dikumpulkan (± 95% CI) dihitung dengan menggunakan random effects
model. Di 40 penelitian (n = 8890), tingkat kekambuhan secara signifikan lebih rendah pada
kelompok antidepresan dibandingkan kelompok plasebo sekitar 20% (OR = 0,38, CI: 0,33-0,43, p
<0,00001; 20,9% vs 39,7%).
Ria Angela Mutiara S
406202061

Perbedaan tingkat kekambuhan antara antidepresan dan kelompok plasebo lebih besar untuk
trisiklik (25,3%; OR = 0,30, CI: 0,17-0,50, p <0,00001), SSRI (21,8%; OR = 0,33, CI: 0,28-0,38, p
<0,00001), dan agen baru lainnya (16,0%; OR = 0,44, CI: 0,36-0,54, p <0,00001) dalam urutan itu,
sedangkan ukuran efek penerimaan lebih besar untuk SSRI dibandingkan antidepresan lainnya.
Jadwal dosis yang fleksibel (OR = 0,30, CI: 0,23-0,48, p <0,00001) memiliki ukuran efek yang lebih
besar daripada dosis tetap (OR = 0,41, CI: 0,36-0,48, p <0,00001) dibandingkan dengan plasebo.
Bahkan dalam penelitian yang dilakukan setelah pengobatan berkelanjutan selama lebih dari 6
bulan setelah remisi, penggunaan antidepresan secara terus menerus memiliki tingkat kekambuhan
yang lebih rendah daripada penggunaan plasebo (OR = 0,40, CI: 0,29-0,55, p <0,00001; 20,2% vs
37,2 %).
Ria Angela Mutiara S
406202061

Perbedaan tingkat kekambuhan serupa dari periode pemeliharaan 6 bulan (OR = 0,41, CI: 0,35-
0,48, p <0,00001; 19,6% vs 37,6%) hingga lebih dari 1 tahun (OR = 0,35, CI: 0,29-0,41, p <0,00001;
19,9% vs 39,8%). Acceptability pada antidepresan dan kelompok plasebo masing-masing adalah
43% dan 58%, (OR = 0,47, CI: 0,40-0,55, p <0,00001). Tingkat tolerabilitas ~4% untuk kedua
kelompok. Tingkat kekambuhan (OR = 0,32, CI: 0,18-0,64, p = 0,0010, 41,0% vs 66,7%) dan semua
penyebab acceptability di kalangan remaja lebih tinggi daripada pada orang dewasa. Untuk
mencegah kekambuhan dan kegagalan pengobatan, terapi pemeliharaan, dan perhatian cermat
selama minimal 6 bulan setelah remisi dianjurkan. SSRI adalah well-balanced agents, dan
penyesuaian dosis yang fleksibel lebih efektif untuk pencegahan kekambuhan.
Andhini Rajo Pujian
406202060

PENDAHULUAN
• Gangguan depresi mayor adalah salah satu gangguan kejiwaan yang paling umum dan
merupakan kondisi kronis yang terkait dengan gangguan fungsional yang signifikan.
• Tujuan pengobatan  fokus pada pemulihan penuh dari depresi  remisi dari gejala
dan pemulihan fungsi vocational dan interpersonal.
• Kekambuhan dari gejala depresi setelah pengobatan MDD akut merupakan hal yang
sering dijumpai dan menjadi masalah klinis yang signifikan.
• Risiko kekambuhan / berulang secara signifikan berkurang  dengan melanjutkan
antidepresan setelah pengobatan akut.
Andhini Rajo Pujian
406202060

• Pedoman  Episode MDD melanjutkan antidepresan setelah pengobatan


fase akut selama
• 4-9 bulan  mencegah kekambuhan / berulangnya episode
• ≥2 tahun  pengobatan pemeliharaan dengan terapi dosis penuh untuk pasien dengan
peningkatan risiko kekambuhan MDD.
• Meta-analisis pada pedoman tersebut  perbedaan informasi dan data
antidepresan yang digunakan untuk pengobatan pemeliharaan dengan
yang digunakan selama pengobatan fase akut  sulit ditafsirkan secara
bermakna oleh klinisi.
• Saat ini, tatalaksana yang paling sering untuk mencegah relaps/rekuran pada
fase maintenance adalah melanjutkan pengobatan antidepresan yang sama
dan direspon oleh subjek selama fase pengobatan akut (enrichment design)
Andhini Rajo Pujian
406202060
• Meta-analisis saat ini
• borges et al yang terfokus pada enrichment design namun tidak mempertimbangkan faktor risiko
potensial kekambuhan.
• Faktor risiko kekambuhan: episode berulang, durasi periode pemeliharaan setelah mencapai remisi, usia subjek, jenis
antidepresan, jadwal pemberian dosis, dan metode penghentian.
• 2 meta-analisis lain  memasukkan berbagai intervensi dan desain heterogen yang dikumpulkan
bersama-sama tanpa adanya pertimbangan
• Dari beberapa hasil tersebut, tidak mencerminkan antidepresan sebagai standard
pencegahan kekambuhan.
• 40 RCT dari enrichment design yang dimasukan pada studi ini tidak lebih dari 15
dimasukkan dalam meta-analisis lainnya (Kebanyakan tidak menganalisis acceptability dan
tolerabilitas; hasil penting evaluasi kegunaan obat)
• Tujuan: menentukan apakah terapi pengobatan antidepresan harus dilanjutkan setelah
remisi, dengan mempertimbangkan pengaruh berbagai faktor klinis, dengan fokus pada
studi yang membandingkan tingkat relaps/ rekuren pada pasien yang melanjutkan
pengobatan setelah mencapai remisi dengan antidepresan vs plasebo.
Fernando Nathaniel
406202066

METODE PENELITIAN
• Desain penelitian : Sistematik review & meta-analisis
• Metode pencarian sampel penelitian:
• Cochrane Central (until June 14, 2018)
• Medline (until June 12, 2018)
• Embase (until October 10, 2018)
Fernando Nathaniel
406202066

METODE PENELITIAN
• Kriteria inklusi
• Double-blind RCT
• “discontinuation trial design”
• MDD dengan kriteria : Feighner criteria, Research Diagnostic Criteria, DSM-III,
DSM-III-R, DSM-IV, DSM-5, and ICD-10
• Durasi minimal 12 minggu setelah randomisasi
• Kriteria eksklusi
• Studi yang terfokus pada bipolar disorder, personality disorder, substance use
disorder, refractory depression, seasonal depression, perinatal depression,
dan tipe depresi lainnya yang disebabkan oleh penyakit fisik tertentu
Cindy Cathrina Hasan
EKSTRAKSI DATA 406202068

14,871 data teridentifikasi melalui


pencarian pada Medline dan Cochrane 0 data tambahan teridentifikasi
Library dan Embase database

1.276 data duplikat tidak diikutsertakan

13,595 data terskrining


13.274 data tidak memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi
321 artikel dinilaisecara
keseluruhan 281 data tidak diikut sertakan karena peserta
memiliki diagnosis selain MDD, radomisasi
pemberian obat selain antidepresan yang
40 penelitian disertakan dalam diberikan saat fase akut, atau desain
sintesis kualitatif penelitian selain double blink RCT

40 penelitian disertakan dalam


sintesis kualitatif (meta analisis)
Tiara Raisha Madani
406202064

Analisa data
• Penelitian ini menggunakan metode pairwise meta-analysis dalam
membandingkan antidepresan dan plasebo
• Sintesis data menggunakan random effect model
• Didapatkan OR and risk difference (RD) untuk tatalaksana aktif vs
plasebo menggunakan Review Manager (RevMan) 5.3
Tiara Raisha Madani
406202064

Analisa data

• Meta-regresi dan/atau analisis subkelompok  menilai efek dari setiap faktor


terhadap kekambuhan, penerimaan, atau tolerabilitas
• Subgroup Analysis hanya digunakan untuk faktor-faktor dengan variabel kategorik
• Analisis meta-regresi hanya digunakan ketika perbedaan antar kelompok memiliki
hasil yang signifikan menggunakan model random effects
• Meta regresi dilakukan menggunakan Stata 16 (StataCorp).
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065
Hasil
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065

• Nilai OR “relapse” antara kelompok


antidepresan dan plasebo yang dilakukan
dengan 40 penelitian dan 8890 subjek
adalah 0,38 (95% (CI), 0,33-0,43, Z = 14,56
p <0,00001, mendukung kelanjutan
antidepresan daripada plasebo.
• Tingkat relapse pada remaja sebesar
66,7% untuk plasebo & 41,0% untuk
antidepresan
• Tingkat relapse pada subjek yang lebih
tua adalah 42,1% untuk kelompok
plasebo dan 19,0% untuk kelompok
antidepresan
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065

• Dalam hal “acceptability”, Nilai OR yang


dikumpulkan dari 32 studi termasuk 7.146
subjek adalah 0,47 (95% CI, 0,40-0,55, Z =
9,50 p <0,00001;
• Tingkat acceptability pada remaja adalah
79,0% untuk plasebo & 61,4% untuk
antidepresan, lebih tinggi dibandingkan
pada orang yang lebihtua di mana tingkat
plasebo adalah 59,4% dan antidepresan
adalah 36,9%(N = 3, n = 539, OR = 0,32, p
= 0,005)
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065

• Untuk tingkat tolerabilitas, OR


yang dikumpulkan dari 28 studi
dengan 6897 subjek adalah 1,15
(95% CI, 0,79–1,67, Z = 0,72 p =
0,47.
Thio Ceryle 406202062
Michael Waraney P 406202065

• Perbedaan tingkat relapse antara


kelompok dalam pengaturan dosis
tetap 17,1% (N = 27, n = 7042, OR =
0.41, p < 0.00001) & untuk dosis
fleksibel 25,5% (N = 13, n =1857, OR =
0.30, p < 0.00001)
Clarissa Tan
406172002
DISKUSI
• Penelitian ini merupakan penelitian meta-analisis terbesar mengenai penggunaan antidepresan
yang sama secara terus menerus untuk mencapai remisi atau harus dihentikan pada pasien MDD.
• Kebanyakan subkelompok, angka relaps cenderung lebih rendah (sebanyak 20%) pada grup
antidepresan dan Numbers Needed to Treat (NNT) adalah 6.
• 80% subjek yang melanjutkan penggunaan antidepresan tidak relaps, dan persentasi turun
menjadi 60% pada subjek yang menghentikan pengobatan  diinterpretasikan sebagai angka
relaps sebanyak 40%
• Angka acceptability adalah 43% pada grup antidepresan dan 58% pada grup plasebo, dengan
selisih sebanyak 15%. Keduanya melebihi 20% dari angka relaps.
• Angka tolerability pada penggunaan antidepresan dan plasebo adalah ~4%
• Jumlah angka relaps lebih besar secara berurutan pada trisiklik, SSRI dan agen-agen baru bila
dibandingkan dengan plasebo.
Clarissa Tan
406172002

Diskusi
• Tahun dilakukannya studi berkorelasi terbalik dengan jumlah angka relaps,
• faktor  tipe antidepresan  acceptability lebih besar pada SSRI daripada antidepresan lainnya. Dengan ini dapat
disimpulkan SSRI dapat digunakan untuk pencegahan relaps.
• Pemberian dosis yang fleksibel direkomendasikan untuk pencegahan relaps dibandingkan dengan
pemberian dosis tetap.
• Angka relaps dan acceptability pada usia remaja > usia dewasa dan penghentian antidepresan
diasosiasikan dengan angka relaps yang lebih tinggi sebanyak 26% dan angka penerimaan
sebanyak 18% lebih tinggi dibandingkan dengan dilanjutkan.
• Angka relaps pada lansia tidak berbeda jauh dengan grup dewasa tetapi jumlah angka
acceptability lebih besar.
Clarissa Tan
406172002

Diskusi
• Angka relaps setelah 6 bulan dan dalam 1 tahun mirip pada subjek yang melanjutkan
antidepresan,
• Tetapi yang tidak melanjutkan menunjukan kenaikan 2% pada angka relaps 1 tahun dibandingkan
dengan 6 bulan.
• Hasil ini menunjukan bahwa relaps lebih mungkin terjadi dalam 6 bulan setelah penghentian.
• Studi yang dilakukan pada pengobatan berkepanjangan yang dilakukan lebih dari 6 bulan setelah
remisi, penggunaan antidepresan memiliki angka relaps lebih rendah dibandingkan plasebo.
• Perbedaan angka relaps pada penggunaan antidepresan dan plasebo selama 6 bulan hanya 2%
lebih sedikit dibandingkan dengan penggunaan terus menerus selama kurang dari 1 bulan.
Clarissa Tan
406172002

Diskusi
• Menurut Reimherr et al,
• tidak ada perbedaan dalam angka relaps antara penghentian antidepresan setelah terapi terus menerus selama 38
minggu setelah remisi dan penggunaan antidepresan selama 50 minggu.
• Menunjukkan bahwa terapi maintenance selama 38 minggu dapat mencegah relaps.
• Hanya studi Reimherr et al. yang mengevaluasi angka relaps setelah terapi 38 minggu atau lebih, sehingga hasil ini
tidak dapat dikonfirmasi dalam studi meta-analisis yang dilakukan.
• Hasil dari studi sekarang  terapi maintenance harus dilanjutkan selama sekurang – kurangnya 6
bulan setelah remisi
• Setelah penggunaan antidepresan selama setengah tahun, penggunaan antidepresan untuk 1 tahun setelahnya
menunjukkan menurunnya angka relaps dibandingkan dengan penghentian penggunaan.
Clarissa Tan
406172002

Diskusi
• Menurut Baldessarini et al.,
• terdapat korelasi yang kuat antara pemberian terapi awal yang pendek (<8 minggu) dan angka relaps yang lebih
tinggi, dibandingkan dengan pemberian terapi awal selama ≥12 minggu.
• Hasil dari studi sekarang
• Penggantian terapi menjadi plasebo setelah terapi awal yang kurang dari 1 bulan setelah remisi meningkatkan angka
relaps sebanyak 4% dibandingkan dengan penggantian plasebo setelah penggunaan terapi selama 6 bulan.
• Perbedaan antara plasebo dan antidepresan tidak berbeda pada pemberian terapi awal pendek maupun panjang.
• Analisa dilakukan untuk setiap metode penghentian dengan memperhitungkan gejala putus obat.
• Angka penerimaan tidak berbeda pada penghentian yang mendadak maupun dengan metode tapering off.
• Angka toleransi pada antidepresan dan plasebo dalam studi 1 tahun maupun 6 bulan tidak berbeda, yang
menunjukkan bahwa angka dropout setelah 6 bulan kemungkinan besar tidak akan meningkat.
Clarissa Tan
406172002

Diskusi
• Beberapa penelitian meta-analisis sebelumnya memeriksa resiko relaps pada saat periode
maintenance antara terapi antidepresan dan yang dihentikan.
• Borges et al., fokus pada desain RCT yang menggunakan studi, hasil dari RCT tersebut menunjukkan angka relaps
dari antidepresan adalah sebanyak 20% lebih rendah daripada plasebo, dan perbedaan angka relaps setelah 6 bulan
tidak berbeda. Hasil tersebut sejalan dengan studi meta-analisis sekarang
• Sim et al., menunjukan hasil yang mirip dengan meta-analisis sekarang. Namun, selisih antara antidepresan dan
placebo lebih besar
Clarissa Tan
406172002

Diskusi
• Cochrane CENTRAL dan Embase database yang digunakan dalam studi ini tidak digunakan oleh
penelitan lain, sehingga 3263 subjek (15 studi) dan 3886 subjek (18 studi) dapat diikutsertakan
dalam studi meta-analisa sekarang.
• Sehingga hasilnya lebih inklusif dalam meneliti efikasi dalam melanjutkan terapi antidepresan
yang sama pada pasien dalam fase akut dan fase maintenance.
• Hasil terhadap remaja dan orang tua serupa dengan hasil studi meta-analisis sebelumnya.
Laetitia Ngamelubun
406202059

Limitasi studi
• Jumlah episode, tingkat keparahan, episode kronik, episode yang sulit untuk diterapi, kondisi
komorbid psikiatri, riwayat penyakit penyerta, dan gejala residual berkontribusi dalam resiko
relaps.
• Studi meta-analisis sekarang tidak dapat menginklusikan faktor tersebut karena hanya sedikit RCTs yang
mengevaluasi faktor tersebut.
• Enrichment design diperlukan untuk dapat memberikan hasil yang condong pada respon
terapi pada fase akut dan hal ini dapat menjadi bias pada grup antidepresan.
• Namun, hasil ini dianggap lebih relevan dalam praktik klinis karena melanjutkan terapi yang sama untuk
mencapai remisi, atau menghentikan penggunaan adalah opsi yang biasanya digunakan untuk terapi
maintenance.
• Withdrawal antidepresan tidak dapat dievaluasi dalam studi meta-analisis karena angka relaps
dan dropout dalam 4-8 minggu tidak dapat dinilai.
• Resiko ini tidak signifikan karena sub-analisis menunjukan bahwa angka dropout tidak berubah pada
penghentian mendadak dan gejala withdrawal tidak merubah relaps dalam hasil jangka pendek Borges et al.
• Inkonsistensi dari definisi relaps di setiap studi menyebabkan analisa subgrup sulit untuk
dilakukan. Tetapi secara garis besar semua studi dapat menilai relaps atau rekurensi.
Nafisa Zulpa Elhapidi
406202067

KESIMPULAN
• Tingkat relaps dapat dikurangi menjadi 20% melalui kelanjutan pengobatan
antidepresan yang digunakan untuk mencapai remisi, dibandingkan dengan 40%
dengan penghentian antidepresan
• SSRI adalah well-balanced agent, dan penyesuaian dosis yang fleksibel lebih efektif
untuk pencegahan kekambuhan
• Tingkat kekambuhan tidak berubah dari 6 bulan hingga lebih dari 1 tahun pada
kelompok antidepresan dan plasebo
• Tidak ada kelompok yang mengalami peningkatan tingkat kekambuhan setelah 6
bulan, jadi perhatian lebih diperlukan pada tingkat kekambuhan dalam 6 bulan
pertama daripada 6 bulan setelah remisi.
Nafisa Zulpa Elhapidi
406202067

KESIMPULAN
• Semua penyebab angka drop-out juga dapat dikurangi sebesar 15% dengan terus
menggunakan antidepresan
• Tolerability sama rendahnya dengan atau tanpa antidepresan dan penggunaan
antidepresan yang berkepanjangan tidak terkait dengan angka drop-out
• Peningkatan tingkat kekambuhan dan atau dropout pada remaja dan subjek yang
lebih tua setelah penghentian antidepresan mungkin menunjukkan bahwa lebih
banyak perhatian harus diberikan pada kelompok usia ini.
• Terapi maintenance selama minimal 6 bulan setelah remisi dianjurkan untuk
mencegah kekambuhan, dan perhatian harus diberikan pada kekambuhan dan
kegagalan pengobatan selama periode 6 bulan ini.
Thio Ceryle

DAFTAR PUSTAKA 406202062

1. Judd LL, Akiskal HS, Maser JD, Zeller PJ, Endicott J, Coryell W, et al. Major depressive 10. Shinohara K, Efthimiou O, Ostinelli EG, Tomlinson A, Geddes JR, Nierenberg AA, et al.
disorder: a prospective study of residual subthreshold depressive symptoms as Comparative efficacy and acceptability of antidepressants in the long-term treatment of
predictor of rapid relapse. J Affect Disord. 1998;50:97–108. major depression: protocol for a systematic review and networkmeta-analysis. BMJ
2. Vuorilehto MS, Melartin TK, Isometsa ET. Course and outcome of depressive Open. 2019;9:e027574.
disorders in primary care: a prospective 18-month study. Psychological Med. 11. Borges S, Chen YF, Laughren TP, Temple R, Patel HD, David PA, et al. Review of
2009;39:1697–707. maintenance trials for major depressive disorder: a 25-year perspective from the US
Food and Drug Administration. J Clin Psychiatry. 2014;75:205–14.
3. Zimmerman M, Martinez JA, Attiullah N, Friedman M, Toba C, Boerescu DA, et al.
Why do some depressed outpatients who are in remission according to the Hamilton 12. Sim K, Lau WK, Sim J, Sum MY, Baldessarini RJ. Prevention of relapse and recurrence
Depression Rating Scale not consider themselves to be in remission? J Clin Psychiatry. in adults with major depressive disorder: systematic review and meta-analyses of
2012;73:790–5. controlled trials. Int J Neuropsychopharmacol. 2015;19:1–13.
13. Deshauer D, Moher D, Fergusson D, Moher E, Sampson M, Grimshaw J. Selective
4. Glue P, Donovan MR, Kolluri S, Emir B. Meta-analysis of relapse prevention
antidepressant trials in depressive disorders. Aust NZ J Psychiatry. 2010;44:697–705. serotonin reuptake inhibitors for unipolar depression: a systematic review of classic long-
term randomized controlled trials. CMAJ. 2008;178:1293–301.
5. Hansen R, Gaynes B, Thieda P, Gartlehner G, Deveaugh-Geiss A, Krebs E, et al. Meta- 14. Feighner JP, Robins E, Guze SB, Woodruff RA Jr., Winokur G, Munoz R. Diagnostic
analysis of major depressive disorder relapse and recurrence with second-generation criteria for use in psychiatric research. Arch Gen Psychiatry. 1972;26:57–63.
antidepressants. Psychiatr Serv. 2008;59:1121–30.
15. Spitzer RL, Endicott J, Robins E. Research diagnostic criteria: rationale and reliability.
6. Williams N, Simpson AN, Simpson K, Nahas Z. Relapse rates with long-term Arch Gen Psychiatry. 1978;35:773–82.
antidepressant drug therapy: a meta-analysis. Hum Psychopharmacol. 2009;24:401–8. 16. American Psychiatric Association (APA). Diagnostic and Statis- tical Manual of Mental
7. Davidson JR. Major depressive disorder treatment guidelines in America and Europe. Disorders. American Psychiatric Pub- lishing: Washington DC.
J Clin Psychiatry. 2010;71(Suppl E1):e04. 17. (WHO) WHO. International Classification of Diseases. WHO: Geneva.
18. Frank E, Prien RF, Jarrett RB, Keller MB, Kupfer DJ, Lavori PW, et al. Conceptualization
8. Nutt DJ. Rationale for, barriers to, and appropriate medication for the long-term
treatment of depression. J Clin Psychiatry. 2010;71 Suppl E1:e02. and rationale for consensus definitions of terms in major depressive disorder. Remission,
recovery, relapse, and recurrence. Arch Gen Psychiatry. 1991;48:851–5.
9. Kennedy SH, Lam RW, McIntyre RS, Tourjman SV, Bhat V, Blier P, et al. Canadian 19. RevMan. Review Manager (RevMan). 5.3 edn. The Nordic Cochrane Centre, The
Network for Mood and Anxiety Treat- ments (CANMAT) 2016 clinical guidelines for the Cochrane Collaboration2014.
managementof adults with major depressive disorder: section 3. pharmacolo- gical
treatments. Can J Psychiatry Rev Canadienne de Psychiatr. 2016;61:540–60.
Thio Ceryle
20. Stein MK, Rickels K, Weise CC. Maintenance therapy with amitriptyline: a controlled
trial. Am J Psychiatry. 1980;137:370–1. 406202062
21. Doogan DP, Caillard V. Sertraline in the prevention of depression.Br J Psychiatry. 30. Versiani M, Mehilane L, Gaszner P, Arnaud-Castiglioni R. Reboxetine, a unique
1992;160:217–22. selective NRI, prevents relapse and recur- rence in long-term treatment of major
depressive disorder. J Clin Psychiatry. 1999;60:400–6.
22. Montgomery SA, Dunbar G. Paroxetine is better than placebo inrelapse prevention 31. Rouillon F, Warner B, Pezous N, Bisserbe J, Agussol P, Alaix C, et al. Milnacipran
and the prophylaxis of recurrent depression. IntClin Psychopharmacol. 1993;8:189–95.
efficacy in the prevention of recurrent depres- sion: a 12-month placebo-controlled
23. Montgomery SA, Rasmussen JG, Tanghoj P. A 24-week study of20 mg citalopram, study. Int Clin Psycho- pharmacol. 2000;15:133–40.
40 mg citalopram, and placebo in the preven- tion of relapse of major depression. Int 32. Schmidt M, Fava M, Robinson J, Judge R. The efficacy and safety of a new enteric-
Clin Psychopharmacol. 1993;8:181–8. coated formulation of fluoxetine given once weekly during the continuation treatment of
24. Robert P, Montgomery S. Citalopram in doses of 20-60 mg is effective in depression major depressive disorder. J Clin Psychiatry. 2000;61:851–7.
relapse prevention: a placebo-controlled 6 month study. Int Clin Psychopharmacol. 33. Dalery J, Dagens-Lafont V, Bodinat C. Efficacy of tianeptine vs placebo in the long-
1995;10 Suppl 1:29–35. term treatment (16.5 months) of unipolar major recurrent depression. Hum
Psychopharmacol. 2001;16 Suppl 1:S39–s47.
25. Stewart J, Tricamo E, McGrath P, Quitkin F. Prophylactic efficacy of phenelzine and
imipramine in chronic atypical depression: likelihood of recurrence on discontinuation 34. Gilaberte I, Montejo A, Gandara J, Perez-Sola V, Bernardo M, Massana J, et al.
after 6 months’ remission. Am J Psychiatry. 1997;154:31–36. Fluoxetine in the prevention of depressive recurrences: a double-blind study. J Clin
Psychopharmacol. 2001;21:417–24.
26. Keller M, Kocsis J, Thase M, Gelenberg A, Rush A, Koran L, et al. Maintenance phase 35. Hochstrasser B, Isaksen P, Koponen H, Lauritzen L, Mahnert F, Rouillon F, et al.
efficacy of sertraline for chronic depression: a randomized controlled trial. JAMA.
Prophylactic effect of citalopram in unipolar, recurrent depression: placebo-controlled
1998;280:1665–72.
study of maintenance therapy. Br J Psychiatry. 2001;178:304–10.
27. Reimherr F, Amsterdam J, Quitkin F, Rosenbaum J, Fava M, Zajecka J, et al. Optimal 36. Thase M, Nierenberg A, Keller M, Panagides J. Efficacy of mir- tazapine for prevention
length of continuation therapy in depression: a prospective assessment during long- of depressive relapse: a placebo-controlled double-blind trial of recently remitted high-
term fluoxetine treatment. Am J Psychiatry. 1998;155:1247–53. risk patients. J Clin Psychiatry. 2001;62:782–8.
28. Terra J, Montgomery S. Fluvoxamine prevents recurrence of depression: results of a 37. Klysner R, Bent-Hansen J, Hansen H, Lunde M, Pleidrup E, Poulsen D, et al. Efficacy of
long-term, double-blind, placebo- controlled study. Int Clin Psychopharmacol. citalopram in the prevention of recurrent depression in elderly patients: placebo-
1998;13:55–62. controlled study of maintenance therapy. Br J Psychiatry. 2002;181:29–35.
29. Feiger A, Bielski R, Bremner J, Heiser J, Trivedi M, Wilcox C, et al. Double-blind, 38. Weihs K, Houser T, Batey S, Ascher J, Bolden-Watson C, Donahue R, et al.
placebo-substitution study of nefazodone in the prevention of relapse during Continuation phase treatment with bupropion SR effectively decreases the risk for
continuation treatment of out- patients with major depression. Int Clin relapse of depression. Biol Psychiatry. 2002;51:753–61.
Psychopharmacol. 1999;14:19–28.
Thio Ceryle
39. Wilson K, Mottram P, Ashworth L, Abou-Saleh M. Older com- munity residents with
depression: long-term treatment with ser- traline. Randomised, double-blind, placebo- 406202062
47. Rosenthal J, Boyer P, Vialet C, Hwang E, Tourian K. Efficacy and safety of
controlled study. Br J Psychiatry. 2003;182:492–7.
desvenlafaxine 50 mg/d for prevention of relapse in major depressive disorder: a
40. Montgomery S, Entsuah R, Hackett D, Kunz N, Rudolph R. Venlafaxine versus randomized controlled trial. J Clin Psychiatry. 2013;74:158–66.
placebo in the preventive treatment of recur- rent major depression. J Clin Psychiatry. 48. Shiovitz T, Greenberg W, Chen C, Forero G, Gommoll C. A randomized, double-blind,
2004;65:328–36. placebo-controlled trial of the efficacy and safety of levomilnacipran ER 40-120mg/day
41. Goodwin G, Emsley R, Rembry S, Rouillon F. Agomelatine prevents relapse in for prevention of relapse in patients with major depressive disorder. Innov Clin Neurosci.
patients with major depressive disorder with- out evidence of a discontinuation 2014;11:10–22.
syndrome: a 24-week rando- mized, double-blind, placebo-controlled trial. J Clin 49. Cheung A, Kusumakar V, Kutcher S, Dubo E, Garland J, Weiss M, et al. Maintenance
Psychiatry. 2009;70:1128–37. study for adolescent depression. J Child Adolesc Psychopharmacol. 2008;18:389–94.
42. Perahia D, Maina G, Thase M, Spann M, Wang F, Walker D, et al. Duloxetine in the 50. Gorwood P, Weiller E, Lemming O, Katona C. Escitalopram prevents relapse in older
prevention of depressive recurrences: a rando- mized, double-blind, placebo- patients with major depressive disorder. Am J Geriatr Psychiatry. 2007;15:581–93.
controlled trial. J Clin Psychiatry. 2009;70:706–16. 51. Emslie GJ, Heiligenstein JH, Hoog SL, Wagner KD, Findling RL, McCracken JT, et al.
Fluoxetine treatment for prevention of relapse of depression in children and
43. Rickels K, Montgomery S, Tourian K, Guelfi J, Pitrosky B, Padmanabhan S, et al.
Desvenlafaxine for the prevention of relapse in major depressive disorder: results of a adolescents: a double-blind, placebo-controlled study. J Am Acad Child Adolesc
randomized trial. J Clin Psychopharmacol. 2010;30:18–24. Psychiatry. 2004;43:1397–405.
52. Emslie GJ, Kennard BD, Mayes TL, Nightingale-Teresi J, Carmody T, Hughes CW, et al.
44. Segal Z, Bieling P, Young T, MacQueen G, Cooke R, Martin L, et al. Antidepressant Fluoxetine versus placebo in preventing relapse of major depression in children and
monotherapy vs sequential pharmacotherapy and mindfulness-based cognitive adoles- cents. Am J Psychiatry. 2008;165:459–67.
therapy, or placebo, for relapse prophylaxis in recurrent depression. Arch Gen
Psychiatry. 2010;67:1256–64. 53. Rapaport M, Bose A, Zheng H. Escitalopram continuation treat- ment prevents
relapse of depressive episodes. J Clin Psychiatry. 2004;65:44–49.
45. Boulenger J, Loft H, Florea I. A randomized clinical study of Lu AA21004 in the 54. Simon J, Aguiar L, Kunz N, Lei D. Extended-release venlafaxine in relapse prevention
prevention of relapse in patients with major depressive disorder. J Psychopharmacol.
for patients with major depressive disorder. J Psychiatr Res. 2004;38:249–57.
2012;26:1408–16.
55. Fava M, Detke M, Balestrieri M, Wang F, Raskin J, Perahia D. Management of
46. Goodwin G, Boyer P, Emsley R, Rouillon F, Bodinat C. Is it time to shift to better depression relapse: re-initiation of duloxetine treatment or dose increase. J Psychiatr
characterization of patients in trials assessing novel antidepressants? An example of Res. 2006;40:328–36.
two relapse prevention studies with agomelatine. Int Clin Psychopharmacol.
2013;28:20–28. 56. McGrath P, Stewart J, Quitkin F, Chen Y, Alpert J, Nierenberg A, et al. Predictors of
relapse in a prospective study of fluoxetine treatment of major depression. Am J
Psychiatry. 2006;163:1542–8.
57. Kocsis J, Thase M, Trivedi M, Shelton R, Kornstein S, Nemeroff C, et al. Prevention Thio Ceryle
of recurrent episodes of depression with venlafaxine ER in a 1-year maintenance phase 406202062
from the PRE- VENT Study. J Clin Psychiatry. 2007;68:1014–23.
58. Dobson K, Hollon S, Dimidjian S, Schmaling K, Kohlenberg R, Gallop R, et al.
Randomized trial of behavioral activation, cog- nitive therapy, and antidepressant
medication in the prevention of relapse and recurrence in major depression. J
Consulting Clin Psychol. 2008;76:468–77.
59. Dekker J, Jonghe F, Tuynman H. The use of anti-depressants after recovery from
depression. Eur J Psychiatry. 2000;14:207–12.
60. Egger M, Davey Smith G, Schneider M, Minder C. Bias in meta-analysis detected by
a simple, graphical test. BMJ.1997;315:629–34.
61. Baldessarini RJ, Lau WK, Sim J, Sum MY, Sim K. Duration ofinitial antidepressant
treatment and subsequent relapse of majordepression. J Clin Psychopharmacol.
2015;35:75–76.
62. Cox GR, Fisher CA, De Silva S, Phelan M, Akinwale OP, Sim- mons MB, et al.
Interventions for preventing relapse and recur- rence of a depressive disorder in
children and adolescents.Cochrane Database Syst Rev. 2012;11:CD007504.
63. Wilkinson P, Izmeth Z. Continuation and maintenance treatments for depression in
older people. Cochrane Database Syst Rev. 2016;9:CD006727.
64. Furukawa TA, Cipriani A, Barbui C, Geddes JR. Long-term treatment of depression
with antidepressants: a systematic narra- tive review. Can J Psychiatry Rev Canadienne
de Psychiatr. 2007;52:545–52.
Checklist Critical Appraisal
dari Buku hijau besar
Ria Angela Mutiara S
406202061

1 Latar belakang pendahuluan

• Iya judul cukup baik karena terdiri dari 18 kata (sesuai standar < 20 kata), tidak
terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, judul jurnal cukup menarik,
menggambarkan isi yang ingin ditemukan dalam penelitian, dan tidak
 1.1 Apakah judul cukup menggunakan singkatan
  baik?
Ria Angela Mutiara S
406202061
• Ya, karena masalah klinis yang signifikan yang dihadapi setelah pengobatan gangguan
depresi mayor akut (MDD) adalah kambuhnya gejala depresi. Meskipun terapi
pemeliharaan berkelanjutan dengan antidepresan umumnya direkomendasikan, tidak
ada protokol yang ditetapkan tentang perlu tidaknya meresepkan antidepresan yang
digunakan untuk mencapai remisi. Sedangkan beberapa penelitian yang telah
dilakukan masih banyak kekurangan salah satunya adalah tidak memperhatikan faktor
risiko potensial relaps

Apakah besarnya
 1.1 masalah dan manfaat
  terdeskripsi dengan jelas
dalam latar belakang ?
Ria Angela Mutiara S
406202061

• Ya, latar belakang terdiri dari 11 referensi yang mencakup studi-studi relevan yang sudah
ada sebelumnya (meta-analisis, RCT)

Apakah latar
belakang disusun
 1.1
  dari berbagai
tinjauan pustaka
yang sesuai?
Ria Angela Mutiara S
406202061

• Iya, tujuan penelitian dideskripsikan dengan jelas yaitu membandingkan tingkat rileps pada
Apakah tujuan antidepresan dengan plasebo
penelitian
dideskripsikan
dengan jelas?

 1.2
 

• Tidak dideskripsikan
Apa hipotesis
penelitian?
Andhini Rajo Pujian
406202060
2 Metode Penelitian

Apakah disebutkan
populasi target /
populasi Tidak disebutkan dengan jelas.
terjangkau?

 2.1
  Ya. Penelitian ini menyebutkan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi.

Apakah kriteria
inklusi dan eksklusi
disebutkan?
Metode – Desain Penelitian Andhini Rajo Pujian
406202060

Apakah dideskripsikan
tentang desain penelitian? Ya, desain penelitian ini adalah meta-analysis & systematic review

Apakah terdapat informasi


tentang desain dan
Tidak disebutkan dengan jelas.
hubungannya dengan
kualitas penelitian?

 2.2
 
Apakah terdapat
hubungan desain
Ya.
penelitian dan pertanyaan
penelitian?

Apakah ada bias yang


terjadi karena metodologi Tidak terdapat bias publikasi
penelitian?
Andhini Rajo Pujian
Metode – Besar Sampel 406202060

Ya, pengambilan sampel dengan mengumpulkan beberapa sumber melalui


sebuah electronic search.

Apakah dijelaskan cara


perhitungan sampel,
 2.3
  pengambilan sampel,
dan perbedaan antar
kelompok?
Andhini Rajo Pujian
Metode - Pengambilan Data 406202060

Bagaimana dengan frekuensi


Tidak disebutkan dengan jelas.
pengambilan data?

Relaps/reccurent MDD, faktor yang menyebabkan relaps, acceptability atau


toleribilitas.
Apa variabel yang diukur?

 2.4
  Subgroup analysis digunakan hanya untuk faktor dengan variabel kategori dan meta-regression
analysis digunakan hanya untuk melihat perbedaan yang signifikan pada random effects model.
Ketika mencapai signifikasi  NTT terestimasi
Bagaimana cara data
diukur?

Apakah pengukuran data


Valid dan reliable
valid dan reliable?
Andhini Rajo Pujian
406202060
Metode - Pengolahan Data

Apakah uji statistik yang


digunakan sesuai dengan Tidak, karena hipotesis tidak dideskripsikan dengan jelas
hipotesis?

 2.5
 

Apa perangkat program Review Manager 5.3


yang digunakan? dan Stata 16
Fernando Nathaniel
406202066

3 Intervensi

Bagaimana • Studi yang diambil membandingkan antara melanjutkan obat


  deskripsi dari
  intervensi yang antidepresan yang sama dengan placebo terhadap risiko
diberikan? relaps/rekuren selama masa remisi

Bagaimana pemilihan • Pemilihan sampel studi dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan
sampel dalam eksklusi
kelompok dilakukan, • Metode randomisasi pada studi yang diambil berdasarkan desain
metode randomisasi, RCT “discontinuation trial design” dimana pasien yang respon
dan siapa yang terhadap fase tatalaksana akut (unblinded) dilakukan randomisasi
melakukan antara melanjutkan obat aktif sekarang atau diganti dengan
randomisasi? placebo
Cindy Cathrina Hasan
406202068

4 Hasil Penelitian
Hasil penilaian relaps gejala depresi pada pasien MDD yang diberikan antidepresan
untuk pencegahan kekambuhan dengan yang diberikan plasebo dilakukan pada total
8890 subjek dari 40 penelitian.
Hasil menunjukkan tingkat relaps pada penggunaan antidepresan 20.9% dan plasebo
Bagaimana 39.7% p<0.00001.
tentang hasil Hasil penilaian acceptability antara penggunaan antidepresan atau plasebo dilakukan
 
penelitian pada total 7146 subjek dari 32 penelitian .
 
utama dan Hasil menunjukkan tingkat acceptability pada penggunaan antidepresan 43.3% dan
kedua? plasebo 58.2% dengan p<0.00001.
Hasil penilaian tolerability dalam penggunaan antidepresan dengan plasebo dinilai
pada total 6897 subjek dari 28 penelitian.
Hasil menunjukkan tingkat tolerability tidak menunjukkan perbedaan signifikan yaitu
antidepresan 4.1% dan plasebo 3.9% dengan p<0.30.
Cindy Cathrina Hasan
406202068

4 Hasil Penelitian

Analisis metaregresi menemukan hal berikut berpengaruh terhadap hasil akhir terapi:
- Tipe antidepresan (p=0.04)
- Pemberian dosis (p=0.03)
- Lama penelitian (p<0.001)

Selisih relaps berdasarkan beberapa tipe antipe antidepresan dengan plasebo:


- Antidepresan klasik  25.3% (p<0.00001)
Bagaimana - SSRI  21.8% (p<0.00001)
tentang hasil - Obat baru lainnya  16% (p<0.00001)
 
  penelitian
utama dan Selisih relaps berdasarkan pemberian dosis antara antidepresan dengan plasebo:
kedua? - Dosis tetap  17.1% (p<0.00001)
- Dosis fleksibel  25.5% (p<0.00001)

Tingkat relaps berdasarkan usia antara antidepresan dengan plasebo: (p=0.0007)


- Pada remaja  66.7% dengan plasebo dan 41.0% dengan antidepresan.
- Pada dewasa  42.1% dengan plasebo dan 19.0% dengan antidepresan.
Cindy Cathrina Hasan
406202068

4 Hasil Penelitian

Selisih tingkat relaps antara plasebo dengan antidepresan 4.6% lebih tinggi pada
pemberhentian obat dengan metode langsung daripada dengan metode tapering.
(p<0.00001)

Selisih tingkat relaps antara pemberian plasebo dengan antidepresan pada penelitian
Bagaimana dengan durasi 1 tahun sebesar 19.9% (p<0.00001), dan 6 bulan sebesar 18%
tentang hasil (p<0.00001).
 
  penelitian
utama dan Analisis metaregresi dari acceptability menemukan bahwa hanya tipe antidepresan
kedua? yang berperan dalam hasil akhir pengobatan.
- Selisih tingkat relaps antara pemberian plasebo dengan antidepresan klasik 
13.5% (p < = 0.03)
- Selisih tingkat relaps antara pemberian plasebo dengan SSRI  18.9% (p<0.00001)
- Selisih tingkat relaps antara pemberian plasebo dengan obat baru lainnya  14.1%
(p<0.00001)
Cindy Cathrina Hasan
406202068

4 Hasil Penelitian

Tingkat acceptability pada remaja adalah 79% untuk plasebo dan 61.4% untuk
Bagaimana antidepresan. (p=0.03)
tentang hasil Tingkat acceptability pada orang dewasa adalah 59.4% untuk plasebo dan 36.9% untuk
 
penelitian antidepresan. (p=0.005)
 
utama dan Tingkat tolerability tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada penggunaan plasebo
kedua?
ataupun antidepresan. Serta, tidak ada perbedaan tingkat tolerability yang signifikan
pada perbedaan usia dengan penggunaan plasebo ataupun antidepresan.
Cindy Cathrina Hasan
406202068

4 Hasil Penelitian

Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan adanya peranan penggunaan


antidepresan untuk mencegah kambuhnya gejala depresi pada pasien MDD,
tingkat penerimaan dan kepatuhan penggunaan obat yang sedang, dan
Bagaimana penggunaan obat dapat ditoleransi oleh pasien.
kesimpulan hasil Jenis obat, lama pemberian, dosis yang diberikan, usia, cara pemberhentian
penelitian serta obat serta lama penelitian dilakukan mempengaruhi hasil.
maknanya secara SSRI dan antidepresan klasik, pemberian yang lebih lama, dosis fleksibel, usia
dewasa, pemberhentian obat dengan metode tapering, serta penelitian yang
statistik? dilakukan lebih lama menunjukkan hasil kekambuhan yang lebih rendah.

Hasil p<0.05  spesifik secara statistik.


Tiara Raisha Madani
406202064

5 Kesesuaian Jenis Statistik

Bagaimana analisis • Jenis penelitian ini membandingkan 2 variabel. Penelitian ini


terhadap kesesuaian menggunakan metode pairwise meta analysis
jenis statistik yang
digunakan dengan
jenis pengukuran dan
metode peneltiian?
Michael Waraney P
406202065

6 Makna Klinis Hasil Penelitian

• Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kekambuhan secara signifikan


menurun sekitar 20% pada penggunaan obat antidepressan
dibandingkan dengan placebo.

Apa makna klinis dari • Maintennace terapi bisa diberikan selama 6 bulan setelah remisi dari
hasil penelitian? episode depresi, kemudian mengatur pemberian obat antidepressant
selama 1 tahun lagi setelah penggunaan obat berkelajutan dapat
menurunkan resiko kekambuhan
Thio Ceryle
406202062

7 Sample Drop-Out

Apa penyebab drop-out? Tidak ada data

Bagaimana hubungan Tidak ada data


dengan analisis statistik?

Apa efeknya terhadap hasil


penelitian? Tidak ada data
Clarissa Tan
406172002
8 Pembahasan dan Implikasi Klinis

• Menurut Reimherr et al,


• tidak ada perbedaan dalam angka relaps antara penghentian antidepresan setelah terapi
terus menerus selama 38 minggu setelah remisi dan penggunaan antidepresan selama
50 minggu.
Bagaimana analisis • Menunjukkan bahwa terapi maintenance selama 38 minggu dapat mencegah relaps.
perbandingan hasil • Hanya studi Reimherr et al. yang mengevaluasi angka relaps setelah terapi 38 minggu
penelitiannya dengan atau lebih, sehingga hasil ini tidak dapat dikonfirmasi dalam studi meta-analisis yang
peneliti sebelumnya, dilakukan.
dan penjelasan dari • Hasil dari studi sekarang  terapi maintenance harus dilanjutkan selama
hasil penelitian ?
sekurang – kurangnya 6 bulan setelah remisi
• Setelah penggunaan antidepresan selama setengah tahun, penggunaan antidepresan
untuk 1 tahun setelahnya menunjukkan menurunnya angka relaps dibandingkan dengan
penghentian penggunaan
Clarissa Tan
406172002

8 Pembahasan dan Implikasi Klinis

• Menurut Baldessarini et al.,


• terdapat korelasi yang kuat antara pemberian terapi awal yang pendek (<8 minggu) dan
angka relaps yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pemberian terapi awal selama ≥12
minggu.
• Hasil dari studi sekarang
Bagaimana analisis • Penggantian terapi menjadi plasebo setelah terapi awal yang kurang dari 1 bulan setelah
remisi meningkatkan angka relaps sebanyak 4% dibandingkan dengan penggantian plasebo
perbandingan hasil setelah penggunaan terapi selama 6 bulan.
penelitiannya dengan • Perbedaan antara plasebo dan antidepresan tidak berbeda pada pemberian terapi awal
peneliti sebelumnya, pendek maupun panjang.
dan penjelasan dari • Analisa dilakukan untuk setiap metode penghentian dengan memperhitungkan gejala
putus obat.
hasil penelitian ? • Angka penerimaan tidak berbeda pada penghentian yang mendadak maupun dengan
metode tapering off.
• Angka toleransi pada antidepresan dan plasebo dalam studi 1 tahun maupun 6 bulan tidak
berbeda, yang menunjukkan bahwa angka dropout setelah 6 bulan kemungkinan besar
tidak akan meningkat.
Clarissa Tan
406172002

8 Pembahasan dan Implikasi Klinis

• Beberapa penelitian meta-analisis sebelumnya memeriksa resiko relaps


Bagaimana analisis pada saat periode maintenance antara terapi antidepresan dan yang
perbandingan hasil dihentikan.
penelitiannya dengan • Borges et al., fokus pada desain RCT yang menggunakan studi, hasil dari RCT tersebut
peneliti sebelumnya, menunjukkan angka relaps dari antidepresan adalah sebanyak 20% lebih rendah
dan penjelasan dari hasil daripada plasebo, dan perbedaan angka relaps setelah 6 bulan tidak berbeda. Hasil
penelitian ? tersebut sejalan dengan studi meta-analisis sekarang
• Sim et al., menunjukan hasil yang mirip dengan meta-analisis sekarang. Namun, selisih
antara antidepresan dan placebo lebih besar
Clarissa Tan
406172002
8 Pembahasan dan Implikasi Klinis

• Jumlah episode, tingkat keparahan, episode kronik, episode yang sulit untuk
diterapi, kondisi komorbid psikiatri, riwayat penyakit penyerta, dan gejala residual
berkontribusi dalam resiko relaps.
• Studi meta-analisis sekarang tidak dapat menginklusikan faktor tersebut karena hanya
sedikit RCTs yang mengevaluasi faktor tersebut.
• Enrichment design diperlukan untuk dapat memberikan hasil yang condong pada
respon terapi pada fase akut dan hal ini dapat menjadi bias pada grup
Apa keterbatasan antidepresan.
Penelitian ? • Namun, hasil ini dianggap lebih relevan dalam praktik klinis karena melanjutkan terapi
yang sama untuk mencapai remisi, atau menghentikan penggunaan adalah opsi yang
biasanya digunakan untuk terapi maintenance.
• Withdrawal antidepresan tidak dapat dievaluasi dalam studi meta-analisis karena
angka relaps dan dropout dalam 4-8 minggu tidak dapat dinilai.
• Resiko ini tidak signifikan karena sub-analisis menunjukan bahwa angka dropout tidak
berubah pada penghentian mendadak dan gejala withdrawal tidak merubah relaps
dalam hasil jangka pendek Borges et al.
• Inkonsistensi dari definisi relaps di setiap studi menyebabkan analisa subgrup sulit
untuk dilakukan. Tetapi secara garis besar semua studi dapat menilai relaps atau
rekurensi
Clarissa Tan
406172002

8 Pembahasan dan Implikasi Klinis

• Penelitian ini merupakan penelitian meta-analisis terbesar yang pernah


dilakukan dengan fokus pada pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai
Bagaimana hasil penggunaan antidepresan yang sama secara terus menerus untuk
implikasi penelitian mencapai remisi atau harus dihentikan pada pasien dengan gangguan
terkait dengan kualitas depresi mayor
penelitian, dan apakah • Hasil uji klinis ini dapat diterapkan pada pasien yang kita hadapi di klinik
dapat digeneralisir / dan dapat dijadikan referensi di rumah sakit di Indonesia. Dari jenis
diaplikasi ? golongan obat yang digunakan juga umum dalam Indonesia (sering
digunakan),dapat dijangkau bagi masyarakat Indonesia (tersedia di
Indonesia) dan tidak melanggar budaya yang ada di Indonesia
Clarissa Tan
406172002
8 Pembahasan dan Implikasi Klinis

Bagaimana hasil • Cochrane CENTRAL dan Embase database yang digunakan dalam studi ini
implikasi penelitian tidak digunakan oleh penelitan lain, sehingga 3263 subjek (15 studi) dan
terkait dengan kualitas 3886 subjek (18 studi) yang tidak diikutsertakan dapat diikutsertakan
penelitian, dan apakah dalam studi meta-analisa yang dijalankan. Sehingga hasilnya lebih inklusif
dapat digeneralisir / dalam meneliti efikasi dalam melanjutkan terapi antidepresan yang sama
diaplikasi ? pada pasien dalam fase akut dan fase maintenance.
Laetitia Ngamelubun
406202059

9 Kesimpulan

• Tingkat relaps dapat dikurangi menjadi 20% melalui kelanjutan pengobatan


antidepresan yang digunakan untuk mencapai remisi, dibandingkan dengan
40% dengan penghentian antidepresan
Bagaimana • SSRI adalah well-balanced agent, dan penyesuaian dosis yang fleksibel lebih
efektif untuk pencegahan kekambuhan
kesimpulan dari hasil
• Tingkat kekambuhan tidak berubah dari 6 bulan hingga lebih dari 1 tahun
penelitian ? pada kelompok antidepresan dan plasebo
• Tidak ada kelompok yang mengalami peningkatan tingkat kekambuhan
setelah 6 bulan, jadi perhatian lebih diperlukan pada tingkat kekambuhan
dalam 6 bulan pertama daripada 6 bulan setelah remisi.
Laetitia Ngamelubun
406202059

9 Kesimpulan

• Semua penyebab angka drop-out juga dapat dikurangi sebesar 15% dengan
terus menggunakan antidepresan
• Tolerability sama rendahnya dengan atau tanpa antidepresan dan
penggunaan antidepresan yang berkepanjangan tidak terkait dengan angka
Bagaimana drop-out
kesimpulan dari hasil • Peningkatan tingkat kekambuhan dan atau dropout pada remaja dan subjek
penelitian ? yang lebih tua setelah penghentian antidepresan mungkin menunjukkan
bahwa lebih banyak perhatian harus diberikan pada kelompok usia ini.
• Terapi maintenance selama minimal 6 bulan setelah remisi dianjurkan untuk
mencegah kekambuhan, dan perhatian harus diberikan pada kekambuhan
dan kegagalan pengobatan selama periode 6 bulan ini.
Laetitia Ngamelubun
9 Kesimpulan
406202059

• Validity
• Desain  systematic review & meta-analysis
• Jumlah sampel (studi RCT) sebanyak 40 studi
• Kriteria inklusi dan eksklusi dijabarkan dan diterapkan
Bagaimana kesimpulan • Proses ekstrasi data dijabarkan
telaah kritis jurnal ? • Metode Analisa dijelaskan serta software yang digunakan
• Hasil tidak dipengaruhi dari bias publikasi
• Tidak ada conflict of interest
Validity • Sumber funding dijelaskan
Importance • Limitasi studi menunjukan terdapat faktor enrichment design yang
Applicable berkontribusi pada efek bias hasil
Laetitia Ngamelubun
9 Kesimpulan
406202059

• Importance
• Karakteristik subjek sesuai dengan kriteria dan faktor lainnya telah
ditelaah/dijelaskan oleh peneliti
• Hasil setiap analisis ditampilkan nilai P-value dan CI
• Studi RCT dijabarkan dengan forest plot
• Applicable
Bagaimana kesimpulan • Hasil uji klinis ini dapat diterapkan pada pasien yang kita hadapi di
telaah kritis jurnal ? klinik dan dapat dijadikan referensi di rumah sakit di Indonesia. Dari
jenis golongan obat yang digunakan juga umum dalam Indonesia
Validity (sering digunakan),dapat dijangkau bagi masyarakat Indonesia
Importance (tersedia di Indonesia) dan tidak melanggar budaya yang ada di
Applicable
Indonesia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai