(COVID-19): A Perspective
from China
Insert the Subtitle of Your Presentation
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PEMBIMBING
dr. ST TINAMBUNAN, Sp Rad
Pada bulan Desember tahun 2019, terjadi wabah dengan
gejala mirip pneumonia dan di kenal dengan novel coronavirus,
sindrom pernapasan akut parah (SARS) coronavirus 2,
dilaporkan pertama kali terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
secar resmi mendeklarasikan wabah tersebut sebagai kejadian
Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian
Internasional.
Pada bulan Februari Pada 12 Desember tahun 2020, WHO
menamai penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus
“coronavirus disease 2019” (CO-VID-19).
Saat ini, uji reaksi rantai polimerase transkripsi balik (RT-
PCR) real-time untuk COVID-19 telah dikembangkan dan Latar Belakang
digunakan di klinik. Meskipun RT-PCR tetap menjadi standar
referensi untuk membuat diagnosis definitif infeksi COVID-19
Etiologi
01 Wabah ini disebabkan oleh virus
corona mirip SARS yang berasal
dari kelelawar,
COVID-19 harus
dicurigai pada pasien
Fever Cough Shortness Of Breath dengan demam dan
gejala saluran
pernapasan atas
Gejala umum Pasien mungkin Sejumlah kecil pasien dengan limfopenia atau
diantaranya : awalnya datang dapat mengalami leukopenia, terutama
dengan diare dan sakit kepala atau pada mereka yang
• Demam terpapar Wuhan atau
mual beberapa hari hemoptisis (26,31)
• Batuk sebelum berkembang
riwayat kontak dekat
dan relatif dengan orang-orang
• Mialgia, dan menjadi demam, yang asimtomatik dari Wuhan atau pasien
• Kelelahan menunjukkan bahwa
yang dikonfirmasi
memiliki COVID-19
demam dominan
tetapi bukan gejala
utama infeks
Kriteria Keparahan Klinis Pneumonia
COVID-19 Terkonfirmas
Gejala klinis Peneumonia sedang :
ringan : • Demam,
• gejala pernapasan
• (demam ,38°C • Temuan pencitraan pneumonia
[100,4°F],
• hilang tanpa Parah : Pasien memiliki salah satu dari berikut ini:
pengobatan, • Gangguan pernapasan,
dengan
tanpa
atau
batuk,
• RR 30 kali per menit
• SpO2 93% saat istirahatCOVID-19
tidak dispnea,
STOP
• PaO2/FiO2 300 mm Hg
tidak terengah-
engah, tidak ada Pasien Kritis memiliki salah satu dari berikut ini:
penyakit kronis) • Kegagalan pernafasan,
• Syok
• Kegagalan organ "ekstrapulmonal"
Hasil Positive
COVID-2019 Test
Peran Radiologi
dalam Deteksi
COVID-19
Pemeriksaan radiologi sangat penting dalam deteksi
dini dan penanganan COVID-19. Karena radiografi
dada memiliki resolusi kepadatan yang lebih rendah
dan dapat menunjukkan temuan normal pada tahap
awal infeksi, tidak direkomendasikan sebagai
modalitas pencitraan lini pertama untuk COVID-19.
Namun, konsolidasi multifokal bilateral (Gambar 3)
dapat dilihat pada pasien dengan penyakit parah,
sebagian menyatu menjadi konsolidasi masif dengan
efusi pleura kecil dan bahkan
bermanifestasi sebagai gambaran "paru-
paru putih” Gambaran radiografi dada pada wanita 53 tahun dengan
penyakit coronavirus atau COVID-19, pneumonia. Pasien
mengalami demam dan batuk selama 5 hari. Kekeruhan
tambal sulam multifokal (panah) dapat dilihat di kedua
paru-peru
Lanjut ….