Anda di halaman 1dari 25

Kebutuhan Istirahat/ Tidur

Najihah, S. Kep. Ns. M. Kep.


Defenisi

Istirahat

• Suatu kondisi dimana tubuh menurukan


keadaaan beraktivitas untuk mendapatkan
perasaan segar kembali
• Suatu keadaan tenang, relaks, tanpa
tekanan emosional, dan bebas dari
perasaan gelisah
Tidur

• Suatu kondisi istirahat yang disertai oleh keadaan


penunuruan kesadaran dan tidak melakukan aktivitas
• Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika
persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan
• Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi,
perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan
respon terhadap stimulus eksternalngan menurun
Karateristik Istirahat

Bebas dari
Santai secara fisik
kecemasan

Bertujuan
Tenang secara
merasakan
fisik
kesegaran
Sebagian besar orang dapat
istirahat ketika

• Merasakan sesuatu di bawah alam sadar mereka 


• Merasa diterima orang lain
• Merasa mengerti apa yang terjadid
• Bebas dari gangguan dan kegelisahan
• Memiliki kepuasan dengan aktivitas tertentu
• Mereka tahu akan mendapatkan pertolongan ketika
mereka membutuhkannya
Kondisi Istirahat yg Cukup
Kenyamanan Fisik
• Eliminasi sumber-sumber yang mengiritasi fisik
• Kontrol sumber nyeri
• Kontrol suhu ruangan
• Pertahankan kesejajaran anatomis yg tepat atau posisi yg sesuai
• Pindahkan distraksi lingkungan
• Sediakan ventilasi yg cukup

Bebas dari kecemasan


• Buat keputusan sendiri
• Berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan pribadi
• Mempraktikkan aktivitas yg mengistirahatkan secara teratur
• Mengetahui bahwa lingkungan aman

Tidur yang cukup


• Memperoleh jumlah jam tidur yang dibutuhkan untuk merasa segar
kembali
• Ikuti kebiasaan higiene yang baik sebelum tidur
Fisiologi Tidur

Pusat tidur yang utama terletak di hipotalamus.

• Hipotalamus mensekresi hipokreatin (oreksin) yang menyebabkan seseorang


terjaga juga mengalami tidur  rapid eye movement . Prostaglandin D2, L–
triptopan, dan faktor pertumbuhan membantu mengatur tidur

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang
otak, yaitu Reticular Activating Sistem (RAS) dan Bulbar
Synchronizing Region (BSR).
• RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi stimulus visual,
pendengaran,  nyeri, dan sensori raba; serta emosi dan proses berfikir.
• Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur
terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR .
Fungsi Tidur

Regenerasi sel-sel Menambah Memperlancar


tubuh yang rusak konsentrasi dan produksi hormon
menjadi baru. kemampuan fisik. pertumbuhan tubuh.

Mengistirahatkan
Memelihara fungsi tubuh yang letih
Menyimpan energi.
jantung. akibat aktivitas
seharian.

Meningkatkan
Menambah
kekebalan tubuh kita
konsentrasi dan
dari serangan
kemampuan fisik.
penyakit.
Tahapan Tidur
Non Rapid Eye Movement (NREM)
Tahap tidur dimana seseorang memerlukan kira-
kira 90 menit selama siklus tidur
NREM Tahap I NREM Tahap II NREM Tahap III NREM Tahap IV
• Tahap transisi, • Periode suara tidur, otot • Tahap awal dari keadaan • Tahap tidur nyenyak,
berlangsung selama 5 mulai relaksasi dan tidur nyenyak, sulit sulit untuk dibangunkan,
menit yang mana fungsi tubuh berlangsung dibangunkan, relaksasi membutuhkan stimulus
seseorang beralih dari lambat. otot menyeluruh. yang intensif.
sadar menjadi tidur • Tahap ini berlangsung • Terjadi penurunan • Tahap ini juga juga
• Pada tahap ini akan selama 10-20 menit dan tekanan darah dan merupakan tahap untuk
terjadi penurunan seseorang dapat dapat berlangsung selama 15- restorasi dan istirahat,
aktivitas fisik, tanda- dibangunkan dengan 30 menit. tonus otot menurun,
tanda vital dan mudah. sekresi lambung menurun
metabolisme. dan gerak bola mata
• Seseorang akan mudah cepat. dan berlangsung
terbangun dengan selama 15-30 menit.
rangsangan dan bila
terbangun terasa sedang
bermimpi.
Rapid Eye Movement (REM)
Tahap tidur terakhir kira-kira 90 menit sebelum
tidur terakhir

• Pada tahap REM ini seseorang lebih sulit untuk dibangunkan


dibandingkan dengan tahap NREM,
• Jika individu dibangunkan pada tahap ini maka biasanya akan bermimpi.
• Pada orang dewasa normal, tidur REM berlangsung 20-25 menit dari
tidur malamnya.
• Tidur REM ini penting untuk keseimbangan mental, emosi dan juga
berperan dalam mempengaruhi belajar, memori, dan adaptasi.
• Tanda dan gejala

NREM REM
• Mimpi berkurang • Mengigau atau bahkan
• Keadaan istirahat (otot mulai mendengkur (ngorok)
berelaksasi) • Otot-otot kendor (relaksasi
• Tekanan darah turun total)
• Kecepatan pernafasan turun • Kecepatan jantung dan
• Metabolisme turun pernafasan tidak teratur,
• Gerakan mata lambat sering lebih cepat
• Perubahan tekanan darah
• Gerakan otot tidak teratur
• Gerakan mata cepat
• Pembebasan steroid
• Sekresi lambung meningkat
• Ereksi penis pada pria

• Pola tidur REM dan NREM terjadi secara bergantian sebanyak


4 – 6 siklus.
Kebutuhan Istirahat Tidur berdasarkan Usia

Usia Keterangan Kebutuhan


Tidur/Hari
0 bulan –1 bulan  Neonatus 14-18 jam

1 bulan – 18 bulan  Bayi 12-14 jam

18 bulan – 3 tahun  Anak 11-12 jam

3 tahun – 6 tahun  Pra sekolah 11 jam

6 tahun – 12 tahun  Sekolah 10 jam

12 tahun – 18 tahun  Remaja 8,5 jam

18 tahun – 40 tahun  Dewasa muda 7 jam

40 tahun – 60 tahun Paruh baya 7 jam

60 tahun ke atas  Dewasa tua 6 jam


Pola Tidur Normal
Neonatus sampai dengan 3  Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari. 
bulan  Mudah berespons terhadap stimulus 
 Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah  tahap
REM 
Bayi • Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam.
  • Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur
14 jam/hari.
• Tahap REM 20-30 %.
Toddler • Tidur 10-12 jam/hari
• Tahap REM 25%
Pra sekolah • Tidur 11 jam pada malam hari
• Tahap REM 20%
Usia sekolah • Tidur 10 jam pada malam hari
• Tahap REM 18,5%
Adolecense • Tidur 8,5 jam pada malam hari
• Tahap REM 20%
Dewasa muda • Tidur 7-9 jam/hari
• Tahap REM 20-25 %
Usia dewasa pertengahan • Tidur ± 7 jam/hari
• Tahap REM 20%
Usia tua • Tidur ± 6 jam/hari
• Tahap REM 20-25 %
• Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang
Faktor yg Mempengaruhi Tidur
Penyakit.

• Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan
gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak
daripada biasanya.di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat
mengalami gangguan.

Lingkungan.

• faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak


adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat
upaya tidur.
• Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat
mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu individu bisa
beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh dengan kondisi tersebut.

Kelelahan.

• Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang.Semakin lelah
seseorang,semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat
biasanya siklus REM akan kembali memanjang.
Gaya hidup.

• Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa
tidur pada waktu yang tepat.

Stress emosional.

• Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang. kondisi ansietas
dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system saraf
simapatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklustidur NREM tahap IV dan
tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur.

Stimulan dan alkohol.

• Kafein yang terkandung dalam beberapa minumandapat merangsang SSP sehingga


dapat mengganggu pola tidur. Sedangkankonsumsi alcohol yang berlebihan dapat
mengganggu siklus tidur REM. Ketika pengaruh alkohol telah hilang, individu
sering kali mengalami mimpi buruk. 

Diet.

• Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan seringnya
terjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan
peningkatan tidur dan sedikitnya periode terjaga di malam hari.
Merokok.

• Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh.
Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di
malam hari.

Medikasi.

• Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang.hipnotik


dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM,

metabloker

• dapat menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (misalnya


meperidinhidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur NREM dan
menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.

Motivasi.

• Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah


seseorang. sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga
sering kali dapat mendatangkan kantuk.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN
KEB. ISTIRAHAT TIDUR
Pengkajian
Riwayat tidur Gejala Klinis
• Kuantitas (lama tidur) dan kualitas • Perasaan Lelah
waktu tidur di siang dan malam • Gelisah
hari • Emosi
• Aktivitas dan rekreasi yang di • Apatis
lakukan sebelumnya • Adanya kehitaman di daerah
• Kebiasaan/pun saat tidur sekitar mata bengkak
• Lingkungan tidur • Konjungtin merah dan mata perih
• Dengan siapa pasien tidur • Perhatian tidak fokus
• Obat yang di konsumsi sebelum • Sakit kepala
tidur
• Asupan dan stimulan
• Perasaan pasien mengenai tidurnya
• Apakah ada kesulitan tidur
• Apakah ada perubahan tidur
Diagnosis Keperawatan

Gangguan Pola tidur

Defenisi Penyebab Kondisi terkait


• Gangguan kuantitas • Hambatan Lingkungan (mis, • Nyeri
kelembaban lingkungan • Kecemasan
dan kualitas waktu sekitar, suhu lingkungan,
tidur akibat faktor pencahyaan, kebisingan, bau • Kehamilan
eksternal tidak sedap, jadwal • Kondisi pascaoperasi
pemantauan/pemeriksaan/ti • Hipertiroidisme
ndakan)
• Penyakit paru obstruksi
• Kurang kontrol tidur
• Kurang privasi kronik
• Restraint fisik • Periode pasca partum
• Ketiadaan teman tidur
• Tidak familiar dengan
peralatan tidur
Kesiapan peningkatan tidur
Defenisi Kondisi terkait
• Pola penurunan kesadaran • Pemulihan pasca operasi
alamiah dan periodik yg • Nyeri kronis
memungkinkan istirahat adekuat • Kehamilah (periode
mepertahankan gaya hidup yang prenatal/postnatal)
diinginkan dan dapat • Sleep apnea
ditingkatkan
Intervensi Keperawatan
• Gangguan Pola Tidur
Dukungan Observasi Identifikasi pola aktivitas tidur

Tidur
Identifikasi faktor pengganggu
tidur (fisik/psikologis)

Modifikasi lingkungan (mis


Terapeutik pencahayaan, kebisingan, dll)
Tetapkan jadwal tidur rutin

Batasi waktu tidur siang, jika perlu

Jelaskan pentingnya tidur cukup


Edukasi selama sakit

Anjurkan menepati kebiasaan waktu


tidur
Tugas

• NPM Ganjil
• Obat-obatan dan pengaruhnya terhadap tidur

• NPM Genap
• Jenis gangguan/ penyimpangan tidur

Dikirim ke jia.najihah@yahoo.co.id paling lambat Jum’at 23


Okt 2020 Pukul 23.59 WITA

Anda mungkin juga menyukai